The Tour Ramaikan Geliat Komunitas Lari Yogyakarta
The Tour Powered by Bank Jateng disambut antusias para komunitas lari di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (8/7/2023). Keberadaan ajang itu menambah ramai geliat pehobi lari dari kota tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS – The Tour Powered by Bank Jateng disambut antusias para komunitas lari di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (8/7/2023). Keberadaan ajang itu menambah ramai geliat pehobi lari dari kota tersebut. Rute lari melintasi kawasan bersejarah menjadi daya tarik tersendiri pada gelaran kali ini.
Terdapat sekitar 15 komunitas pelari di Kota Yogyakarta yang dilibatkan dalam gelaran kali ini. Total peserta lebih kurang 80 orang. Mereka berkumpul sejak sekitar pukul 05.30 di titik keberangkatan, yakni Restoran Sekar Kedhaton, Kota Yogyakarta. Restoran itu terletak di kawasan kota lama dari daerah tersebut, yaitu Kotagede.
Para pelari baru mulai berlari bersama-sama sekitar pukul 06.00. Mereka berlari menyusuri gang dari kawasan Kotagede. Bangunan-bangunan kuno yang sarat akan nilai sejarah menghibur mata para pelari. Mereka juga diajak sejenak mampir ke kompleks Makam Raja-raja Mataram dan Masjid Gedhe Mataram Kotagedhe untuk berfoto-foto sebelum kembali melanjutkan lari. Total rute yang mereka tempuh sepanjang 3 kilometer.
”Ini adalah kota keempat untuk gelaran The Tour. Yang membedakan dari kota-kota sebelumnya, ini diadakan di kawasan cultural atau bersejarah. Karena, dari komunitas memang ingin mengangkat hal seperti itu,” kata konseptor Borobudur Marathon 2023 Powered By Bank Jateng, Vanya Valeria, di sela-sela acara.
Setelah itu, para pelari saling berbagi pengalaman mengikuti lomba lari sembari sarapan bersama. Ini khususnya bagi mereka yang pernah turut serta dalam ajang lari tahunan, yaitu Borobudur Marathon. Suasana tambah meriah dengan dibagikannya sejumlah hadiah, seperti kaus, jaket, hingga tas sepatu. Hadiah utamanya berupa dua ”balot” untuk turut serta dalam Borobudur Marathon 2023.
The Tour merupakan rangkaian acara dari ajang lari tahunan bertajuk Borobudur Marathon 2023. Tujuan acara itu untuk membuat komunitas lari dari sejumlah kota semakin hidup. Oleh karena itu, acara yang digelar berwujud lari bersama hingga berbagi pengalaman agar pelari semakin siap menghadapi lomba tersebut.
Koordinator Playon Jogja Robertus Indra (37) merasa senang dengan adanya gelaran The Tour. Dia tak memungkiri, kehadiran ajang itu kian meramaikan geliat komunitas lari di kotanya. Terlebih lagi setelah gempuran pandemi Covid-19 yang mengakibatkan banyak acara lari yang harus ditiadakan untuk sementara waktu.
”Teman-teman sangat senang. Kita bisa kumpul bareng. Lari bareng. Jadi semakin excited. Ini hal yang baru buat teman-teman Yogya,” kata Indra.
Ia menambahkan, geliat komunitas lari di daerahnya semakin meningkat setelah penularan Covid-19 melandai. Kondisi itu didukung oleh tergugahnya kesadaran warga menjaga kesehatan masing-masing. Olahraga lari pun dipilih karena dianggap sebagai yang paling sederhana dan murah bagi mereka.
Lebih lanjut, kata Indra, perlahan ajang lari bertambah banyak belakangan ini. Terlebih jika sudah memasuki kemarau. Hampir setiap pekan terdapat lomba lari yang terselenggara. Bahkan, boleh jadi terdapat dua hingga tiga ajang yang digelar dalam satu pekan yang sama.
”Tren lomba lari sudah mulai ramai lagi. Ini bakal semakin padat jadwalnya. Ajang-ajang lari bermunculan sehingga menggairahkan gelaran lari di kota ini,” tutur Indra.
Event ini bagus banget. Kita bisa saling kenal komunitas
Hal serupa disampaikan oleh pelari dari Tambakboyo Runners, Vivi Yuliansi (35). Ia merasa gembira komunitasnya bisa turut serta dalam gelaran The Tour. Sebab, lewat acara itu, ia dapat bertemu dengan teman sesama pelari dari komunitas lain.
”Event ini bagus banget. Kita bisa saling kenal komunitas. Jadi bisa banyak tahu informasi untuk race-race yang akan berlangsung. Malah sering seharusnya acara-acara seperti ini,” ucap Vivi.