Rumah Sakit Abepura Terbakar, Dua Pasien Meninggal Saat Dievakuasi
Gudang logistik Rumah Sakit Umum Daerah Abepura, Jayapura, terbakar. Dua pasien meninggal dunia ketika dievakuasi ke luar rumah sakit karena penggunaan ventilator dihentikan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gudang logistik Rumah Sakit Umum Daerah Abepura di Kota Jayapura, Papua, terbakar pada Selasa (9/5/2023) sore. Dari 53 pasien yang dievakuasi keluar dari rumah sakit, sebanyak dua orang meninggal dunia.
Berdasar pantauan Kompas, kebakaran terjadi di gudang logistik di lantai dua sekitar pukul 15.00 WIT. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jayapura bersama Brimob Polda Papua dan TNI AL mengerahkan sebanyak delapan mobil pemadam kebakaran.
Para petugas berhasil memadamkan api di area gudang logistik RSUD Abepura pukul 16.40 WIT. Api hanya membakar gudang logistik dan tidak merambat ke ruangan lainnya.
Sebanyak 53 pasien yang berada di ruangan Instalasi Gawat Darurat, ruang rawat anak, dan sejumlah ruangan lainnya dievakuasi ke luar rumah sakit. Namun, dua pasien meninggal dunia saat dievakuasi keluar dari rumah sakit. Keduanya adalah Yuli Elopere dan Kristina Mano.
Wakil Direktur RSUD Abepura Bidang Keuangan dan Umum Petrus Pepuho, saat ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, dua pasien itu meninggal dunia bukan karena peristiwa kebakaran. Dia menyebutkan, kedua pasien itu memang dalam kondisi kritis saat dievakuasi.
”Pasien yang meninggal saat dievakuasi dengan latar belakang mengalami sakit di paru-paru. Saat dievakuasi keluar rumah sakit, alat bantu pernapasan atau ventilator yang digunakan kedua pasien terpaksa dilepaskan,” ucap Petrus.
Ia menuturkan, puluhan pasien lain telah kembali ke ruangannya setelah lokasi dinyatakan aman oleh aparat kepolisian dan pihak rumah sakit. Sementara itu, ada 17 pasien yang masih menjalani perawatan di luar rumah sakit. Mereka merupakan pasien yang berasal dari ruang IGD.
”Kami belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran di tempat yang menyimpan peralatan non obat-obatan. Saat ini aparat kepolisian tengah menyelidiki penyebab peristiwa tersebut,” ujar Petrus.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Jayapura Margaretha Kirana, mengakui, api berhasil dipadamkan dengan cepat berkat sinergitas dengan aparat TNI-Polri. Sebanyak 53 petugas Damkar Kota Jayapura yang diterjunkan untuk memadamkan api yang membakar gudang logistik RSUD Abepura.
Margaretha menyatakan, pihaknya menemukan sejumlah fakta dalam peristiwa ini. Fakta itu berupa pihak rumah sakit belum memiliki upaya manajemen penanggulangan kebakaran secara internal dan menyiapkan jalur evakuasi.
”Kami tidak menemukan adanya hidran atau jaringan pipa air yang berada di area rumah sakit untuk mengatasi kebakaran. Selain itu, tidak terdapat penyediaan jalur evakuasi dan tabung alat pemadam api,” ucap Margaretha.
Dua pasien itu meninggal dunia bukan karena peristiwa kebakaran.
Sementara itu, Wakapolda Papua Brigadir Jenderal Ramdani Hidayat saat ditemui di tempat yang sama mengatakan, Brimob Polda Papua telah memasang lima tenda dan 100 tempat tidur lipat di sekitar rumah sakit. Upaya ini bertujuan untuk menampung sementara pasien yang dievakuasi ke luar rumah sakit.
Adapun dari data kepolisian, kerugian dalam peristiwa terbakarnya gudang logistik RSUD Abepura mencapai sekitar Rp 1 miliar. Diperkirakan pemicu kebakaran karena arus pendek listrik.
”Kami menerjunkan 100 personel untuk mengevakuasi para pasien dan mengamankan alat-alat kesehatan milik RSUD Abepura. Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Laboratorium dan Forensik Polda Papua tengah menyelidiki penyebab peristiwa ini,” ujar Ramdani.