Pergerakan Arus Mudik dari Bali Terpantau Meningkat
Pergerakan arus mudik keluar dari Bali terpantau meningkat melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana. ASDP mengoperasikan KMP Jatra II untuk melayani penyeberangan Bali-Jawa membantu mengurai antrean di Pelabuhan Gilimanuk.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
JEMBRANA, KOMPAS – Pergerakan arus mudik dari Bali ke luar daerah, terutama ke Jawa, terpantau meningkat pada Rabu (19/3/2023). Puncak arus mudik dari Bali diperkirakan sedang berlangsung.
Dari pemantauan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Rabu, kepadatan kendaraan, terutama sepeda motor dan mobil, semakin bertambah. Antrean kendaraan, terutama sepeda motor, terpantau menjelang gerbang masuk pelabuhan.
Muhammad Arif, calon penumpang kapal penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, mengaku sudah mengantre berjam-jam sebelum masuk kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Rabu siang.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang Gilimanuk Muhammad Yasin menyebutkan, secara kumulatif sejak Sabtu (15/4/2023) sampai Selasa (18/4/2023), tidak kurang dari 232.337 penumpang sudah menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Yasin mengakui terjadi kenaikan jumlah penumpang ataupun kendaraan yang menyeberang dari Bali ke Pulau Jawa. ”Jumlah penumpang naik sekitar 33 persen dan jumlah kendaraan naik sekitar 30 persen,” ucap Yasin di Pelabuhan Banyuwangi, Gilimanuk, Rabu.
ASDP mengoperasikan KMP Jatra II mulai Rabu (19/4/2023) dini hari. Pengoperasian KMP Jatra II menambah jumlah kapal yang dioperasikan dalam penyeberangan dari Bali ke Jawa Timur dan sebaliknya dari Jawa Timur ke Bali.
Kami juga sudah memberikan arahan kepada seluruh operator (kapal penyeberangan) agar menyesuaikan jumlah alat keselamatan dengan kapasitas kapal.
Secara keseluruhan, ASDP mengoperasikan 33 kapal, termasuk KMP Jatra II, untuk melayani penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang dan sebaliknya.
Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Junaidi menyatakan, pengoperasian KMP Jatra II di penyeberangan Bali ke Jawa dan sebaliknya, dari Jawa ke Bali, bertujuan mengurai kepadatan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk dan di Pelabuhan Ketapang.
Junaidi menyebutkan, terjadi kenaikan jumlah penumpang dan kendaraan, terutama penyeberang dari Bali ke Jawa.
Terkait kesiapan kapal-kapal tersebut, Junaidi dalam konferensi pers bersama Kepala Polda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra, Gubernur Bali Wayan Koster, dan Komandan Korem 163/Wirasatya Brigjen TNI Agus Muchlis Latif di Pos Terpadu Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Rabu, menyatakan semua kapal yang dioperasikan tersebut sudah diperiksa dan dinyatakan laik laut.
Alat keselamatan
”Kami juga sudah memberikan arahan kepada seluruh operator (kapal penyeberangan) agar menyesuaikan jumlah alat keselamatan dengan kapasitas kapal,” ujar Junaidi.
Adapun Kepala Biro Operasi Polda Bali Kombes Nuryanto menerangkan, pergerakan penumpang dan kendaraan, yang keluar maupun masuk Bali, melalui Pelabuhan Gilimanuk sudah meningkat, terutama sejak Selasa (18/4/2023).
Sementara itu, pergerakan penumpang dan pesawat melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dinyatakan sudah naik sejak Minggu (16/4/2023).
Hal itu disebutkan Nuryanto saat memberikan laporannya kepada Kepala Polri, Menteri Perhubungan, dan Kepala Staf Umum TNI melalui telekonferensi dari Pos Terpadu Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
Pergerakan arus mudik dari Bali mendapat perhatian Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Kapolri, dalam arahannya melalui telekonferensi dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan, Rabu, mengimbau Kepala Polda Bali dan jajarannya agar berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak ASDP, Basarnas, dan TNI dalam penyelenggaraan pengamanan arus mudik.
Secara khusus, Listyo mengarahkan agar faktor keselamatan dan faktor keamanan dalam penyeberangan Bali dan Jawa mendapatkan perhatian serius.
Budi Karya Sumadi juga memberikan arahan agar faktor keselamatan dan faktor keamanan dalam penyeberangan dari Bali ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Ketapang diperhatikan secara serius. Keselamatan dan keamanan dalam penerbangan melalui bandara di Bali juga mendapat perhatian Menteri Perhubungan.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Polda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra menyebutkan, pengoperasian 32 kapal ditambah satu kapal besar, yakni KMP Jatra II, diharapkan dapat mengurai antrean calon penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang dari Bali ataupun ke Bali.
Kelancaran penyeberangan, menurut Putu Jayan, juga akan memengaruhi antrean dan kemacetan di ruas jalan menuju kawasan Pelabuhan Gilimanuk.
Putu Jayan menyatakan, Polda Bali melalui kegiatan Operasi Ketupat Agung 2023 menempatkan 35 pos pengamanan di sepanjang jalur rute mudik dan keramaian di Bali, dengan mengerahkan sekitar 5.250 personel gabungan dari Polda Bali, TNI di Bali, instansi pemerintah, dan instansi terkait lainnya.
Polda Bali juga melibatkan unsur SAR, baik Basarnas, SAR Polri, maupun TNI Angkatan Laut. Putu Jayan menambahkan, dalam rekayasa atau pengaturan arus mudik itu sudah disiapkan sistem alur untuk mengalirkan lalu lintas kendaraan pribadi dan sepeda motor sehingga dapat mengurangi antrean menuju Pelabuhan Gilimanuk.