Jatim Tetap Perlu Waspadai Potensi Kecelakaan
Operasi Ketupat Semeru 2023 mencatat penurunan jumlah kasus dan fatalitas kecelakaan dalam masa mudik, tetapi jangan sampai melemahkan kesigapan dan antisipasi petugas gabungan agar angkutan Lebaran 2023 lebih baik.
SURABAYA, KOMPAS — Kurun lima hari Operasi Ketupat Semeru 2023 di Jawa Timur terjadi 196 kecelakaan dengan korban tewas 9 orang. Jumlah itu turun dari 199 kasus dan 15 orang tewas dalam kurun waktu yang sama tahun lalu.
”Semoga menjadi indikasi positif secara umum jumlah kasus dan korban kecelakaan selama masa Lebaran akan turun,” kata Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Taslim Chairuddin, Minggu (23/4/2023).
Operasi Ketupat Semeru berlangsung kurun 17 April–1 Mei 2023. Data kasus kecelakaan dikumpulkan dalam masa mudik atau sebelum hari raya Idul Fitri yang sesuai keputusan pemerintah jatuh pada Sabtu (22/4/2023). Sebagian warga terutama dari Muhammadiyah telah menetapkan hari raya sekaligus 1 Syawal 1444 Hijriah sehari lebih awal atau Jumat (21/4/2023).
Baca Juga: Kecelakaan Lalu Lintas Saat Mudik Lebaran di Jawa Timur Rentan Meningkat
Taslim mengatakan, dalam masa mudik terhitung sejak operasi dimulai, kekhawatiran akan terjadi peningkatan kasus kecelakaan ternyata belum terbukti. Padahal, mobilitas masyarakat yang mudik dan balik dari dan di Jatim mencapai 21,2 juta jiwa atau naik signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yang 18 juta jiwa. Kenaikan mobilitas berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
Untuk itu, petugas terpadu tidak akan lengah meski capaian sementara ada penurunan jumlah kasus kecelakaan dan fatalitas. Menurut Taslim, operasi akan berlangsung sampai 1 Mei 2023 yang bertepatan dengan Hari Buruh. Petugas akan berupaya keras menurunkan jumlah dan fatalitas kecelakaan selama masa Lebaran ini.
Minim kecelakaan
Secara terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memuji petugas terpadu yang meski sementara ini berhasil menurunkan kasus dan korban tewas akibat kecelakaan. ”Kami berharap menjadi indikator positif bahwa angkutan Idul Fitri tahun ini akan lebih baik,” katanya.
Baca Juga: Jawa Timur Waspadai Pemudik Maksimalkan Kendaraan Pribadi
Di provinsi berpopulasi 40 juta jiwa ini, menurut pengawasan dan pemantauan petugas terpadu ada setidaknya 72 lokasi rawan kecelakaan. Selain itu, 104 lokasi rawan pelanggaran lalu lintas yang berpotensi berkembang menjadi kecelakaan. Sebanyak 7 lokasi rawan kecelakaan di antaranya berada di Jalan Tol Trans-Jawa.
Artinya, mayoritas lokasi rawan kecelakaan ada di jaringan jalan raya di Jatim yang ke barat menuju Jateng ke utara menuju Pulau Madura melalui Jembatan Suramadu dan ke timur menuju Pulau Bali melalui penyeberangan feri Ketapang-Gilimanuk.
Kecelakaan bukan sekadar saat perjalanan mudik dan balik melainkan aktivitas masyarakat di lokasi wisata dekat dengan kampung halaman.
Dari 7 lokasi rawan kecelakaan di jalan tol, 4 di antaranya ada di ruas barat daya atau Ngawi-Surabaya di wilayah Ngawi-Madiun, Madiun-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Mojokerto-Warugunung (Surabaya).
Lainnya di Waru-Manyar atau Jalan Tol Surabaya-Gresik arah utara, Waru-Pandaan atau Jalan Tol Surabaya-Malang arah selatan, dan ruas Gempol-Pasuruan atau Jalan Tol Sidoarjo-Pasuruan arah timur.
Baca Juga: Maksimalkan 19.000 Petugas Pengamanan Mudik Jatim
Lokasi rawan kecelakaan di jalan raya terbagi menjadi jalur lintas utara atau pantai utara, jalur lintas tengah, jalur lintas selatan dan atau pantai selatan, jalur Pulau Madura, dan jalur Tapal Kuda (di masa kuno disebut Blambangan) atau Jatim bagian tengah-timur.
Di seluruh Jatim, ditugaskan hampir 19.200 anggota gabungan Polri, TNI, dan pemerintah untuk pengamanan angkutan Lebaran. Di Jatim dibangun hampir 280 pos pemantauan.
Menurut Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf yang ikut saat peninjauan, pengamanan sepanjang libur Lebaran di Jawa Timur cenderung kondusif. Meski ketika arus mudik berlangsung sejak Rabu (19/4/2023), ada beberapa titik terjadi kemacetan.
