Pemudik Tiba di Pelabuhan Belawan, Angkutan Laut Pilihan Ekonomis ke Sumatera
Ribuan pemudik tiba di Pelabuhan Belawan dengan angkutan laut yang harganya terjangkau. Namun, salah satu kesulitan naik angkutan laut ke Sumut adalah mencari moda angkutan untuk melanjutkan perjalanan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Angkutan laut menjadi salah satu moda transportasi pilihan masyarakat untuk mudik dari Jakarta dan Batam ke Sumatera Utara. Sebanyak 2.600 penumpang Kapal Motor Kelud tiba di Terminal Penumpang Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Medan, Selasa (18/4/2023). Layanan angkutan laut kian diminati, penumpang berharap transportasi antarmoda diperbaiki.
”Hari ini sudah mendekati puncak arus mudik. Kami memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada Kamis (20/4/2023) dengan jumlah penumpang KM Kelud lebih dari 3.000 orang,” kata Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan Biwa Abi Laksana.
Para pemudik yang sebagian besar merupakan orangtua dan anak-anaknya tiba di Pelabuhan Belawan pada Selasa siang. Mereka membawa barang yang banyak berupa koper, kardus, dan karung. Sebagian penumpang memakai jasa kuli angkut agar bisa membawa barangnya turun dari kapal.
Dari Pelabuhan Belawan, mereka melanjutkan perjalanan dengan bus yang disediakan khusus untuk mudik ke beberapa rute, seperti Terminal Amplas, Terminal Pinang Baris, dan Kota Pematang Siantar. Sebagian lagi menggunakan angkutan kota, taksi, dan taksi daring.
Biwa mengatakan, pihaknya juga memberangkatkan langsung KM Kelud ke Batam pada Selasa sore dengan membawa lebih dari 1.300 penumpang. Kapal itu diperkirakan tiba di Batam pada Rabu pagi dan akan langsung kembali lagi ke Medan untuk melayani puncak arus mudik. Selama masa angkutan Lebaran ini, KM Kelud tidak berlayar ke Jakarta agar bisa membawa penumpang lebih banyak untuk relasi Medan-Batam.
”Kami menggeser KM Dorolonda dari Indonesia Timur untuk membantu operasional KM Kelud melayani pelayaran Medan-Batam-Jakarta,” kata Biwa.
KM Dorolonda sudah berlayar dari Jakarta dan akan tiba di Medan pada Rabu ini. Kapal tersebut akan langsung bertolak ke Batam dan Jakarta pada hari yang sama. Biwa menyebut, angkutan laut menjadi pilihan masyarakat untuk mudik ke Sumatera karena harganya yang ekonomis.
Salah satu kesulitan naik angkutan laut ke Sumut adalah mencari moda angkutan untuk melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Belawan. (Hartini)
Hartini (37) bersama suami dan tiga anaknya mudik dari Batam ke kampung halamannya di Langkat. Turun dari KM Kelud, mereka membawa tas, koper, dan oleh-oleh dalam kardus. ”Hampir setiap tahun kami mudik dengan KM Kelud. Kalau naik pesawat, untuk tiket kami berlima bisa habis Rp 15 juta pergi pulang,” katanya.
Padahal, dengan angkutan laut Hartini bersama suami dan tiga anaknya hanya menghabiskan kurang dari Rp 2,5 juta. Mereka membeli tiket kelas ekonomi seharga Rp 245.000 per orang sekali jalan.
Hartini menyebut, mereka menikmati pelayaran selama lebih kurang 24 jam karena mendapat fasilitas tempat tidur dan makan selama pelayaran. Mereka juga bisa membawa barang yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pesawat.
Hartini menyebut, salah satu kesulitan naik angkutan laut ke Sumut adalah mencari moda angkutan untuk melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Belawan. Mereka harus naik taksi ke Terminal Pinang Baris karena bus program mudik kapasitasnya terbatas. Dari sana lalu melanjutkan perjalanan dengan bus ke Langkat.
Asisten Manajer Terminal Penumpang Bandar Deli Priyetni mengatakan, pihaknya melakukan pelayanan maksimal selama angkutan mudik ini. Kenaikan jumlah penumpang diperkirakan 10-15 persen dibanding tahun lalu.