Sekda Sumut Dilantik, Gubernur dan Wakilnya Tepis Rumor Perpecahan
Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara hadiri pelantikan Sekda Sumut. Kehadiran mereka menepis rumor perpecahan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Arief Sudarto Trinugroho dilantik menjadi Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara setelah lebih dari setahun tidak diisi pejabat definitif. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menegaskan, kepemimpinan di Pemprov Sumut harus tetap kompak sampai berakhir pada 5 September 2023.
Setelah pelantikan, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah memberikan pernyataan bersama yang menyebut hubungan mereka baik-baik saja dan tidak ada kerenggangan. Edy dan Musa menyampaikan hal tersebut setelah beberapa pihak menyebut hubungan keduanya renggang.
Edy mengatakan, surat keputusan tentang penetapan Arief menjadi Sekretaris Daerah Sumut sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 22 Juni 2022. Arief dipilih dari tiga nama yang dikirimkan Edy kepada Presiden sejak Februari 2022. Proses seleksi pun mulai dilakukan sejak Sekretaris Daerah Sabrina pensiun pada 31 Mei 2021.
Arief sebelumnya menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sumut. Ia juga pernah menjabat sebagai Pejabat Sementara Wali Kota Medan pada masa kampanye Pilkada Medan 2020.
Arief menyebut, menjadi sekda di salah satu provinsi terbesar di Indonesia adalah sebuah amanat. ”Ini adalah amanah yang cukup besar. Sekretaris daerah adalah komandan yang memimpin semua pegawai, semua aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” kata Arief.
Arief mengatakan, ia optimistis bisa membantu mencapai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam satu tahun ke depan. Pelaksanaannya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumut 2019-2023.
Edy menyebut, peran Sekda Sumut sangat penting karena memimpin pengelolaan administrasi dan birokrasi semua kebijakan daerah. Jabatan ini pun harus diisi sosok yang memiliki integritas dan profesionalisme tinggi. ”Amanah ini yang saya titipkan kepada Arief yang dilantik menjadi Sekda Pemprov Sumut,” ujar Edy.
Kepemimpinan Sumut
Menjawab pertanyaan wartawan tentang isu keretakan hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur, Edy pun menegaskan kepemimpinan Sumut tetap kompak. Ia pun mengibaratkan hubungannya dengan Musa seperti suami dan istri. ”Ada saatnya suami bekerja di luar, ada saatnya istri bekerja di dalam. Tetapi, ada saatnya bekerja bersama-sama dengan waktu yang ada, dengan waktu yang sama,” kata Edy.
Isu tentang keretakan hubungan keduanya, kata Edy, tidak lepas dari pemberitaan-pemberitaan di media. ”Kami sudah berjanji di dalam sumpah, bahkan diambil sumpah di hadapan Presiden, (akan tetap bersama) sampai berakhir nanti di tanggal 5 September 2023,” kata Edy.
Edy mengatakan, hubungan mereka tidak terpengaruh pencalonan Pemilihan Kepala Daerah 2024. Mereka pun tidak ada membicarakan tentang apakah masih akan berpasangan lagi atau tidak. ”Jabatan politik itu bisa bersama lagi bisa tidak bersama. Itu tergantung nanti. Dipikirkan berikutnya” kata Edy.
Sebelumnya, Sekretaris Golkar Sumut Dato Ilhamsyah menyebutkan, mereka menyesalkan pernyataan Edy yang menyebut Golkar tidak mendukung pembangunan yang dilakukan Pemprov Sumut. Pernyataan itu pun disebut mengindikasikan keretakan hubungan karena Musa adalah Ketua Golkar Sumut. Edy menyampaikan hal tersebut saat Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi di DPRD Langkat, Rabu (10/8/2022).
Musa mengatakan, sampai saat ini hubungannya dengan Edy tetap baik-baik saja. Kepemimpinan di Pemprov Sumut pun disebut tetap berjalan sesuai dengan aturan dan tujuannya. ”Tugas dan tanggung jawab sudah ada porsinya masing-masing. Saya menyadari posisi saya adalah Wakil Gubernur. Artinya, saya hadir di mana pun karena perintah Gubernur mewakili Pemprov Sumut,” kata Musa.
Tentang pernyataan Sekretaris Golkar Sumut, kata Musa, itu adalah hak masing-masing. Selain sebagai Wakil Gubernur, kata Musa, ia juga bertanggung jawab untuk membesarkan Partai Golkar Sumut. ”Karena saya juga diamanatkan untuk menjadi Ketua Golkar Sumut. Target politik kami jelas. Partai politik untuk memenangi (Pemilu) 2024,” kata Musa.