Gempa M 6.0 Selatan Pacitan Akibat dari Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke Eurasia
Titik gempa tepatnya berada di Samudera Indonesia, 117 km Barat Daya Pacitan dengan kedalaman 10 km
Oleh
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
·2 menit baca
MALANG,KOMPAS - Gempa bumi bermagnitudo 6.0 mengguncang selatan Jawa bagian timur pada Kamis (8/6/2023). Titik gempa tepatnya berada di Samudera Indonesia, di 9.15 Lintang Selatan dan 110.69 Bujur Timur, atau berjarak 117 km Barat Daya Pacitan. Gempa dengan kedalaman 10 km itu terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia ke dalam lempeng Euroasia.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, gempa tak berpotensi tsunami, namun BMKG meminta warga untuk berhati-hati karena ada kemungkinan gempa susulan. Hingga pukul 01.00, belum ada laporan adanya kerusakan bangunan atau pun korban luka/meninggal.
Di Malang, sejumlah warga yang sedang tidur menyadari goncangan gempa. "Saya hampir tertidur, namun kaget karena kasur serasa bergerak. Saya pikir anak saya yang bergerak-gerak tapi ternyata bukan. Getarannya terus ada sampai saya mengecek air galon. Ternyata gempa," kata Nining Wahyuningsih (42), warga Kampung Sigura Hill, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Gempa juga dirasakan oleh Yunita (43) warga Blitar. Yunita terbangun dan langsung menggendong anaknya keluar rumah karena merasakan getaran gempa. Begitu pula Marina Khusniati (43) yang saat gempa terjadi berada di lantai 7 sebuah hotel di Solo. "Kerasa banget di lantai 7," katanya.
Hingga pukul 00.47, BMKG mencatat ada sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,1
Berdasarkan laman BMKG gempa dirasakan di Kota Yogyakarta, Semarang, Jepara, Demak, Banjarnegara di Jawa Tengah serta Ponorogo, Blitar, Malang, Nganjuk, hingga Madiun dengan intensitas bervariasi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam rilisnya mengatakan gempa bumi tersebut termasuk dalam gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Euroasia. Hasil mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memilki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Hingga pukul 00.47, BMKG mencatat ada sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,1.
Gempa di Pacitan terakhir terjadi pada 9 Januari 2023 lalu. Saat itu warga Pacitan dikejutkan dengan getaran gempa M 5,9. Pusat gempa itu berada di 8,99 Lintang Selatan dan 111,16 Bujur Timur atau 90 km tenggara Pacitan. Gempa Pacitan berada di kedalaman 10 km. Tidak ada korban jiwa atau pun bangunan rusak kala itu.
Pada 2022 Pacitan juga diguncang gempa M 5,6 pada 11 September pukul 11.16. Pusat gempa saat itu berada di 316 km Barat Daya Pacitan dengan kedalaman 10 km. Saat itu Daryono juga mengatakan bahwa gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia.