Pilgub Sumut Menghangat, Edy dan Musa Siap Berhadap-hadapan
Pilgub menghangat setelah Gubernur Edy Rahmayadi menyatakan siap maju lagi. Wagub Musa Rajekshah menyatakan siap melawan Edy. Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mulai berkunjung ke sejumlah daerah.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kedua dari kiri) menghadiri Rapat Paripurna Laporan Panitia Khusus DPRD Sumut tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Sumut, di Medan, Senin (22/5/2023).
MEDAN, KOMPAS — Pemilihan Gubernur Sumatera Utara menghangat sepekan ini setelah Gubernur Edy Rahmayadi menyatakan siap maju. Wakil Gubernur Musa Rajekshah menyatakan siap berhadapan melawan Edy. Hubungan keduanya merenggang dalam beberapa waktu belakangan. Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mulai berkunjung ke beberapa daerah.
”Ketiga nama ini memang nama yang dibicarakan publik sebagai calon Gubernur Sumut 2024-2029. Namun, masih sangat mungkin muncul nama lain. Publik berharap kontestasi diisi dengan adu gagasan tentang pembangunan Sumut,” kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Hatta Ridho, Jumat (26/5/2023).
Kontestasi Pemilihan Gubernur Sumut 2024 mulai menghangat ketika Edy menyatakan siap maju pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut, Senin (22/5). Karena masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Sumut, Edy menyebut harus maju lagi menjadi gubernur. ”Saya putuskan malam ini, periode yang akan datang saya akan maju lagi,” ujar Edy di hadapan anggota DPRD Sumut.
Keinginan Edy untuk maju ditegaskan kembali kepada wartawan saat ditanya wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Kamis (25/5). Meski demikian, Edy menyebut belum membangun komunikasi dengan partai politik untuk mengusungnya.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua dari kanan) dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (kanan) memantau harga dan stok bahan pokok di Pusat Pasar Medan, Sumatera Utara, Sabtu (24/12/2022).
Pernyataan Edy itu langsung ditanggapi Musa Rajekshah. ”Boleh saja, siapa pun punya hak untuk maju. Kalau gubernur sekarang (Edy) mengatakan dia mau maju, sah-sah saja. Kalau ditanya (apakah) saya siap, saya sangat siap sekali,” kata Musa di rumah dinasnya ketika ditanya wartawan apakah siap menghadapi Edy pada Pilgub 2024.
Musa menyampaikan hal tersebut seusai memberikan bantuan mobil ambulans kepada Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut Nezar Djoeli. Musa yang juga Ketua DPD Golkar Sumut itu menyebut, dirinya mendengar Edy menantang anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar, Syamsul Qomar, untuk bertarung dengannya di Pilgub Sumut.
Musa menyebut, siapa pun yang akan diputuskan Golkar untuk maju di pilgub siap bertarung melawan Edy. Musa menyebut, dia juga akan maju pada Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI 2024 dari daerah pemilihan Sumut 1.
Pada Pilgub Sumut 2018, Edy yang berpasangan dengan Musa Rajekshah maju diusung Partai Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan Nasdem. Mereka menang melawan Djarot Saiful Hidayat yang berpasangan dengan Sihar Sitorus dengan diusung PDI-P dan PPP.
Nama lain yang muncul untuk bertarung pada Pilgub Sumut adalah Wali Kota Medan Bobby A Nasution. Bobby juga kerap berkunjung ke sejumlah daerah di Sumut dalam berbagai acara, seperti Deli Serdang, Serdang Bedagai, hingga Kota Sibolga, meski belum mendeklarasikan dirinya.
Sebagai Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumut, Bobby sering memberikan bantuan modal usaha kepada warga di sejumlah kabupaten/kota.
Wali Kota Medan Bobby A Nasution (tengah) membagikan bendera Merah Putih di dekat Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Jumat (5/8/2022).
Hatta mengatakan, tiga nama, yakni Edy, Musa, dan Bobby, memang paling sering muncul dan diperbincangkan publik sebagai bakal calon Gubernur Sumut. Namun, sangat besar kemungkinan muncul nama-nama baru di luar ketiganya. Apalagi, komunikasi partai politik tentang pencalonan masih sangat dinamis.
Hatta juga mendorong agar kontestasi Pilgub Sumut mengedepankan adu gagasan pembangunan. Untuk pelayanan dasar saja Sumut masih sangat perlu peningkatan, yakni di bidang pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat; serta sosial.
Gagasan tentang pembangunan Sumut harus tertuang secara jelas berdasarkan persoalan yang memang terjadi di lapangan.
”Masalah kesenjangan pembangunan antarkawasan juga harus diselesaikan. Selama ini, pembangunan di Sumut berfokus di pantai timur, khususnya Medan, Binjai, dan Deli Serdang. Pembangunan di pantai barat dan tengah tertinggal,” kata Hatta.
Hatta menyebut, gagasan tentang pembangunan Sumut harus tertuang secara jelas berdasarkan persoalan yang memang terjadi di lapangan.
Presiden Joko Widodo meninjau jalan kabupaten yang rusak parah di Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Rabu (17/5/2023).
Edy Rahmayadi akan mengakhiri jabatannya pada 5 September 2023. Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara tentang Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumut dalam Sidang Paripurna, Senin, menyatakan, hampir tak ada pembangunan signifikan di masa pemerintahan Edy. Pembangunan sekolah mangrak, rumah sakit yang baru dibangun tak bisa beroperasi, jalan rusak pun tak tertangani. Badan usaha milik daerah merugi dan terancam bangkrut.
”Kajian kami, tidak ada prestasi Gubernur yang dapat dibanggakan dan disampaikan kepada masyarakat. Urusan wajib saja masih jauh dari yang diharapkan, semakin jauh dari Sumut Bermartabat yang menjadi visi misi Gubernur,” kata anggota DPRD Sumut, Syamsul Qomar, saat menyampaikan pendapat Fraksi Golkar.
Pada saat itulah Edy menyebut kesalahan yang masih ada di sana-sini justru memotivasi dia untuk mencalonkan kembali sebagai Gubernur Sumut periode 2024-2029. ”Ini membangun memotivasi saya. Saya putuskan malam ini, periode yang akan datang saya akan maju lagi,” kata Edy.