Anak buah kapal asal Myanmar yang hilang di perairan timur Jambi kini dalam pencarian tim Basarnas Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Seorang anak buah kapal asal Myanmar hilang di perairan timur Jambi setelah jatuh dari kapal. Tim Pencarian dan Penyelamatan atau Basarnas Jambi masih berupaya mencari korban di perairan itu.
Kepala Kantor Basarna Jambi Kornelis mengatakan, pihaknya memperoleh informasi dari tim di Muara Sabak perihal adanya seorang warga negara asing (WNA) yang terjatuh dari tongkang takbut Highline. Ia tenggelam di perairan Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Timur, Rabu (31/5/2023). Korban bernama Tin Koo (23) tahun, merupakan warga Myanmar.
Kapal yang ditumpanginya itu, TB Highline, berlayar dari Malaysia dengan tujuan Jambi pada 30 Mei 2023 pukul 10.00 WIB. Setibanya di Tanjung Solok, Tin Koo bersama 3 orang lainnya pindah ke pompong untuk menurunkan rampdoor tongkang. Sewaktu pompong sudah mendekati haluan tongkang, seketika korban langsung melompat ke tongkang. Namun, bukannya sampai ke tongkang, ia malah terjatuh ke air.
Rekan-rekannya sempat melihat Tin Koo yang tidak bisa berenang itu tenggelam. ”Hingga saat ini korban masih belum ditemukan,” katanya. Setelah memperoleh informasi korban tenggelam di laut, lanjutnya, tim Basarnas langsung menuju lokasi.
M Lutfi dari Humas Basarnas Jambi mengatakan, tim gabungan sejak pagi tadi masih berupaya mencari korban. ”Pencarian dilakukan dengan menyisir area sekitar dalam radius 25 mil laut bersama dengan nelayan sekitar,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat sekitar perairan agar berhati-hati. Pasalnya, hujan deras dan angin kencang masih kerap turun. Kondisi itu bisa mengancam keselamatan mereka sewaktu berlayar.
Selama sepekan ke depan, sejumlah daerah mengalami konvergensi memanjang dari Aceh, Sumatera Barat, hingga Riau, lalu Jambi hingga Kepulauan Riau.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi, selama sepekan ke depan, sejumlah daerah mengalami konvergensi memanjang dari Aceh, Sumatera Barat, hingga Riau, lalu Jambi hingga Kepulauan Riau. Kondisi itu mampu menimbulkan pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah kovergensi tersebut. Akibatnya bisa meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah-wilayah tersebut.
Artinya, selama sepekan ke depan sangat berpotensi terjadi kondisi cuaca berawan dan hujan dalam intensitas ringan hingga sedang, khususnya pada sore dan malam hingga dini hari. Perlu diwaspadai pula potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang merata di seluruh wilayah Jambi mulai sore, malam, hingga dini hari.
Karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti angin kencang, puting beliung, hujan lebat, petir, ataupun hujan es. Dampaknya juga bisa menimbulkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan genangan