Manajemen Angkutan Lebaran 2023 Akan Dipertahankan
PT Jasa Marga mencatat jumlah kendaraan yang kembali ke Jabotabek pada arus balik telah mencapai 1.835.043 unit. Tersisa 10,7 persen atau sekitar 220.000 kendaraan dari prediksi arus balik sebesar 2 juta kendaraan.
Oleh
Tim Kompas
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Puncak arus balik kedua di semua sektor transportasi telah terlewati pada Senin (1/5/2023). Selama arus balik dan mudik Lebaran 2023 tak terjadi kepadatan seperti tahun sebelumnya. Pola penanganan pemudik kali ini dijadikan basis kebijakan untuk diterapkan tahun mendatang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, permasalahan saat Lebaran tahun lalu telah teratasi. Masalah itu meliputi kepadatan di Pelabuhan Merak, Banten, hingga kemacetan di sejumlah titik di Tol Trans-Jawa. Penambahan waktu cuti bersama dan relaksasinya membuat kendaraan tak menumpuk di satu hari.
”Cuti berkaitan dengan masa liburan. Ini akan menjadi pertimbangan. Diskon juga memberi kemudahan dan kemurahan bagi mereka yang akan mudik. Ini akan menjadi rekomendasi yang kami sampaikan ke Presiden,” kata Budi di Pos Pantau Jasa Marga, Cikampek, Jawa Barat, Senin (1/5/2023).
Tahun depan, menurut dia, sejumlah ruas tol yang sekarang masih digunakan sementara, seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Tol Jakarta–Cikampek 2 Selatan (Jakarta-Sadang), sudah bisa digunakan penuh.
Akan tetapi, ia meminta seluruh pengelola jalan tol memperbaiki tempat istirahat agar menampung pemudik lebih baik lagi. ”Semua BUJT (badan usaha jalan tol) harus memiliki standar sama. Kami melihat beberapa BUJT tak maksimal mengelola rest area,” ucapnya.
Hingga Senin siang, PT Jasa Marga mencatat jumlah kendaraan yang kembali ke Jabotabek pada arus balik telah mencapai 1.835.043 unit. Tersisa 10,7 persen atau sekitar 220.000 kendaraan dari prediksi arus balik sebesar 2 juta kendaraan. Total kendaraan yang keluar dari Jabotabek selama mudik 1.350.682 unit.
Meski demikian, arus balik di jalur pantai utara telah menurun seiring berakhirnya libur Lebaran 2023. ”Kendaraan dari arah Cirebon ke Jakarta di jalan arteri Indramayu sekitar 50.000 per hari. Jumlah ini hampir mendekati volume kendaraan harian di pantura,” ujar Kepala Kepolisian Resor Indramayu Ajun Komisaris Besar Fahri Siregar.
Di jalur transportasi kereta api, puncak arus balik kedua terjadi pada Senin (1/5/2023). Jumlah penumpang diprediksi mencapai 45.000 orang hingga kereta api terakhir.
Sementara itu, di penyeberangan Selat Sunda, arus balik melandai pada Senin siang. Selama arus balik, total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa sebanyak 834.023 orang. Dengan jumlah ini, tersisa 9,3 persen dari total arus mudik yang belum balik.
Evaluasi
Direktur Komersial dan Pelayanan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Yusuf Hadi mengatakan, tahun ini mudik lebih lancar karena persiapan dilakukan jauh-jauh hari. Reservasi tiket melalui aplikasi Ferizy berkisar 95-97 persen, meningkat signifikan dari tahun lalu yang di bawah 20 persen.
Meski demikian, terdapat evaluasi untuk meningkatkan pelayanan tahun depan. ”Pelabuhan Ciwandan memadai untuk arus mudik dan balik. Kami melihat pada saat puncak kepadatan dibutuhkan tambahan dermaga,” ujar Yusuf.
Pengamat transportasi dari Perguruan Tinggi Taman Siswa, Darmaningtyas, menilai, penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini secara umum berjalan baik dan lancar. Program mudik gratis harus dimaksimalkan demi menekan jumlah kendaraan pribadi di jalan.
”Program mudik gratis bagus, tetapi optimalisasinya masih kurang. Penyelenggara program mudik gratis sebaiknya tersentral oleh Kementerian Perhubungan atau PT Jasa Raharja yang selama ini sudah menjadi koordinator mudik gratis antar-BUMN,” ucap Darmaningtyas. (Z04/Z05/Z06/Z14/IKI/WER)