Arus Balik Lebaran, Tiket Kereta di Wilayah Cirebon Masih Tersedia
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon masih menyediakan tiket kereta untuk perjalanan arus balik Lebaran 2023. Bahkan, KAI menyiapkan tiket dengan tarif rendah agar penumpang tidak menumpuk pada 24-25 April.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon masih menyediakan tiket kereta untuk perjalanan arus balik Lebaran 2023. Bahkan, PT KAI menyiapkan tiket dengan tarif rendah agar penumpang tidak terkonsentrasi pada 24 dan 25 April.
Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Ayep Hanapi, Selasa (25/4/2023), mengatakan, peminat kereta hari pertama dan kedua Lebaran, yakni Sabtu dan Minggu (22-23/4), cukup tinggi. Okupansi tiket kereta api jarak jauh mencapai 100 persen. Rinciannya, 3.698 tiket hari pertama dan hari kedua 7.551 tiket.
Hingga tiga hari setelah Lebaran, Rabu (26/4), rata-rata tiket KA jarak jauh terjual mencapai 100 persen. Adapun periode empat hari sampai 10 hari setelah Lebaran atau pada 27 April-3 Mei, tiket KA masih tersedia. KA Ranggajati relasi Jember-Cirebon, misalnya, masih ada 615 tempat duduk.
KA Argo Cheribon (17A) relasi Cirebon-Gambir untuk keberangkatan pukul 05.00 juga masih tersedia 1.098 tempat duduk pada 28-3 Mei. Begitu pun KA Argo Cheribon relasi (23F) rute Cirebon-Gambir keberangkatan pukul 13.45 masih tersedia 840 tempat duduk pada 2-3 Mei.
Adapun KA Argo Cheribon Tambahan (31A) relasi Cirebon-Gambir untuk keberangkatan pukul 20.15 juga masih tersedia 146 tempat duduk pada 28-29 April. Ketersediaan tiket itu merupakan data terbaru pada Selasa siang. Jumlah itu masih bisa berubah sesuai pemesanan tiket oleh calon penumpang.
Berbeda dengan kereta ke Jakarta, kereta menuju sejumlah daerah di Jawa masih lengang.
KA Kaligung (204) relasi Cirebon Prujakan-Semarang masih tersedia 3.495 kursi untuk tanggal 27 April-3 Mei. Begitu pun dengan KA Kaligung (208) relasi Brebes-Semarang masih ada 4.121 kursi hingga 3 Mei.
Kereta menuju sejumlah daerah di Jawa masih lengang.
Ayep menambahkan, PT KAI juga membuka subkelas H, I, dan J pada kelas eksekutif untuk penjualan tiket hingga 3 Mei. Subkelas itu menyediakan tarif rendah meski saat peak season. Tarif KA Argo Cheribon yang biasanya Rp 245.000-Rp 290.000, kini Rp 200.000-Rp 225.000 per tiket.
”Pembukaan subkelas KAI dengan tarif rendah pada arus balik Lebaran ini juga mendukung imbauan pemerintah agar masyarakat tidak terkonsentrasi melakukan perjalanan balik pada 24 dan 25 April saja,” ujar Ayep. Apalagi, masih terdapat tiket untuk arus balik setelah tanggal tersebut.
Menurut dia, puncak arus balik Lebaran terjadi pada 24 dan 25 April dengan jumlah penumpang masing-masing 9.691 orang dan 9.014 orang. Setelahnya, jumlah penumpang di wilayah Cirebon diperkirakan menurun dari 7.000-an penumpang per hari hingga sekitar 2.000 orang pada awal Mei.
Vice President PT KAI Daop III Cirebon Takdir Santoso mengatakan, selama angkutan Lebaran pada 14 April hingga 2 Mei, terdapat 104.864 tempat duduk. Sebanyak 45.760 di antaranya merupakan tujuan Jakarta untuk arus balik Lebaran. Jumlah itu sudah termasuk kereta tambahan.
”KAI menambah beberapa perjalanan berbagai rute dan kelas untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat mudik menggunakan kereta api,” ucapnya. Pelanggan dapat membeli tiket, termasuk tarif rendah, melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, dan gerai lainnya.