Kurangi Risiko Kecelakaan di Jalan, Pemprov Sumsel Gelar Mudik Gratis
Pemerintah Provinsi Sumsel menggelar mudik gratis untuk 2.020 pemudik. Langkah ini dilakukan untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan ekonomi, termasuk mengurangi risiko kecelakaan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar mudik gratis untuk 2.020 pemudik pulang ke kampung halaman di sejumlah daerah. Langkah ini dilakukan untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan ekonomi, termasuk mengurangi risiko kemacetan dan kecelakaan di sepanjang jalur arus mudik.
Pernyataan ini disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru, Rabu (19/4/2023), saat melepas 19 bus yang mengangkut 748 pemudik ke sejumlah daerah di wilayah Sumsel dan beberapa daerah di provinsi lain, seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. ”Ini adalah untuk menganalisasi antusiasme pemudik yang sangat tinggi tahun ini,” ucapnya.
Selain memberikan fasilitas mudik gratis dengan bus, Pemprov Sumsel juga memberikan fasilitas mudik gratis ke beberapa kota di Sumsel dan Tanjung Karang, Lampung, melalui moda transportasi kereta api. Ada 1.272 pemudik yang menggunakan kereta api untuk pulang kampung.
Menurut Herman, program mudik gratis kali ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk memfasilitasi mereka yang tidak bisa pulang kampung akibat keterbatasan finansial. Selain itu, program ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi angka kecelakaan, termasuk kemacetan di jalan.
”Jika ada 2.000 pemudik gratis ini menggunakan kendaraan pribadi, ada sekitar 1.000 mobil lagi yang mengaspal di jalan. Bayangkan bagaimana padatnya jalan nanti. Walaupun sedikit, harapannya, program ini dapat mengurangi beban di jalan akibat tingginya kendaraan pribadi,” tutur Herman.
Tingginya antusiasme masyarakat untuk mudik tidak lepas dari mulai dihapuskannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) setelah menurunnya kasus Covid-19. Tentu hal ini harus menjadi perhatian pemerintah. ”Karena tahun ini antusiasme masyarakat sangat tinggi, semoga tahun depan mudik gratis bisa kita gelar lagi, tentu dengan kapasitas yang lebih besar,” ungkap Herman.
Kami memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi Rabu sore hingga esok hari.
Salah satu pemudik, Kurnia, yang akan pulang kampung ke Solok, Sumatera Barat, merasa sangat senang dengan digelarnya program ini. ”Lumayan, bisa pulang gratis. Kalau bisa, untuk kembali ke Palembang gratis lagi,” ujar mahasiswi di salah satu universitas negeri di Palembang ini, sembari tertawa.
Dia berangkat bersama tujuh temannya yang juga mahasiswa yang sama-sama merantau ke Sumsel. ”Dengan mengikuti program mudik gratis ini, kami bisa melepas kangen dengan keluarga di kampung,” ujar Kurnia.
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Ari Narsa menuturkan, program mudik gratis sudah digelar selama dua tahun berturut-turut dan antusiasmenya terus bertambah. ”Sebenarnya kami hanya menyewa 16 bus. Namun, karena masih banyak yang mendaftar, akhirnya kami menyewa tiga bus lagi,” ungkapnya.
Dari kondisi ini, sudah tergambar bahwa minat masyarakat untuk pulang kampung cukup tinggi. ”Bahkan jika dibandingkan tahun lalu, ada peningkatan jumlah pemudik hingga 20 persen,” lanjutnya.
Pantauan Kompas, antusiasme masyarakat untuk mudik sangat tinggi. Lalu lintas Kota Palembang pun dipenuhi kendaraan dari luar Sumsel. ”Kami memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi Rabu sore hingga esok hari,” ujar Kepala Polda Sumsel Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo.