Potensi Panas Bumi di Flores Hampir 1.000 MW, PLN Kembangkan PLTP Ulumbu
Pulau Flores di NTT memiliki potensi sumber daya panas bumi hampir 1.000 MW. PLN pun memperluas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu 5-6 di Flores untuk meningkatkan suplai energi bersih.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, memiliki potensi sumber daya panas bumi hampir 1.000 megawatt dan cadangan mencapai 402,5 MW. PLN pun mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu 5-6 di Flores untuk meningkatkan suplai energi bersih dan ramah lingkungan sekaligus mengatasi kelangkaan listrik.
General Manajer PT PLN (Persero) Unit Induk Nusa Tenggara Abdul Nahwan, di Kupang, Sabtu (17/6/2023), menyebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Flores sebagai pulau panas bumi (geothermal island)pada 2017.
Keputusan ini dibuat karena Flores memiliki potensi panas bumi cukup besar. ”Flores memiliki sumber daya hampir mencapai 1.000 MW dan cadangan mencapai 402,5 MW panas bumi. Potensi ini luar biasa, perlu dikembangkan. PLN butuh dukungan semua pihak termasuk masyarakat sekitar,” kata Nahwan.
Untuk memanfaatkan potensi besar itu, PLN memperluas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 5-6 di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, NTT. Perluasan itu diharapkan bisa mengurangi subsidi energi yang diberikan pemerintah sekaligus membawa manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya di Manggarai, tetapi juga wilayah lain di Flores.
Nahwan menyatakan, pengoperasian PLTP Ulumbu dilakukan dengan ramah lingkungan. Dia menambahkan, pengembangan energi listrik yang ramah lingkungan merupakan salah satu proyek strategis nasional yang termuat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
Dalam RUPTL itu, disebut adanya prioritas penggunaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 51 persen. Oleh karena itu, upaya PLN memanfaatkan potensi panas bumi di Ulumbu sejalan dengan peta jalan percepatan bauran energi terbarukan.
Hal itu juga sesuai dengan kebijakan energi nasional dan penurunan emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang pengembangan EBT untuk penyediaan tenaga listrik.
Nahwan menyebut, penambahan jaringanwilayah Poco Leok sebagai tempat pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 sangat mendesak dilakukan. Apalagi, Flores memiliki potensi panas bumi yang cukup besar sehingga mampu menyumbang pasokan listrik yang memadai bagi masyarakat sekitar.
”Ada potensi energi murah dan ramah lingkungan yang cukup menjanjikan di wilayah Poco Leok. Mengembangan energi jenis ini perlu langkah strategis dan dukungan para stakeholders di lokasi pembangunan. Perlu ada kesamaan pandangan dan tujuan sehingga potensi yang besar ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama,” papar Nahwan.
Saat ini, pembangunan perluasan PTLP Ulumbu 5-6 Poco Leok memasuki tahap pembebasan lahan untuk lokasi empat titik pengeboran (wellpad), yakni di Desa Mocok, Langar, dan Desa Wewo. Penetapan titik pengeboran ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati Manggarai Nomor HK/417/2022.
Flores memiliki sumber daya hampir mencapai 1.000 MW dan cadangan mencapai 402,5 MW panas bumi.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyatakan mendukung penuh pembangunan perluasan PLTP Ulumbu. Potensi PLTP itu bisa menjadi modal menjalankan transisi energi. Pemerintah Provinsi NTT pun mendukung PLN untuk mengembangkan pembangkit yang ramah lingkungan demi mendukung kesejahteraan masyarakat Flores.
”Dengan dukungan PLN, NTT akan menjadi salah satu provinsi terkaya 15-20 tahun ke depan. Jika renewable energy (energi terbarukan) menjadi panduan energi masa depan, NTT merupakan salah satu lumbung EBT itu,” ujar Viktor.
Sejumlah tokoh adat di sekitar pembangunan perluasan PLTP Ulumbu pun mendukung kegiatan itu. Narsius, Ketua Adat Kampung Rebak, Manggarai, mengatakan, pengembangan PLTP itu akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Dia pun menyebut, tidak ada larangan dari warga terkait pengeboran yang dilakukan PLN.
”Masih cukup banyak kampung di pedalaman Manggarai butuh kehadiran listrik. Kita harapkan agar pengembangan ini bisa menjawab semua kebutuhan akan listrik di wilayah Manggarai dan sekitarnya,” kata Narsius.