Penumpang Kapal Naik 10-15 Persen, Kapal Negara hingga Kapal Perang Disiagakan
Jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kapal laut di sejumlah pelabuhan mengalami peningkatan 10-15 persen pada arus mudik Lebaran saat ini. Jumlah penumpang tersebut masih berpotensi meningkat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kapal laut di sejumlah pelabuhan meningkat 10-15 persen pada arus mudik Lebaran saat ini. Jumlah penumpang tersebut masih berpotensi meningkat. Untuk itulah, upaya antisipasi dilakukan dengan menyiagakan kapal negara dan kapal perang.
”Secara umum ada peningkatan jumlah pemudik 10-15 persen. (Namun), secara umum semuanya terlayani dengan baik,” ujar Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo di Surabaya, Rabu (19/4/2023).
Pernyataan itu disampaikan seusai meninjau pergerakan mudik di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dalam kegiatan itu, Kapolri dan Menhub juga berdialog dengan pengelola Pelabuhan Ketapang, Gilimanuk, dan Padang Bai.
Listyo mengatakan, kenaikan jumlah penumpang yang mudik menggunakan kapal laut didasarkan pada laporan dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Ketapang di Banyuwangi, Gilimanuk di Bali, dan Padang Bai di Lombok. Adapun mayoritas pemudik tersebut berasal dari Kalimantan, Lombok, dan Pulau Sulawesi.
”Saya pesan kepada seluruh anggota yang bertugas untuk terus bersinergi, berikan pelayanan karena jumlah pemudiknya meningkat dibandingkan tahun 2022. Bagaimana agar pelayanan perjalanan mudik khususnya yang menggunakan kapal tetap bisa dilaksanakan secara optimal,” tutur Listyo.
Dalam dialog tersebut disampaikan informasi mengenai kondisi terkini di Pelabuhan Ketapang, Gilimanuk, dan Padang Bai. Arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang, misalnya, secara kumulatif meningkat sejak H-10 hingga H-4 Lebaran. Kenaikan jumlah penumpang mencapai 33 persen, sedangkan jumlah kendaraan roda empat dan bus naik 30 persen.
Di Pelabuhan Ketapang terjadi kenaikan penumpang 14 persen. Adapun untuk pergerakan kendaraan roda dua naik 7 persen, roda empat naik 8 persen, bus naik 40 persen, dan truk naik 10 persen. Untuk melayani para penumpang tersebut, pengelola telah menyiapkan 33 kapal, terdiri dari 32 kapal komersial dan satu kapal perang dengan kapasitas cukup besar.
Kebijakan itu diambil untuk mengantisipasi penumpukan penumpang serta antrean kendaraan kecil ataupun roda dua. Bahkan, saat ini dilaporkan masih ada antrean penumpang yang akan menyeberang baik di Ketapang maupun Gilimanuk, tetapi waktu tunggunya tidak lama.
Untuk Pelabuhan Tanjung Perak, hingga H-6 Lebaran sudah melayani 64.346 penumpang dengan rincian 44.000 penumpang datang dan sisanya sekitar 19.000 penumpang berangkat. Para penumpang yang datang didominasi kapal dari Makassar, Balikpapan, dan Banjarmasin. Mayoritas merupakan pekerja di sektor informal yang merantau di Sulawesi dan Kalimantan sehingga mereka bisa mudik lebih awal tanpa menunggu jadwal cuti bersama.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, ada sejumlah catatan terkait dengan pergerakan pemudik menggunakan moda transportasi laut. Salah satunya terkait dengan potensi gelombang tinggi yang bisa mengganggu aktivitas pelayaran terutama dari Gilimanuk ke Ketapang dan sebaliknya.
Hal lain yang juga menjadi atensi adalah pergerakan mudik masyarakat di kepulauan Jatim, seperti Bawean, Masalembu, Kangean, dan pulau-pulau kecil lainnya di Madura. Peningkatan arus mudik di wilayah kepulauan tersebut diantisipasi dengan menyediakan kapal negara.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan 90 bus program Mudik Bareng Gratis Pemprov Jatim di depan kantor Dishub Jatim di Jalan A Yani, Surabaya, Rabu pagi. Total ada 3.554 pemudik yang diantar menuju kampung halaman di 15 kabupaten dan kota di Jatim.
Melalui program mudik gratis ini, layanan keamanan pemudik betul-betul dijaga, mulai dari kelayakan kendaraan hingga keamanan pemudik. Selain itu, pelayanan terbaik kepada masyarakat itu juga bertujuan mengurangi tingkat kecelakaan akibat melonjaknya jumlah kendaraan saat mudik.
”Jadi, setiap satu rute, ada mobil patwal yang mengawal. Jadi, mereka ini adalah warga-warga prioritas yang keamanannya dijaga sepanjang perjalanan mudik. Saya pikir, ini cara kita memberikan penghormatan dan kemuliaan dalam menjemput kemenangan hari raya Idul Fitri,” tutur Khofifah.
Berdasarkan data Dishub Jatim, sebanyak 90 unit bus non-ekonomi yang disediakan untuk program mudik gratis tersebut memiliki 3.600 kursi. Namun, hingga 18 April 2023, jumlah penumpang yang mengikuti program tersebut mencapai 3.554 orang.
Setidaknya ada 17 rute bus yang berangkat dari Surabaya. Adapun daerah tujuan mudik antara lain Tulungagung, Trenggalek, Magetan, Madiun, Ngawi, dan Ponorogo. Selain itu, Pacitan, Jember, Banyuwangi, Tuban, Bojonegoro, dan Bondowoso.