Setelah 8 Jam, Mobil yang Terjepit di Rel Banyumas Dapat Dievakuasi
Sebuah lokomotif didatangkan untuk mengevakuasi mobil yang terjepit di jembatan rel kereta api di Banyumas. Pengemudi diketahui positif mengonsumsi narkotika. Jadwal 13 kereta api terganggu.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Setelah lebih kurang delapan jam, mobil SUV Fortuner bernomor polisi B 1549 NCQ (sebelumnya tertulis NCO) yang terjepit di Jembatan Sungai Angin, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dapat dievakuasi. Mobil ditarik menggunakan lokomotif. Pihak kepolisian menyebutkan, sopir mobil yang berangkat dari Jambi tujuan Purworejo tersebut positif mengonsumsi narkotika.
”Terdapat kandungan metamfetamin di dalam urine pengemudi tersebut. Itu sejenis narkotika, termasuk zat berbahaya dan termasuk narkoba. Selanjutnya kami serahkan ke Satnarkoba,” kata Kepala Seksi Kedokteran dan Kesehatan Polresta Banyumas Inspektur Dua dr Nikko Aulia R di Sumpiuh, Banyumas, Rabu (19/4/2023).
Menurut Nikko, diduga sopir mengonsumsi obat tersebut untuk menambah kekuatan dan supaya tidak lekas capek atau lelah. ”Orangnya sadar, tetapi kalau diajak ngomong, bahasa Banyumas-nya ngalor-ngidul (ke sana- kemari). Dia mengonsumsi sejak Senin alasannya biar tidak ngantuk, tetapi ternyata malah bikin halusinasi,” katanya.
Seperti diketahui, mobil milik Taqwa (62) itu berangkat Senin pagi untuk mudik Lebaran di Purworejo, Jawa Tengah. Di dalam mobil itu ada sembilan orang, termasuk sopir. Dari sembilan orang itu, ada istri, anak, juga cucu-cucu Taqwa. Menurut Taqwa, si sopir yang berinisial Ca (27) adalah sopir rental.
”Dia baik-baik saja selama perjalanan, tetapi sekitar pukul 02.30, perilakunya berubah jadi marah-marah karena tersesat dan beberapa kali hendak menabrakkan mobil ke kendaraan lain,” kata Taqwa.
”Itu mobil saya, tetapi sopirnya rental. Mulai berubah 02.30. Marah-marah karena beberapa kali tersesat. Di jalan juga sempat mau menabrakkan ke mobil lain. Dia bilang biarlah semuanya mati. Di mobil, tangan sudah kami tarik-tarik, tetapi tidak bisa menghentikannya,” kata Taqwa.
Evakuasi mobil berjalan cukup panjang. Dari pantauan di lapangan, sebuah mobil Jeep disiapkan untuk mengevakuasi atau menarik mobil, tetapi tidak berhasil. Kemudian, sebuah lokomotif datang untuk mencoba menarik mobil. Setelah dikaitkan tali besi atau sling, sling tersebut justru putus. Dua kali sling putus kemudian mobil dapat ditarik sekitar pukul 11.43.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Krisbiyantoro menyampaikan, pihaknya menerima laporan ada mobil masuk rel pada Rabu pukul 03.15. Kemudian hendak dipanggilkan crane, tetapi karena akses ke lokasi sempit, hal itu diurungkan.
Pada pukul 04.35 dinyatakan jalur rel itu tidak bisa dilalui kereta api. Selanjutnya dilakukan upaya penarikan menggunakan Jeep dan lokomotif.
Menurut Krisbiyantoro, akibat kejadian ini, ada 13 kereta yang terganggu. Kereta Kalem Service terlambat 14 menit, Kereta Bungtalun Service 10 menit, kereta penumpang tambahan 10 menit, Sawunggalih 7 menit, Fajar Utama 9 menit, Joglosemarkerto 12 menit.
Kemudian, Kereta Motis Selatan 6 menit, Taksaka 10 menit, Lodaya 10 menit, Argo Lawu 6 menit, Kutojaya Selatan 10 menit, Bangunkarta 6 menit, dan Mataram 8 menit.
Selain ada kereta yang terganggu, bantalan rel juga mengalami cacat sehingga harus diganti. Namun, itu tidak membahayakan jalur. Proses penggantian bantalan rel akan dilakukan esok.
“Bantalan rencana akan diganti besok. Ada 6 bantalan. Yang cacat hanya di ujungnya gempil (luka/cacat), bukan di tengah bantalan,” tutur Krisbiyantoro.