Kemah Bela Negara tingkat nasional tahun 2023 di Kalimantan Selatan menjadi ajang pertemuan dan momentum untuk menggelorakan semangat para remaja dalam mencintai dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJAR, KOMPAS — Kemah Bela Negara tingkat nasional 2023 dilaksanakan di Kalimantan Selatan, 10-16 Juli. Kegiatan Pramuka bagi peserta didik usia 11-15 tahun ini menjadi momentum untuk menggelorakan semangat para remaja dalam mencintai dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Kemah Bela Negara 2023 dipusatkan di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalsel. Kegiatan dibuka pada Senin (10/7/2023) malam, ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Mayor Jenderal (Purn) Bahtiar Utomo bersama Ketua Majelis Pembimbing Daerah Sahbirin Noor dan Ketua Kwartir Daerah Kalsel Raudatul Jannah.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso dalam sambutan yang dibacakan Sahbirin Noor menyampaikan, kegiatan Kemah Bela Negara 2023 terlaksana berkat dukungan penuh dari pemerintah provinsi Kalsel. Kegiatan ini mengusung tema ”Bergerak Membela NKRI”.
”Pemilihan tema ini sungguh tepat dengan melihat begitu banyaknya pengaruh budaya asing yang menginfiltrasi Indonesia. Budaya asing sedikit banyak dapat mengubah jiwa, perilaku, dan budi pekerti masyarakat Indonesia,” katanya.
Budi mengatakan, budaya asing dikhawatirkan dapat melupakan sikap luhur bangsa Indonesia yang sopan santun, bergotong royong, menghormati orang tua, bersikap toleransi pada sesama tanpa membedakan suku, agama, ras, dan perbedaan lain sebagaimana dinyatakan dalam slogan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.
Budaya yang bersifat negatif lainnya, seperti penyebarluasan kabar bohong, ujaran kebencian, perilaku seks bebas, ketergantungan pada narkotika dan obat terlarang, serta timbulnya berbagai aksi kriminalitas, termasuk tawuran antar-remaja kini semakin banyak terjadi. Untuk itu, anggota Pramuka harus bergerak bersama membela NKRI melalui cara dan kemampuan masing masing.
”Bagi adik-adik remaja, membela NKRI dapat diwujudkan dengan sikap menghormati orang tua, menghargai sesama, dan tidak melakukan hal-hal negatif, seperti terlibat dan terjerumus pada jerat narkotika maupun aksi-aksi kriminalitas,” tuturnya.
Budi mengajak para peserta untuk memanfaatkan Kemah Bela Negara sebagai wadah untuk menjalin persatuan dan kesatuan di dalam NKRI yang berlandaskan Pancasila. ”Jadikan satya dan dharma Pramuka benar-benar terwujud dalam kehidupan, bukan sekadar lancar dihafal. Mari kita bersama-sama terus bergerak dan bergandengan tangan membela NKRI tercinta,” katanya.
Ketua Kwartir Daerah Kalsel Raudatul Jannah mengatakan, kegiatan Kemah Bela Negara 2023 dilaksanakan di lima lokasi, yaitu Kiram Park sebagai perkemahan utama, Taman Hutan Raya Sultan Adam sebagai subkamp, ekowisata mangrove Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarbaru, dan Kota Banjarmasin.
”Kemah Bela Negara 2023 diikuti 61 regu penggalang putra dan 61 regu penggalang putri. Peserta berjumlah 1.181 orang yang berasal dari 18 kwartir daerah se-Indonesia,” katanya.
Kwartir daerah yang mengikuti Kemah Bela Negara 2023 dari Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Barat.
”Kegiatan Kemah Bela Negara bertujuan untuk menyediakan wadah pembinaan dan pendidikan bagi Pramuka penggalang guna penanaman sikap perilaku bela negara sebagai kelanjutan dari pendidikan pendahulu bela negara,” ujarnya.
Delapan kegiatan
Menurut Raudatul, Kemah Bela Negara dibagi dalam delapan kelompok kegiatan, yaitu kegiatan umum, kegiatan khusus, kegiatan wisata, kegiatan bela negara, kegiatan bakti masyarakat, permainan tradisional, kegiatan kompetitif, dan kegiatan pembinaan anggota dewasa (binawasa).
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, Kalsel mempunyai sejarah indah dalam bela negara. Ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Belanda tidak mengakui Kalimantan atau Borneo sebagai bagian dari NKRI.
Rakyat Kalsel di bawah pemerintahan Gubernur Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV Pertahanan Kalimantan kemudian menyatakan kesetiaan kepada NKRI dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
”Momentum kali ini merupakan kesempatan emas dalam menggelorakan bela negara untuk Indonesia dari Kalsel demi tegaknya NKRI. Mudah-mudahan kita mampu membela negara dan bangsa. Kita rawat bangsa ini agar terhindar dari permusuhan, perpecahan, dan penyalahgunaan narkoba,” katanya.