”Ada beberapa lokasi terjadi antrean panjang antara lain di jalan raya Bangkalan–Sampang lewat pasar Tanah Merah, Bangkalan. Kesigapan petugas di lokasi membuat semua perjalanan lancar,” ujarnya.
Bahkan, kata Farid, selama perayaan hari raya yang berlangsung dua hari karena ada perbedaan, sampai sekarang situasi keamanan di hampir seluruh wilayah provinsi ini relatif aman.
Pengamatan Kompas selama dua hari terakhir jalur ke Pempat kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep lancar.
Walau di Jembatan Surabaya arah Madura, di jalur jalur sepeda motor yang ditutup karena sedang ada perbaikan dan disediakan di jalur mobil, pada Jumat (21/4/2023) sempat ada aksi saling menyerobot karena tingginya volume sepeda motor.
Antrean panjang juga sempat terjadi dari arah Surabaya di Pasar Tanah Merah, Bangkalan karena hari itu puncak mudik Lebaran ke pulau garam itu. Volume kendaraan yang melintas di depan pasar tersebut menurut petugas Posko Lebaran Bangkalan, meningkat hingga tiga kali lipat dari biasanya.
”Khusus di lokasi itu, aparat dari TNI pun siaga untuk mengatur lalu lintas agar lancar sehingga antrean cepat terurai,” kata Farid menambahkan.
Pusat kendali
Taslim mengatakan, koordinasi dan komunikasi pemantauan dan penanganan arus mudik terbantu dengan keberadaan 1.160 kamera pemantau (CCTV). Surabaya menjadi pusat kendali operasi. ”Koordinasi dan komunikasi ditunjang kesigapan anggota kami yakini membantu menurunkan kasus kecelakaan,” ujarnya.
Baca Juga: Arus Mudik dari Surabaya Memuncak
Dihubungi secara terpisah, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengingatkan, potensi kasus kecelakaan lebih banyak terkait dengan mobilitas warga pengguna sepeda motor.
”Kecelakaan bukan sekadar saat perjalanan mudik dan balik melainkan aktivitas masyarakat di lokasi wisata dekat dengan kampung halaman,” katanya.
Dari 21,2 juta jiwa warga yang mudik dan balik, sekitar 5,8 juta jiwa atau 27,2 persen menggunakan sepeda motor. Dengan asumsi sepeda motor dinaiki 2-3 orang, berarti akan terjadi mobilitas 1,9-2,9 juta unit antarkabupaten/kota di Jatim atau antarprovinsi dari Jatim. ”Kontribusi terbesar kasus kecelakaan termasuk dalam masa Lebaran dari pengguna sepeda motor,” ujar Djoko.
Data memperlihatkan, selama Operasi Ketupat Semeru 2022 terjadi 835 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 57 jiwa meninggal, 56 jiwa luka berat, dan 1.221 luka ringan serta kerugian materiil Rp 950 juta. Kecelakaan melibatkan 1.153 sepeda motor, 165 mobil penumpang, 64 mobil barang, dan 32 kendaraan tidak bermotor.
Baca Juga: Menutup Mata pada ”Pandemi” Kecelakaan
Tahun sebelumnya atau 2021 tercatat 509 kasus kecelakaan dengan korban 59 jiwa meninggal, 33 jiwa luka berat, dan 709 luka ringan serta kerugian materiil Rp 505 juta. Kecelakaan melibatkan 629 sepeda motor, 61 mobil penumpang, 65 mobil barang, dan 16 kendaraan tidak bermotor.
Sebelumnya lagi atau 2020 tercatat 397 kasus kecelakaan dengan korban 55 jiwa meninggal, 11 jiwa luka berat, dan 530 luka ringan serta kerugian Rp 548 juta. Kecelakaan melibatkan 589 sepeda motor, 62 mobil penumpang, 51 mobil barang, 2 bus, dan 21 kendaraan tidak bermotor.
Dari data itu terlihat bahwa secara statistik jumlah kasus, korban, dan kerugian materiil meningkat. Situasi serupa juga terlihat dari keterlibatan sepeda motor. Untuk diketahui sejak Maret 2020, Indonesia diserang pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019) sehingga di tahun tersebut sempat ada larangan mudik dan balik Lebaran.
Pembatasan mengendur pada Lebaran 2021 dan kian mengendur tahun berikutnya. Di tahun ini, dengan situasi pandemi yang dianggap teratasi dan menuju status endemi, pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat, termasuk mudik dicabut.
”Antisipasi oleh petugas dan kesadaran masyarakat dituntut tetap tinggi sehingga benar-benar terwujud dalam penurunan kasus dan dampak kecelakaan,” kata Djoko.
Amat disarankan, mulai tahun depan, otoritas dan swasta meningkatkan kapasitas angkutan umum bus, kereta, pesawat, dan kapal termasuk ketersediaan angkutan perdesaan di kampung halaman untuk menekan dominasi penggunaan kendaraan pribadi dalam mudik dan balik hari raya.