”Layar Tanjleb” Digelar di 24 Lokasi di Banyumas Raya
Pergelaran layar tancap atau ”layar tanjleb” akan digelar di 24 titik di Banyumas Raya.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Program layar tanjleb dalam rangka Festival Film Purbalingga kembali digelar. Pemutaran layar tanjleb atau layar tancap akan berlangsung di 24 titik yang tersebar di wilayah Banyumas Raya. Film-film karya sineas muda diputar dan dikenalkan kepada masyarakat umum.
”Beberapa tema film anak. Film yang diputar adalah film yang menurut kami secara budaya bisa diterima oleh masyarakat luas karena konsep layar tancap adalah terbuka untuk umum. Jadi, bisa dikonsumsi untuk semua usia,” kata Direktur Festival Film Purbalingga 2023 Nanki Nirmanto, Selasa (4/7/2023).
Berdasarkan jadwal yang disiapkan Festival Film Purbalingga, 24 titik pemutaran film itu tersebar di Purbalingga, Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, dan Kebumen sepanjang Juli. Di Purbalingga, pemutaran film digelar di Dusun Gunung Malang, Desa Serang, Kecamatan Karangreja; Pelataran Umah Suwung, Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang; Wisata Edukasi Lembah Wuni, Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari; Lapangan Desa Tanalum, Kecamatan Rembang; Pelataran BUMDes Karangcegak, Kecamatan Kutasari; dan Lapangan Somakrida Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari. Ada pula di Lapangan Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja; Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon; Lapangan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang; serta Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga.
Lokasi pemutaran film di Kabupaten Cilacap meliputi Sanggar Matursuwun, Desa Salebu, Kecamatan Majenang; Desa Ciwuni, Kecamatan Kesugihan; Desa Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara; Desa Kesugihan, Kecamatan Kesugihan; Desa Bajing Kulon, Kecamatan Kroya; dan Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan. Di Kabupaten Banjarnegara ada di Pelataran INKAI Kutabanjarnegara, Kecamatan Banjarnegara; Desa Mandiraja Kulon, Kecamatan Mandiraja; pelataran SDN 1 Pegundungan, Kecamatan Pejawaran; pelataran poskamling Desa Binorong, Kecamatan Bawang; serta Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening.
Adapun di Kabupaten Banyumas ada di Lapangan Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang; serta alun-alun Kecamatan Banyumas. Sementara di Kabupaten Kebumen, pemutaran film dilakukan di Desa Sampang, Kecamatan Sempor.
Menurut Nanki, program layar tanjleb mandiri merupakan hasil pelatihan layar tanjleb para pemuda desa Banyumas Raya beberapa waktu silam. ”Mereka, sebagai penyelenggara lokal, diharapkan mampu menggelar layar tanjleb sendiri meski tetap dalam pantauan penyelenggara FFP,” kata Nanki.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Restu Gunawan saat pembukaan Festival Film Purbalingga mengapresiasi festival film yang diselenggarakan komunitas bisa berkesinambungan. ”Ini sebuah kerja keras, kerja sistematis, membangun inovasi dan kreativitas anak muda, kami kira bukan perkara mudah. Ini unik dan patut kita banggakan,” kata Restu seperti dikutip dari siaran pers.
Pada saat pembukaan Festival Film Purbalingga, diputar film-film dokumenter dan fiksi Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, nonkompetisi, dan film panjang. Film kompetisi pelajar diputar film Penjahit Terakhir sutradara Desti Suci Cahyani produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga; Mantu Kiai sutradara Mochammad Risyad Ali Ramadon, produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja, Purbalingga; Pedangan sutradara Olivia Nur Andini, produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja, Klampok, Banjarnegara.
Film nonkompetisi diputar Babad Wingking Griya sutradara Mauliya Maila, produksi Lanyah Film; Jatah Lurah sutradara Shinan Putra Kafi, produksi MM Kine Klub UMY; Loma, sutradara Della Kartika, produksi Relung Production; dan film panjang Petualangan Menangkap Petir sutradara Kuntz Agus, produksi Fourcoloursfilm.