Ratusan Ribu Wisatawan Kunjungi Jateng, Kota Lama Jadi Favorit
Jumlah kunjungan wisata di sejumlah destinasi wisata di Jateng meningkat pada libur Lebaran 2023. Mayoritas tempat wisata yang menjadi favorit berada di Kota Semarang, seperti kawasan Kota Lama.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Ratusan ribu wisatawan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Jawa Tengah selama libur Lebaran 2023. Kawasan Kota Lama di Kota Semarang menjadi tempat wisata favorit wisatawan dalam negeri.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng mencatat, hingga Senin (24/4/2023), 397.028 wisatawan datang ke berbagai daerah. Sebanyak 394.700 adalah wisatawan lokal dan 2.328 lainnya dari sejumlah negara.
Ada lima tempat wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan dalam negeri di Jateng. Tempat itu adalah Kota Lama Semarang, Candi Prambanan (Klaten), Semarang Zoo (Kota Semarang), Pantai Marina (Kota Semarang), dan Museum Lawang Sewu (Kota Semarang).
Kota Lama menjadi favorit wisatawan. Hingga Senin, misalnya, 46.967 orang berkunjung ke sana.
Kepala Bidang Pemasaran Disporapar Jateng Setyo Irawan mengatakan, Kota Lama menduduki posisi teratas. Destinasi wisata tersebut tidak berbayar atau tanpa tiket masuk.
”Selain itu, destinasi wisata itu bisa dikunjungi selama 24 jam dan lokasinya mudah dijangkau wisatawan,” katanya.
Minat wisatawan dari mancanegara berbeda. Mereka memilih datang ke Candi Borobudur (Magelang), Candi Prambanan, Candi Plaosan (Klaten), Museum Lawang Sewu, dan Pura Mangkunegaran (Kota Surakarta).
Candi Borobudur masih menjadi primadona. Jumlah pengunjung di tempat itu hingga Senin tercatat 1.183 orang.
Itu menunjukkan kecenderungan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata yang populer masih terbilang tinggi.
”Dari pendataan yang kami lakukan, 60 persen destinasi wisata yang menjadi favorit wisatawan dalam negeri dan mancanegara merupakan wisata alam. Adapun, 40 persen lainnya merupakan wisata budaya, wisata edukasi dan jenis wisata lainnya,” kata Setyo saat dihubungi, Selasa (25/4/2023).
Setyo menuturkan, pola pergerakan kunjungan wisatawan pada libur Lebaran 2023 berbeda dengan libur Lebaran tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya, hari libur lebih banyak setelah Idul Fitri. Sementara itu, tahun ini, jumlah hari libur sebelum dan sesudah Idul Fitri lebih seimbang.
Kondisi ini membuat waktu kunjungan wisata lebih cenderung menyebar. Mereka tidak menumpuk di satu atau dua hari yang sama.
"Sejauh ini, kami belum bisa memastikan kapan puncak kunjungan wisatanya. Namun, kenaikan jumlah pengunjung terpantau terjadi pada Senin atau hari ketiga Lebaran,” imbuh Setyo.
Sementara itu, di Museum Lawang Sewu, jumlah kunjungan tertinggi juga terjadi pada Senin. Sebanyak 6.732 wisatawan mengunjungi museum itu.
Tren peningkatan pengunjung di destinasi wisata tersebut mulai terjadi sejak Rabu (19/4/2023). Pada Rabu, jumlah wisatawan 985 orang.
”Sejak saat itu, jumlah pengunjung terus naik setiap hari. Pada Kamis - Minggu (20-23/4/2023), jumlah pengunjung secara berturut-turut, yakni 1.191 orang, 1.684 orang, 2.278 orang, dan 5.176 orang,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Pariwisata M Ilud Siregar.
Sejumlah upaya dilakukan pengelola untuk mendongkrak kunjungan ke Museum Lawang Sewu. Beberapa di antaranya seperti meningkatkan layanan dan fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan makanan atau minuman para pengunjung. Toko oleh-oleh dan cendera mata juga tersedia sehingga wisatawan bisa berwisata sekaligus berbelanja oleh-oleh di satu tempat.
Lebih tinggi
Jumlah kunjungan wisata di Semarang Zoo juga meningkat selama libur Lebaran, menjadi 8.000-8.500 per hari. Pada luar masa libur Lebaran, rata-rata pengunjung di Semarang Zoo sebanyak 1.500 orang per hari.
Jumlah pengunjung di masa libur Lebaran 2023 itu lebih tinggi dari jumlah pengunjung pada libur Lebaran 2022, lebih kurang 6.000 orang per hari.
”Kalau berdasarkan pemantauan dari nomor polisi kendaraan pengunjung, rata-rata masih wisatawan dari luar Kota Semarang. Yang bernomor polisi H atau Kota Semarang dan sekitarnya paling cuma sekitar 30 persen,” ujar Direktur Semarang Zoo Khoirul Awaludin.
Menurut Khoirul, tidak adanya larangan mudik menjadi faktor pendongkrak kunjungan wisata di Semarang Zoo. Khoirul berharap, kondisi Covid-19 terus terkendali sehingga geliat wisata di Kota Semarang dan Indonesia bisa kembali pulih.
Tidak adanya pembatasan mobilitas dimanfaatkan sejumlah orang untuk kembali berwisata ke luar daerah. Rika (54), warga Kota Medan, Sumatera Utara, misalnya, memilih berwisata ke Kota Semarang pada libur Lebaran 2023. Keinginan Rika dan keluarganya untuk berwisata ke Semarang tertunda selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19.
”Mumpung kondisinya sudah aman dan ada waktu libur yang cukup panjang, kami memutuskan untuk liburan ke sini. Menurut rencana, mau tiga hari dua malam di Semarang supaya puas jalan-jalan ke berbagai tempat wisata dan menjajal kulinernya,” kata Rika.
Rika pergi rombongan bersama anak-anaknya ke Semarang. Mereka berangkat dari Medan menuju Jakarta menggunakan pesawat terbang. Dari Jakarta ke Semarang, mereka menggunakan mobil sewaan.