Rekaman CCTV Ungkap Penyebab Kematian Perempuan di Bandara Kualanamu
Rekaman CCTV mengungkap penyebab kematian perempuan yang ditemukan di bawah lift Bandara Kualanamu. Berdasar rekaman CCTV, korban terlihat memaksa membuka pintu lift sehingga terjatuh.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Rekaman kamera pemantau atau CCTV mengungkap penyebab kematian Aisyah Sinta Hasibuan (38) yang ditemukan di bawah lift Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Saat itu, korban panik melihat pintu lift tidak terbuka. Ia lalu memaksa membuka pintu sehingga terjatuh di bawah kabin lift.
”Berdasarkan rekaman kamera CCTV, korban diduga terjatuh ke bawah kabin lift setelah mengantar keluarganya berangkat ke luar negeri. Dia panik karena pintu di depannya tidak terbuka dan tidak melihat pintu di belakang yang terbuka,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Deli Serdang Komisaris Besar Irsan Sinuhaji, Sabtu (29/4/2023).
Irsan menjelaskan, setelah mengantar keluarganya ke terminal keberangkatan internasional, Aisyah hendak turun ke lantai satu dengan menggunakan lift. Lift di Bandara Kualanamu itu mempunyai dua pintu, yakni satu pintu untuk masuk dan satu pintu di sisi lain untuk keluar. Aisyah pun masuk sendirian ke lift tersebut.
Sesampainya di lantai yang dituju, dia panik karena pintu tempat dia masuk tidak terbuka. Aisyah terlihat menekan tombol untuk membuka pintu lift, tetapi pintu di depannya tidak terbuka juga. Dalam rekaman CCTV terlihat, pintu di belakangnya sudah terbuka. Namun, Aisyah tidak melihatnya.
Aisyah lalu memaksa memaksa membuka pintu lift di depannya. Setelah dibuka, dia langsung terjatuh ke dasar lift di bawah kabin. Ketika dia terjatuh, diduga tidak ada orang atau petugas yang melihatnya.
”Setelah tiga hari, petugas avsec (aviation security/keamanan penerbangan) Bandara Kualanamu curiga dengan bau busuk menyengat dari dasar lift,” kata Irsan.
Saat memeriksa ke dasar lift, petugas avsec terkejut melihat temuan mayat di bawah lift. Mereka melaporkan temuan itu ke Polresta Deli Serdang. Pada Kamis malam, petugas berhasil mengevakuasi jenazah Aisyah.
Identitas perempuan itu diketahui setelah ada warga yang melaporkan kehilangan keluarganya setelah mengantar penumpang ke bandara. Aisyah merupakan warga Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.
Evaluasi
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar mengatakan, setelah peristiwa itu, keamanan dan manajemen pengelolaan di Bandara Internasional Kualanamu harus dievaluasi.
”Korban meninggal di bandara dan baru diketahui setelah tiga hari. Ini bisa memunculkan keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan bandara,” kata Abyadi.
Menurut Abyadi, sebagai bandara berkelas internasional, keamanan penumpang dan pengguna bandara lainnya harus dikedepankan. Apalagi, bandara adalah tempat publik yang seharusnya mempunyai tingkat keamanan tinggi, termasuk di terminal penumpang.
Abyadi menyebut, Bandara Kualanamu saat ini dikelola melalui kemitraan strategis antara PT Angkasa Pura II dan GMR Airports Consortium yang merupakan perusahaan asal India. Untuk pengelolaan bandara, dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (APA) yang merupakan perusahaan patungan dengan 51 persen saham milik PT Angkasa Pura II dan 49 persen milik GMR Airports.
”Dengan kemitraan strategis ini, pengelolaan Bandara Kualanamu seharusnya lebih baik agar bisa bersaing dengan bandara negara tetangga, yakni Bandara Changi (Singapura) dan Bandara Kuala Lumpur (Malaysia). Kualanamu dirancang agar bisa menjadi hub (penghubung) penerbangan internasional di kawasan,” kata Abyadi.
Kepala Komunikasi Perusahaan Bandara Kualanamu Dedi Al Subur mengatakan, pihaknya menyerahkan penyelidikan kejadian itu ke kepolisian untuk menyimpulkan penyebab kematian Aisyah. Dalam keterangan tertulisnya, Subur menjelaskan kronologi ditemukannya jenazah Aisyah.
”Hasil pemeriksaan Tim Polda Sumut diketahui korban berjenis kelamin perempuan yang merupakan pengunjung Bandara Internasional Kualanamu,” kata Dedi. Namun, Dedi tidak menjelaskan tentang evaluasi keamanan bandara terkait temuan jenazah tersebut.
Setelah tiga hari, petugas avsec Bandara Kualanamu curiga dengan bau busuk menyengat dari dasar lift.