Bantu Cegah Karhutla, BNPB Kirim Satu Helikopter ke Palangkaraya
Pemprov Kalteng mendapat bantuan satu helikopter dari BNPB untuk membantu mencegah karhutla. Helikopter itu bisa digunakan untuk patroli sekaligus ”water bombing”.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengirimkan satu helikopter ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, untuk membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Selain bisa digunakan untuk pantauan dari udara, helikopter itu juga bisa dipakai untuk membantu pemadaman jika terjadi karhutla.
Helikopter jenis Bell-412 milik BNPB itu dikirim dari Jakarta dan tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Minggu (11/6/2023) sore. Pada Senin (12/6/2023), helikopter tersebut mulai digunakan untuk memantau potensi karhutla di Kalteng.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib menjelaskan, helikopter ini memiliki tugas ganda. Selain untuk melakukan pemantauan, helikopter juga bisa digunakan untuk water bombing atau penyiraman air dari udara untuk memadamkan karhutla.
”Helikopter ini dikirim untuk mencegah terjadinya karhutla di wilayah Kalteng dengan jangkauan luas dan keperluan deteksi dini,” kata Ahmad, Senin, di Palangkaraya.
Sejak tahun 2015, Helikopter Bell-412 beberapa kali dikirim ke wilayah Kalteng untuk membantu pemadaman karhutla. Kompas beberapa kali menaiki helikopter tersebut dalam operasi pemadaman karhutla di lokasi yang tidak terjangkau oleh tim di darat.
Helikopter tersebut mampu menampung 1.000 liter air untuk water bombing dengan durasi terbang mencapai 4,5 jam. Untuk mendukung fungsinya, helikopter itu juga dilengkapi ember pengangkut air serta sling atau tali dengan panjang mencapai 30 meter.
Ahmad menyatakan, dalam rangka siaga darurat karhutla, BPBPK Kalteng sebenarnya meminta bantuan tiga helikopter ke BNPB, yakni dua helikopter water bombing dan satu helikopter khusus patroli. Namun, hingga saat ini, baru satu helikopter yang dikirimkan.
”Waktu operasional helikopter ini fleksibel. Jadi, bisa diperpanjang atau diperpendek sesuai hasil analisis tim,” kata Ahmad.
Titik panas di Kalteng
Berdasarkan data BPBPK Kalteng, dalam dua hari terakhir, setidaknya terpantau 14 titik panas dengan tingkat tinggi di provinsi itu. Namun, karena adanya hujan yang turun, titik-titik panas itu tak lagi terlihat di radar pantau.
Walakin, berdasarkan laporan tim patroli darat, setidaknya terdapat tiga karhutla di sejumlah kabupaten/kota di Kalteng, yakni Palangkaraya, Kotawaringin Barat, dan Sukamara. Namun, kebakaran itu telah padam akibat hujan lebat yang turun sejak Minggu (11/6/2023).
”Dari data itu, kami memutuskan untuk melakukan patroli udara dua kali sehari. Prioritas wilayahnya Palangkaraya sampai pesisir pantai wilayah barat Kalteng. Dari wilayah barat itu kembali ke Palangkaraya, melewati wilayah tengah, seperti Katingan, Barito Selatan, hingga Kapuas,” tutur Ahmad.
Helikopter tersebut mampu menampung 1.000 liter air untuk water bombing dengan durasi terbang mencapai 4,5 jam.
Selain pantauan udara, Tim Satgas Karhutla Kalteng juga telah membentuk tim patroli darat untuk melakukan pemantauan. Tim tersebut juga bertugas memeriksa kembali infrastruktur pembasahan lahan gambut yang telah dibangun sejak tahun 2015, seperti sumur bor dan sekat kanal.
”Pemeriksaan infrastruktur sudah termasuk dalam bagian rencana tindak lanjut kami, tetapi kami kini masih fokus mempersiapkan apel gelar personel yang direncanakan dilaksanakan dalam waktu dekat. Setelah itu, kami akan keliling melaksanakan pemeriksaan menyeluruh untuk personel dan sarana dan prasarana,” papar Ahmad.
Ahmad menambahkan, Kalteng memiliki belasan ribu sumur dan ribuan sekat kanal untuk menjaga gambut tetap basah. Gambut menjadi penting untuk dijaga karena merupakan wilayah atau jenis tanah yang paling rawan dan mudah terbakar saat kemarau tiba.
Selain helikopter BNPB, Polda Kalteng juga memiliki helikopter untuk melakukan pemantauan udara. Helikopter itu bertipe AW-169 dengan nomor registrasi P-3305.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Ajun Komisaris Besar Erlan Munaji menjelaskan, pada Minggu kemarin helikopter itu digunakan Kapolda Kalteng Inspektur Jenderal Nanang Avianto beserta tim untuk melakukan pemantauan potensi karhutla di wilayah Kabupaten Kapuas, khususnya Kecamatan Kapuas Tengah.
”Kapuas Tengah memang merupakan salah satu wilayah paling rawan kebakaran hutan dan lahan karena masih banyak lahan-lahan kosong,” ucap Erlan.
Erlan menambahkan, dari hasil pantauan itu, belum ditemukan adanya titik api di lokasi. Walakin, pantauan udara akan terus dilakukan selama Kalteng dalam status siaga darurat karhutla. Status itu berlaku selama 167 hari sejak Mei lalu.
”Kapolda akan terus melakukan pengecekan ke beberapa wilayah yang ada di Kalimantan Tengah, khususnya wilayah yang rawan terjadi karhutla,” ujar Erlan.