Ditutup Pascaarus Balik, Ruas Fungsional Tol Cisumdawu Ditargetkan Rampung Juni
Ruas fungsional di Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu di seksi 4 hingga 6 kembali ditutup setelah arus balik Lebaran 2023 selesai. Pengelola jalan tol menargetkan merampungkan ruas tersebut akhir Juni.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Ruas fungsional di Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu di seksi 4 hingga 6 kembali ditutup setelah arus balik Lebaran 2023 selesai. Pengelola tol menargetkan merampungkan ruas tersebut akhir Juni. Setelah itu, Tol Cisumdawu akan beroperasi sepenuhnya.
Sejak Senin (1/5/2023) pukul 17.00, ruas fungsional dari seksi 4 di Gerbang Tol Cimalaka hingga seksi 6 Gerbang Tol Ujung Jaya di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ditutup. Sebelumnya, dua pekan terakhir, ruas itu tersambung ke Kilometer 152 Jalan Tol Cikopo-Palimanan di Kabupaten Majalengka.
”Ruas fungsional sudah ditutup. Selanjutnya hanya seksi 1 hingga 3 yang dibuka,” ujar Bagus Medi, Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol, pengelola Tol Cisumdawu, Selasa (2/5/2023). Sebelumnya, seksi 4 hingga 6 sepanjang 29 kilometer beroperasi secara fungsional untuk libur Lebaran.
Saat arus mudik pada 16-23 April 2023, polisi memberlakukan satu arah menuju Kertajati. Sebaliknya, pada arus balik, 24 April-1 Mei 2023, petugas membuka jalur dari Kertajati menuju Cimalaka atau menuju ke Bandung. Pengoperasian ini hanya satu arah dan dibuka pada pagi hingga sore.
Pengoperasian terbatas itu karena infrastruktur belum memadai dilintasi kendaraan pada malam hari. Penerangan jalan umum belum sepenuhnya terbangun di sana. Kecepatan kendaraan pun maksimal 60 kilometer per jam di ruas fungsional. Tinggi mobil pun maksimal 2,1 meter.
Bagus memaparkan, selama arus mudik hingga balik pada Sabtu (29/4/2023), tercatat 411.019 kendaraan melalui Tol Cisumdawu atau rata-rata 29.358 unit per hari. Jumlah itu, katanya, meningkat 32 persen dibandingkan rata-rata harian kendaraan yang melintas di Cisumdawu.
Bagus mengatakan, pemerintah mengoperasikan ruas fungsional dalam dua pekan terakhir untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. Selanjutnya, pihaknya akan menyelesaikan pengerjaan jalan dan fasilitas yang belum tuntas di sejumlah titik dari seksi 4 hingga seksi 6.
Kami targetkan semua rampung akhir Juni ini. (Bagus Medi)
”Seksi 5, misalnya, perlu penguatan konstruksi. Begitupun seksi 6, ada penyempurnaan jalan. Kami targetkan semua rampung akhir Juni ini. Semoga cuaca mendukung,” ujar Bagus. Setelah itu, Tol Cisumdawu sepanjang 62 kilometer akan beroperasi sepenuhnya hingga seksi 6.
Dengan demikian, pengendara dari Bandung yang ingin ke Cirebon hanya bisa melintas sampai seksi 3, dari Cileunyi ke Cimalaka. Dari titik itu, pengendara harus melalui jalur arteri dengan waktu tempuh kurang dari satu jam untuk menuju GT Kertajati jika ingin mengakses Tol Cipali.
”Banyak yang berharap Tol Cisumdawu segera selesai. Namun, kami akan mengutamakan kualitas dan keamanannya terlebuh dahulu,” ujarnya. Apalagi, pengerjaan sejumlah titik di jalan tol itu terkendala akibat pergerakan tanah saat musim hujan.
Tol Cisumdawu dapat mempercepat waktu tempuh dari Bandung ke Cirebon menjadi sekitar 1,5 jam. Sebelumnya, pengendara harus memutar melalui Tol Cipularang dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Jalur itu juga menjadi titik pertemuan dengan pengendara dari Jakarta di GT Cikampek.
Tidak hanya itu, Tol Cisumdawu juga akan menjadi akses utama pengendara dari Bandung ke Bandara Internasional Jabar Kertajati di Majalengka. Selama ini, persoalan akses menjadi salah satu kendala pengembangan Bandara Kertajati yang dirancang melayani warga Jabar.
Saat melepas penerbangan umrah di Bandara Kertajati pertengah April lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis bandara itu beroperasi penuh untuk melayani penerbangan domestik, umrah, haji, dan rute internasional lainnya seiring rampungnya Tol Cisumdawu.
Pihaknya pun akan memindahkan penerbangan reguler dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati secara bertahap. Pada 2019, Kemenhub pernah melakukan hal serupa. Namun, hal itu tidak berlanjut karena Tol Cisumdawu belum beroperasi.
Budi juga mengaku telah berkoordiasi dengan Pemprov Jabar terkait hal itu. ”Semua (penerbangan) jet itu pindah ke Kertajati. Untuk kurun waktu tertentu masih ada propeler di sana. Namun, mungkin setahun kemudian semua pindah ke sini. Setelah Lebaran, ada intensifikasi jet di sini,” ujarnya.