Bus di Sumut Terjebak Kemacetan, Penumpang Membeludak di Loket
Penumpang di sejumlah loket bus di Medan membeludak pada arus balik. Banyak bus terjebak di ruas jalan yang macet, seperti Jalan Medan-Berastagi, Medan-Banda Aceh, dan Medan-Parapat, sehingga armada bus berkurang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penumpang di sejumlah loket bus di Medan, Sumatera Utara, membeludak pada arus balik Lebaran yang mulai meningkat, Selasa (25/4/2023). Banyak bus terjebak di sejumlah ruas jalan yang macet, seperti Jalan Medan-Berastagi, Jalan Medan-Banda Aceh, dan Jalan Medan-Parapat.
Para penumpang tampak menunggu bus datang di sejumlah loket bus di Jalan Letnan Jenderal Jamin Ginting, Medan. Begitu ada bus, para penumpang langsung menyerbu untuk memperoleh tempat duduk.
”Saya sudah menunggu lima jam sejak pagi. Saya dan keluarga mau balik ke Kabupaten Dairi karena besok harus bekerja,” kata Burhanuddin (40), penumpang.
Salah satu ruas jalan yang macet cukup parah di Sumut adalah Jalan Medan-Berastagi. Dari arah Medan, kendaraan sudah padat merayap dari Jalan Jamin Ginting di daerah Pancur Batu.
Kendaraan hanya bisa berjalan beberapa meter lalu berhenti di sepanjang 50 kilometer perjalanan dari Pancur Batu hingga Berastagi, Kabupaten Karo.
”Di Jalan Medan-Berastagi saja, kami terjebak sampai enam jam. Padahal, rute itu biasanya bisa kami lalui hanya 1,5 jam. Keluar dari Medan langsung terjebak macet,” kata Jimmy Sihotang (40), sopir bus PT Pas Transport, rute Medan- Dairi.
Karena kemacetan panjang di Jalan Medan-Berastagi, banyak bus yang terjebak di jalur itu sehingga tidak bisa maksimal mengangkut penumpang arus balik Lebaran dari Medan.
Jimmy mengatakan, kemacetan terjadi karena kepadatan arus lalu lintas yang disebabkan banyaknya kendaraan yang keluar masuk tempat wisata. Kondisi itu diperparah banyaknya kendaraan yang ”mencuri” jalur dari arah sebaliknya.
”Padahal, Jalan Medan-Berastagi hanya dua jalur. Begitu ada yang ’mencuri’ jalur akan terjebak dan memicu kemacetan yang lebih parah,” kata Jimmy.
Sejumlah angkutan antarkota antarprovinsi juga sudah mulai mendapat peningkatan penumpang meskipun belum cukup padat. ”Keterisian bus sudah mencapai 70 persen dan kami perkirakan meningkat dalam sepekan ini,” kata Humas PT Antar Lintas Sumatera (ALS) Alwi Matondang.
Alwi mengatakan, penumpang bus dari Medan didominasi tujuan Kota Padang, Pekanbaru, dan Jakarta. Dia memprediksi jumlah pemudik terus meningkat sepanjang pekan ini.
ALS yang biasanya memberangkatkan 30 bus pada hari biasa menyiapkan 50 bus per hari ke berbagai kota di Sumatera dan Jawa selama arus balik ini.
Medan-Banda Aceh
Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di Jalan Medan-Banda Aceh, khususnya di Kabupaten Langkat. Kendaraan merayap hingga 10 km untuk melewati Jembatan Sei Wampu.
Meskipun tahun ini sudah ada Jembatan Sei Wampu baru, kemacetan lalu lintas tetap tidak terhindarkan karena padatnya volume kendaraan.
Di Jalan Lintas Sumatera, di Kota Pematang Siantar, juga terjadi kemacetan sejak Senin hingga Selasa ini. ”Polda Sumut menurunkan tim untuk mengurai kemacetan di sejumlah tempat. Arus lalu lintas di Pematang Siantar sudah mulai bisa diurai,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Hadi Wahyudi.
Hadi mengatakan, kemacetan cukup parah sempat terjadi di Kota Pematang Siantar. Hal itu karena banyaknya wisatawan dan pemudik yang masuk ke daerah wisata kawasan Danau Toba di Parapat. Arus kendaraan mulai berjalan lebih lancar setelah dilakukan penguraian oleh tim Polda Sumut dan polres setempat.
Hadi menyebut, Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal RZ Panca Putra Simanjuntak memantau langsung pengendalian arus mudik dan balik di Sumut. Pemantauan arus lalu lintas juga dilakukan lewat udara, khususnya di daerah-daerah rawan macet.