Pembersihan Pantai Padang Dilakukan Manual, Sampah Masih Menumpuk
Puluhan petugas kebersihan dikerahkan untuk membersihkan Pantai Padang dari sampah yang menumpuk di dekat Masjid Al-Hakim. Walakin, upaya itu tidak efektif karena sampah terlampau banyak. Alat berat akan dikerahkan.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang mengerahkan puluhan petugas kebersihan untuk membersihkan Pantai Padang dari sampah yang menumpuk di dekat kawasan Masjid Al-Hakim. Walakin, upaya tersebut tidak efektif karena tumpukan sampah terlampau banyak.
Sedikitnya ada 70 petugas berpakaian oranye memunguti sampah di kawasan masjid ikon wisata halal itu, Sabtu (29/4/2023) pagi. Petugas mengambil sampah dengan alat garuk sampah ataupun tangan kosong, lalu memasukkannya ke keranjang. Sampah kemudian diangkut ke truk pengangkut sampah.
Proses pembersihan pantai oleh petugas penyapu dan pengangkut sampah jalan itu berlangsung dari pukul 07.30 hingga pukul 10.00. Walakin, upaya tersebut tidak efektif sehingga dihentikan. Volume sampah yang dapat diangkut paling banyak hanya sepertiga dari semua tumpukan sampah.
”Kami coba secara manual, tetapi ini memang tidak efektif. Kami akan paksakan masuk alat berat. Kami sudah koordinasi dengan kepala dinas pekerjaan umum, alat berat akan masuk ke sini hari ini,” kata Mairizon, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, di sela-sela memantau upaya pembersihan pantai, Sabtu.
Mairizon menjelaskan, sebelumnya sempat dibahas bahwa alat berat tidak bisa masuk ke pantai karena terhalang pagar dan batu-batu tanggul laut serta pemecah ombak. Wali kota pun meminta sampah dibersihkan secara manual. Namun, karena tidak efektif, upaya pembersihan diupayakan dengan alat berat.
”(Sampah) ini bukan ’makanan’ manual, tetapi ’makanan’ alat berat karena sampahnya sudah saling bertautan. Ini dipaksakan (dengan manual), hasilnya tidak efektif,” ujar Mairizon.
Beberapa hari terakhir sampah bertumpuk di kawasan pantai tersebut seusai cuaca buruk. Jenisnya beragam, antara lain sampah kemasan dan botol plastik, pakaian bekas, ban bekas, dan kayu-kayu. Aroma tidak sedap menguar dari tumpukan sampah itu.
Kondisi tersebut dikeluhkan oleh beberapa wisatawan yang berkunjung pada Jumat (28/4/2023). Yulianti (37), wisatawan dari Dharmasraya, mengaku merasa terganggu dengan tumpukan sampah tersebut. Ia berharap petugas bisa segera mengangkatnya dari pantai agar bersih dan nyaman.
”Sayang sekali kalau lokasi seindah ini, tapi banyak sampah menumpuk,” kata Yulianti yang berekreasi ke Padang bersama tujuh anggota keluarganya, Jumat sore. Ia juga berharap pemerintah setempat memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga akan pentingnya mengelola sampah.
Keluhan juga diungkapkan oleh Juan, perantau Minangkabau di Bekasi, yang sedang pulang kampung ke Padang. Warga Kecamatan Nanggalo ini merasa prihatin melihat kotornya Pantai Padang dekat kawasan Masjid Al-Hakim yang merupakan ikon wisata halal di Kota Padang.
Sampah-sampah itu terkumpul di palung-palung laut, lalu saat hujan deras dimuntahkan lagi ke pantai.
”Saya merasa terganggu (dengan tumpukan sampah). Pas kami baru datang, lihat ke masjidnya bagus. Alamnya juga bagus. Namun, ternyata pas melihat pantainya, banyak sampah bertumpuk,” kata Juan, yang berwisata bersama istrinya.
Juan berharap pemerintah setempat mengerahkan petugas kebersihan untuk membersihkan pantai setiap hari. Selain itu, kesadaran masyarakat mesti selalu dipupuk agar tidak membuang sampah sembarangan.
Syafril Saputra (25), petugas kebersihan pantai, mengatakan, sampah-sampah itu baru bertumpuk beberapa hari terakhir akibat cuaca buruk. Sampah dari muara Sungai/Batang Arau lepas ke laut, kemudian terdampar di pantai. ”Petugas pantai dan petugas kebersihan sudah coba manual, tapi nihil hasilnya. Harus dengan alat berat, (sampah) terlalu banyak,” katanya.
Menurut Syafril, permasalahan tumpukan sampah di kawasan ini bukan hal baru. Pada bulan-bulan sebelumnya, para petugas kebersihan bergotong royong membersihkan dan berangsur-angsur hilang, baik dengan cara ditimbun maupun diangkut. ”Tapi, pas cuaca buruk, banyak sampah yang keluar,” ujarnya.
Mairizon mengatakan, kejadian tumpukan sampah di kawasan Masjid Al-Hakim ini merupakan yang ketiga kali dalam tahun ini. Kondisi ini terus berulang saat cuaca buruk.
Tumpukan sampah di pantai ini, katanya, merupakan akumulasi sampah yang dibuang dari arah hulu sungai selama bertahun-tahun. Sampah-sampah itu terkumpul di palung-palung laut, lalu saat hujan deras dimuntahkan lagi ke pantai. Saat hujan deras, sampah di pantai kembali hanyut ke laut.