Puncak Arus Mudik di Cipali Diperkirakan Masih Berlangsung Kamis
Pengelola tol memprediksi puncak arus mudik di Cipali berlangsung pada Rabu hingga Kamis (19-20/4/2023). Sekitar 121.000 kendaraan diperkirakan melintas di jalur tol itu. Pemudik diimbau tetap waspada di Cipali.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Astra Tol Cikopo-Palimanan, pengelola Tol Cipali, memprediksi puncak arus mudik berlangsung pada Rabu hingga Kamis (19-20/4/2023). Sekitar 121.000 kendaraan pun diperkirakan melintas di jalur tol itu. Pemudik diimbau tetap waspada di Cipali.
Direktur Operasional Astra Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan, 121.000 kendaraan melewati jalur itu pada Rabu. Angka ini meningkat sekitar 19 persen dibandingkan Selasa (18/4/2023), yakni 102.177 unit. Kendaraan pribadi atau golongan satu mendominasi jalur itu.
”Awalnya, puncak arus mudik memang hari ini. Kondisinya juga ramai lancar. Tetapi, sampai sekarang, jumlahnya belum sesuai prediksi puncak. Besok diperkirakan masih puncak arus dengan volume kendaraan seperti hari ini (sekitar 121.000 unit),” ungkap Agung, Rabu malam.
Ia menilai, tidak adanya puncak tunggal arus mudik disebabkan waktu libur Lebaran yang lebih panjang. Diberitakan sebelumnya, pemerintah memperpanjang cuti bersama dan libur nasional dari sebelumnya 21-25 April menjadi 19-25 April. Tahun lalu, waktu libur lima hari.
Waktu libur yang lebih lama ini membuat pemudik punya banyak pilihan hari untuk berangkat. Di sisi lain, lanjut Agung, masih ada perbedaan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara Jumat (21/4/2023) dan Sabtu (22/4/2023). Keberangkatan pemudik pun tidak menumpuk di hari yang sama.
”Kondisi ini bagus karena waktu keberangkatan pemudik terpecah,” ucapnya. Apalagi, pemerintah juga menerapkan sistem satu arah (one way) dari Cikopo Km 72 hingga Gerbang Tol Kalikangkung Km 414 dan lawan arus (contraflow) di jalur tol yang mengarah ke Jawa Tengah.
Agung menyerahkan sepenuhnya terkait rekayasa lalu lintas itu kepada Korps Lalu Lintas Polri. Menurut rencana, pola itu berlangsung pada 19-21 April pukul 08.00-24.00. Namun, aturan ini bisa berubah sewaktu-waktu melihat kondisi lalu lintas di ruas tol tersebut.
Menurut Agung, area istirahat (rest area)menjadi titik rawan kepadatan. Namun, ia mengklaim, hingga kini, belum ada penerapan sistem buka tutup di delapan tempat istirahat di Cipali. Pihaknya juga telah menambah kapasitas parkir dan toilet untuk melayani pengendara.
Petugas pun mengingatkan pengendara agar memanfaatkan area istirahat maksimal 30 menit. Tujuannya, agar dapat bergantian dengan pemudik lainnya. Selain mengatur arus kendaraan di rest area, pihaknya juga mengimbau pemudik tidak memaksakan diri masuk ke area yang penuh.
”Pemudik dapat keluar pintu tol terdekat untuk sementara. Di sekitar jalan arteri itu, pemudik bisa menikmati kuliner khas setempat. Setelah itu, silakan masuk lagi ke Tol Cipali. Tidak ada penambahan tarif,” paparnya. Di jalur itu juga terdapat stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).
Kepala Divisi Operasi Astra Tol Cipali Sri Mulyo menyebutkan, sejak Rabu (12/4/2023) atau H-10 hingga Selasa, jumlah kendaraan yang melintas di Cipali sekitar 535.000 unit.
”Arus yang melintas di Cipali akan terus mengalami kenaikan hingga hari-H (Lebaran),” ucapnya.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan memastikan kondisinya dan kendaraannya prima saat mudik. Ia juga meminta pengendara menaati batas maksimal kecepatan di jalan tol adalah 100 kilometer per jam dan batas minimum 60 kilometer per jam untuk mencegah kecelakaan.