Siswa SMP di Temanggung Mengaku Bakar Sekolahnya Sendiri
R menjadi terduga pelaku pembakar sekolahnya sendiri, SMP Negeri 2 Pringsurat. Motif perbuatannya belum diketahui.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — R (14), siswa SMP warga Desa Gowak, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengaku membakar sekolahnya, yakni SMP Negeri 2 Pringsurat, di Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Selasa (27/6/2023) dini hari. Saat ini, R masih menjalani pemeriksaan di Kepolisian Resor Temanggung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Temanggung Ajun Komisaris Selamet mengatakan, pihaknya masih terus berupaya memperdalam penyelidikan untuk mengetahui motif perbuatan tersebut. ”Pemeriksaan masih terus berlangsung sehingga motif atau alasan pembakaran sekolah belum bisa kami pastikan,” ujarnya, Selasa (27/6/2023).
Kebakaran di SMP Negeri 2 Pringsurat itu pertama kali diketahui penjaga sekolah yang mulai melihat api mengepul pada Selasa sekitar pukul 02.00. Penjaga sekolah lalu meminta bantuan warga sekitar. Mereka kemudian menghubungi pemadam kebakaran dan membantu memadamkan api. Sekitar pukul 03.00, api berhasil dipadamkan.
Saat pemadaman api berlangsung, warga menemukan R masih berada di sekitar sekolah. Warga yang curiga karena mengetahui anak tersebut adalah warga desa lain kemudian menanyai alasan R berada di lokasi tersebut.
R justru mengaku baru saja membakar sekolah. Warga pun kemudian meramai-ramai membawa yang bersangkutan ke Kepolisian Sektor Pringsurat dan saat ini kasus tersebut ditangani Polres Temanggung.
Dalam pemeriksaan, Selamet mengatakan, terduga R mengaku menyesal telah berupaya membakar sekolahnya sendiri. Namun, ekspresi penyesalan tersebut sama sekali tidak terpancar saat dirinya diperiksa polisi. ”Selama pemeriksaan, ekspresi wajahnya pun terlihat biasa-biasa saja,” ujarnya.
Pemeriksaan masih terus berlangsung sehingga motif atau alasan pembakaran sekolah belum bisa kami pastikan.
Berdasarkan pantauan kamera CCTV SMP Negeri 2 Pringsurat, R diketahui mengendarai sepeda motor dan tiba di sekolah sebelum pukul 02.00. R yang mengaku melakukan semuanya seorang diri itu diketahui menggunakan bahan bakar minyak, cairan yang dicampur dengan beberapa gas tertentu sebagai pemicu api.
Cairan ini kemudian dimaksukkan ke dalam botol minuman kemudian di bagian atasnya dipasang sumbu berbahan kain. Setelah disulut api, botol tersebut tidak dilempar, tetapi hanya diletakkan pelaku di halaman sekolah.
Setelah menyulut api, terduga pun tidak langsung pulang, tetapi tetap berada di sekitar lokasi dan mengawasi nyala api yang membakar sekolahnya.
Berdasarkan keterangan dari pihak sekolah, api diketahui awalnya mengepul dari sekitar bak sampah, kemudian menjalar ke gudang prakarya hingga ruang kelas IX B dan IX C. Kebakaran itu menimbulkan kerusakan pada bagian atap dan barang-barang yang ada di ruang kelas dan gudang.
Kepala SMP Negeri 2 Pringsurat Bejo Pranoto mengatakan, R adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat yang tahun ini akan naik ke kelas VIII. Dalam keseharian, R diketahui sebagai siswa yang sering mencari-cari perhatian guru.
”Saat melakukan kesalahan dan dipanggil oleh guru, dia sering kali berpura-pura muntah atau bahkan kesurupan,” ujarnya.
Bejo menuturkan, pihaknya sangat terkejut mendengar laporan kebakaran sekolah tersebut. Saat ini, dia masih menunggu informasi lebih lanjut dari polisi kenapa R sampai melakukan hal tersebut.