Lagi, Satu Kasus Kematian Diduga karena Rabies di Kalimantan Tengah
Lagi, satu orang diduga pasien terjangkit virus rabies meninggal dunia. Sebelumnya, Februari 2023, dua orang meninggal dengan positif rabies di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Seorang ibu asal Desa Bambulung Baru, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, meninggal dunia setelah dirawat lebih dari satu hari di Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang Layang. Sebelum dirawat, ibu tersebut digigit anjing yang diduga pembawa virus rabies.
Kasus meninggal pasien yang terjangkit virus rabies ini menambah daftar panjang kasus rabies di Kalimantan Tengah. Sebelumnya, Februari 2023, di Kabupaten Barito Selatan, dua orang pasien positif rabies meninggal dunia. Saat itu, pemerintah kabupaten menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) kasus rabies.
Kejadian itu kini terulang di tetangga kabupaten, yakni Kabupaten Barito Timur. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamiang Layang Dr Steven menjelaskan, pihaknya masih melakukan investigasi lanjut pada kasus kematian pasien yang diduga terjangkit virus rabies. Pihaknya belum bisa memastikan karena harus mengambil sampel dari anjing penggigit untuk diperiksa di laboratorium.
”Gigitan anjing bisa menyebabkan rabies jika anjingnya terinfeksi virus rabies. Hal itu yang sedang ditelusuri,” kata Steven saat dihubungi dari Palangkaraya, Selasa (27/6/2023).
Melengkapi penjelasan pihak rumah sakit, Kepala Bidang Peternakan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur Ratna Widyasari mengatakan, korban meninggal, YLI (50), merupakan warga Barito Timur yang digigit anjing terduga pembawa virus rabies. Namun, peristiwa gigitan itu terjadi di wilayah Barito Selatan saat korban sedang mengunjungi keluarganya di sana.
Kalau seusai digigit langsung ke faskes (fasilitas kesehatan) pasti bisa ditangani cepat karena vaksin sudah tersedia. (Ratna)
YLI meninggal pada Minggu (25/6/2023) malam di RSUD Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur. Ia digigit anjing yang diduga rabies sebulan sebelum meninggal, sekitar akhir April 2023. ”Proses virus itu memang berjalan dari tempat gigitan hingga menyerang saraf di otak,” kata Ratna.
Ratna menjelaskan, kasus gigitan terjadi di Desa Pamangka, Kabupaten Barito Selatan. Saat itu, dari informasi keluarga, YLI tidak sempat mendatangi fasilitas kesehatan terdekat seusai digigit. Ia dibawa ke RSUD Tamiang Layang setelah menunjukkan gejala hidrofobia (ketakutan akan air). Baru sehari dirawat di rumah sakit, YLI meninggal dunia.
”Kalau seusai digigit langsung ke faskes (fasilitas kesehatan) pasti bisa ditangani cepat karena vaksin sudah tersedia,” ungkap Ratna.
Vaksinasi
Ratna menjelaskan, di Kabupaten Barito Timur dalam setahun terakhir pernah mendapatkan satu kasus rabies, tetapi bisa cepat ditangani pihak puskesmas. Peristiwa yang menimpa YLI menambah daftar kasus rabies di wilayah tersebut.
Dari data pihaknya, ujar Ratna, setidaknya terdapat 10.000 populasi anjing dan kucing di wilayah Barito Timur. Sedangkan pasokan vaksin rabies yang dimiliki Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur hanya 4.500 dosis vaksin. Mereka mendapatkan tambahan 800 dosis vaksin dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng, lalu 500 dosis lagi dari Balai Veteriner Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
”Kami sedang upayakan dan mengusulkan untuk tambahan 5.000 dosis lagi karena targetnya tidak hanya anjing, tetapi juga kucing,” ujar Ratna.
Ratna menambahkan, pihaknya hanya memiliki 11 tenaga medis dan 20 sukarelawan vaksinator yang membantu pemerintah memberikan vaksin ke hewan yang berpotensi pembawa virus rabies.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng Sunarti mengungkapkan, dengan munculnya kasus meninggal di Barito Timur, pihaknya langsung melakukan koordinasi dan berupaya membantu penyebaran juga percepatan vaksinasi di wilayah tersebut. ”Saat HUT Kalteng beberapa waktu lalu kami juga sudah bagikan bantuan vaksin ke wilayah terdampak,” ungkapnya.
Sunarti berharap wilayah Kalteng bisa terbebas dari rabies. Ia juga menghimbau masyarakat untuk memperhatikan hewan peliharaannya, terutama anjing dan kucing, serta memahami gejala virus rabies agar kejadian di Barito Timur tidak terulang.