Belum Ada Laporan Kerusakan akibat Gempa di Selatan DIY-Barat Daya Pacitan
Gempa mengguncang wilayah selatan DI Yogyakarta atau barat daya Pacitan. Sejauh ini belum ada informasi terkait kerusakan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 5,8 yang pusat gempanya 117 kilometer dari Pacitan, Jawa Timur, memicu kepanikan warga. Namun, belum ada informasi tentang kerusakan bangunan akibat gempa yang terjadi pada Kamis (8/6/2023) pukul 00.04 itu.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Karangkates, Malang, Mamuri, mengatakan, belum ada informasi kerusakan bangunan dan fasilitas akibat gempa.
”Sejauh ini belum ada informasi kerusakan,” ucapnya.
Sejak gempa utama hingga pukul 05.35, menurut Mamuri, terjadi 37 kali gempa susulan dengan magnitudo di bawah 5. Kekuatan gempa susulan terbesar di atas M 4 terjadi setelah gempa utama. Setelah itu, rentetan sisanya di atas M 2,5 hingga di bawah M 4.
Menurut Mamuri, pusat gempa utama berada pada koordinat 9,15 derajat Lintang Selatan dan 110,64 derajat Bujur Timur atau tepatnya berada di laut pada jarak 128 Kilometer arah selatan Gunung Kidul. Sumber gempa berada pada kedalaman 46 km dan tidak berpotensi tsunami.
Memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, lanjut Mamuri, termasuk gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indoaustralia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme naik.
Guncangan gempa dirasakan di sejumlah lokasi, seperti Gunung Kidul, Sleman, dan Yogyakarta di DI Yogyakarta. Selain itu, juga Banjarnegara, Semarang, Kendal, Demak, dan Wonogiri di Jawa Tengah. Beberapa wilayah di Jatim juga terdampak, seperti Blitar, Kediri, Malang, Nganjuk, Madiun, dan Pacitan.
Di Pacitan, ini adalah kali kedua gempa berkekuatan di atas M 5 yang terjadi dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya, pada 14 Mei gempa M 5 berpusat di 103 Km tenggara Pacitan.
Adityas, warga Desa Kebyuk Lor Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, mengatakan, warga panik karena durasi gempa cukup lama.
”Sejauh ini tidak ada kerusakan. Hanya kepanikan warga sampai mereka keluar rumah, trauma kalau ada gempa susulan,” ucapnya.
Saat gempa terjadi, Adityas sedang berkumpul dengan kawan-kawannya. Guncangan gempa membuat mereka pulang ke rumah masing-masing.
Guncangan yang sama dirasakan Ismadi, warga Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, dan Eny Susilowati, warga Desa Wonoanti, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, ketika dihubungi secara terpisah.
Menurut Ismadi, hingga pukul 07.00 tidak ada kerusakan akibat gempa di daerahnya.
”Saya sedang tidur dan bangun saat merasakan goyangan. Tetangga juga memukul kentongan,” katanya.
Sementara itu, Eny merasakan guncangan cukup lama. Akibatnya, warga sekitar panik dan memutuskan keluar rumah. ”Setelah gempa, hujan deras turun. Sejauh ini tidak ada informasi soal kerusakan,” katanya.