Ribuan Orang Shalat Idul Fitri di Atas Jembatan Ampera
Antusiasme warga Palembang merayakan Idul Fitri sangat tinggi. Ribuan orang berkumpul di ikon Kota Palembang, Jembatan Ampera, untuk menjalani shalat Idul Fitri.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Ribuan orang memadati Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo hingga Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan, untuk mengikuti shalat Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023). Shalat Idul Fitri tahun ini diikuti jemaah dengan jumlah terbanyak dalam tiga tahun terakhir.
Ainul Yakin (35), warga Puncak Sekuning, Palembang, bersama tujuh anggota keluarganya berdiri di tengah-tengah Jembatan Ampera lalu membentangkan sajadah, tikar, serta beberapa lembaran koran untuk dijadikan alas shalat. Mereka mengambil posisi tersebut untuk merasakan keunikan shalat Idul Fitri di ikon Kota Palembang itu.
”Ini sudah kebiasaan setiap tahun keluarga kami,” ujarnya. Sejak tiga tahun terakhir, Ainul tidak merasakan shalat di atas Jembatan Ampera setelah pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat akibat Covid-19.
Tidak hanya Ainul, Jeny Aryani (29) juga mengincar posisi di Jembatan Ampera sebagai tempat shalat, bersama dengan ribuan umat lainnya. Warga Lampung itu ingin menikmati keunikan beribadah di atas jembatan tersebut.
”Di Lampung tidak ada yang seperti ini, jadi jika shalat di sini ada nuansa yang berbeda,” ujar Jeny.
Dalam ibadah shalat Idul Fitri di Masjid SMB I Jayo Wikramo, Wali Kota Palembang Harnojoyo berharap Idul Fitri kali ini adalah saat yang tepat untuk mempererat silaturahmi. Ia pun mengajak warga untuk kembali mengedepankan sikap persaudaraan.
”Buang rasa iri dengki, sombong, dan menggantinya dengan kasih sayang dan sikap persaudaraan,” ujar Harnojoyo.
Dia pun mengajak warga untuk mengedepankan sikap toleransi dan dan saling menghargai. ”Mari kita buka lembar yang baru dan menutup lembar yang lama yang penuh dengan noda,” ungkapnya.
Betapa indah perbedaan jika ada saling menghargai satu sama lain. (Herman Deru)
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menilai, tahun ini adalah Lebaran yang istimewa karena ada dua kali Idul Fitri. ”Kemarin saudara kita (Muhammadiyah) yang sudah mengadakan Idul Fitri, sekarang pun ada Idul Fitri. Semua berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Dari situasi ini, ujar Herman menggambarkan betapa indah perbedaan jika ada saling menghargai satu sama lain. Di sisi lain, Idul Fitri kali ini juga membawa berkah tersendiri karena sudah dihapuskannya pembatasan kegiatan masyarakat dan terlewatinya pandemi Covid-19. Ribuan warga sudah bisa pulang kampung.
Aktivitas ini juga mendorong peningkatan perekonomian daerah yang dilewati pemudik. ”Inilah yang menjadi sisi baik dari hari raya merekatkan silaturahmi dan mendorong pergerakan ekonomi,” ujarnya.