Wisatawan Keluhkan Tumpukan Sampah di Pantai Padang
Wisatawan mengeluhkan tumpukan sampah di Pantai Padang yang mengganggu keindahan dan kenyamanan.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Wisatawan mengeluhkan tumpukan sampah yang berada di Pantai Padang. Keberadaan sampah tersebut mengganggu kenyamanan pengunjung dalam menikmati keindahan pantai dan masjid yang menjadi ikon wisata halal tersebut.
Sampah bertumpuk hampir di sepanjang batu pemecah ombak dan tanggul laut dekat Masjid Al-Hakim, Jumat (28/4/2023) sore. Jenisnya beragam, antara lain sampah kemasan dan botol plastik, pakaian bekas, ban bekas, dan kayu-kayu. Aroma tidak sedap menguar dari tumpukan sampah itu.
Yulianti (37), wisatawan dari Dharmasraya, mengaku merasa terganggu dengan tumpukan sampah tersebut. Ia berharap petugas bisa segera mengangkatnya dari pantai agar bersih dan nyaman.
”Sayang sekali kalau lokasi seindah ini, tetapi banyak sampah menumpuk,” kata Yulianti yang berekreasi ke Padang bersama tujuh anggota keluarganya, Jumat sore. Ia juga berharap pemerintah setempat memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga akan pentingnya dalam mengelola sampah.
Keluhan juga diungkapkan Juan, perantau Minangkabau di Bekasi, yang sedang pulang kampung ke Padang. Warga Kecamatan Nanggalo ini merasa prihatin melihat kotornya Pantai Padang dekat kawasan Masjid Al-Hakim.
”Saya merasa terganggu (dengan tumpukan sampah). Pas kami baru datang, lihat ke masjidnya bagus. Alamnya juga bagus. Namun, ternyata, pas melihat pantainya, banyak sampah bertumpuk,” kata Juan, yang berwisata bersama istrinya.
Juan berharap pemerintah setempat mengerahkan petugas untuk membersihkan sampah setiap hari. Selain itu, kesadaran masyarakat mesti selalu dipupuk agar tidak membuang sampah sembarangan.
Sampah di pantai merupakan akumulasi sampah yang dibuang dari arah hulu sungai selama bertahun-tahun. Sampah-sampah itu terkumpul di palung-palung laut, lalu saat hujan deras dimuntahkan lagi ke pantai. Saat hujan deras, sampah di pantai kembali hanyut ke laut.
Syafril Saputra (25), petugas kebersihan pantai, mengatakan, sampah-sampah itu baru bertumpuk beberapa hari terakhir akibat cuaca buruk. Sampah dari muara Sungai Arau lepas ke laut, kemudian terdampar di pantai.
”Kami pun sudah coba, petugas pantai dan petugas kebersihan sudah coba manual, tapi nihil hasilnya, harus dengan alat berat, terlalu banyak,” kata Syafril.
Menurut Syafril, permasalahan tumpukan sampah di kawasan ini bukan hal baru. Pada bulan-bulan sebelumnya, para petugas kebersihan bergotong royong membersihkan dan berangsur-angsur hilang, baik dengan cara ditimbun maupun diangkut.
”Tapi pas cuaca buruk, banyak sampah yang keluar,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon mengatakan, kejadian tumpukan sampah di kawasan Masjid Al-Hakim ini merupakan yang ketiga kali dalam tahun ini. Kondisi ini terus berulang saat cuaca buruk.
Marizon menjelaskan, sejak kejadian pertama, DLH bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berupaya memasukkan alat berat ke pantai untuk membersihkan. Walakin, hal itu tidak bisa karena terhalang oleh pagar dan gerbang masjid serta bebatuan tanggul laut dan pemecah ombak.
”Kalau dibersihkan secara manual, tidak bisa, sampahnya sudah berpulun-pulun. Ratusan orang pun membersihkan, sampahnya tidak akan terangkat. Nanti kami coba koordinasi lagi dengan dinas PUPR, apakah alat berat bisa masuk melalui jalur lain,” kata Mairizon.
Mairizon melanjutkan, sampah di pantai merupakan akumulasi sampah yang dibuang dari arah hulu sungai selama bertahun-tahun. Sampah-sampah itu terkumpul di palung-palung laut, lalu saat hujan deras dimuntahkan lagi ke pantai. Saat hujan deras, sampah di pantai kembali hanyut ke laut.
Menurut Mairizon, sebagai antisipasi jangka pendek, DLH telah memasang kubus apung di Batang Arau, Kelurahan Seberang Palinggam, Kecamatan Padang Selatan, untuk menjaring sampah agar tidak hanyut ke muara. Setiap hari petugas memungut sampah rata-rata satu truk.
”Namun, langkah (memasang kubus apung) itu tidak menyelesaikan masalah. Selagi masyarakat masih buang sampah sembarangan, kondisinya akan seperti ini terus,” ujarnya.
Mairizon menambahkan, pihaknya sedang menyiapkan langkah strategis mengatasi masalah sampah ini. Salah satu upayanya adalah mengerahkan satpol PP di kelurahan untuk mengawasi perilaku warga membuang sampah. Selain itu, dinas sedang menyiapkan kebijakan agar setiap kelurahan punya lembaga pengelola sampah.