Diduga Lupa Matikan Kompor Seusai Sahur, Enam Tewas di Medan
Sebuah rumah yang dihuni 13 orang satu keluarga terbakar di Medan. Enam orang meninggal dalam kebakaran yang diduga karena penghuni rumah lupa mematikan kompor seusai memasak untuk sahur.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
Lebaran 2023 sebentar lagi datang. Keceriaan saat silaturahmi bersama sanak saudara pun bakal terjadi di berbagai daerah. Mereka yang lama pergi disambut rindu kerabat yang menunggu di kampung halaman.
Akan tetapi, bagi satu keluarga berjumlah 13 orang di Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Sumatera Utara, Lebaran tahun ini tidak akan lengkap. Manusia yang alpa dan kobaran api memisahkan mereka untuk selama-lamanya.
Ketika salah seorang anggota keluarga diduga lupa mematikan kompor seusai sahur pada Selasa (18/4/2023), kebakaran menyebabkan enam tewas dan dua terluka. Meski lima lainnya selamat, kejadian itu tetap menimbulkan duka.
Api diperkirakan mulai liar membakar seisi rumah sekitar pukul 06.00. Saat itu, Sugiman (55), pemilik rumah, tengah pergi ke masjid. Namun, istri, delapan anak, seorang menantu, dan dua cucunya berada di rumah berukuran sekitar 6 meter x 12 meter itu.
Diduga kuat, salah seorang di antara mereka lupa mematikan kompor. Dari lantai satu, api cepat menyebar ke lantai dua yang terbuat dari kayu. Warga yang melihat api membakar rumah segera memanggil petugas pemadam kebakaran.
Sempat kesulitan masuk ke lokasi kebakaran yang berada di gang sempit, empat mobil pemadam tiba 20 menit kemudian. Saat itu, sebagian penghuni berhasil keluar. Namun, ada sebagian yang masih terjebak api.
Dengan berbagai upaya, api baru bisa dipadamkan pukul 07.45. Api juga berhasil dicegah melalap dua tempat tinggal yang berdempetan dengan rumah terbakar itu.
Pantauan Kompas, semua benda-benda di dalam rumah, atap, plafon, dan dek lantai dua hangus terbakar. Hanya tersisa struktur beton. Namun, bangunan di sisi kiri dan kanan rumah itu selamat. Hanya ada beberapa tiang kayu di atap yang terbakar sedikit.
Meski api padam, tidak semua penghuni rumah bisa diselamatkan. Ada enam tewas.
Kepala Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Medan Muhammad Yunus mengatakan, mereka yang tidak bisa diselamatkan adalah kakak-beradik Ayu Sekar Wangi (17), M Bima Daka (16), Mena Zaswari (13), Daivet Nur Anazam (11), dan Syamsudin Lukman (5). Seorang lagi adalah menantu yang tinggal juga di rumah itu, Bambang Pratama (28).
”Dua terluka adalah Risky May Sarah (27) dan Suci Atika (25). Lima lainnya selamat,” kata Yunus.
Kepala Polsek Patumbak Komisaris Faidir Chaniago mengatakan, meski diduga ada yang alpa mematikan kompor, pihaknya masih menyelidiki kasus ini lewat pemeriksaan laboratorium forensik. Tujuannya, memastikan penyebab kebakaran.
Sakimah (56), tetangga korban, sangat terkejut melihat rumah Sugiman terbakar. Ia berteriak ”kebakaran” dan para tetangganya keluar berupaya membantu dan menelepon pemadam kebakaran. Warga mencoba menyiram dengan air menggunakan ember. Namun, api yang telanjur berkobar itu sulit padam.
Beberapa warga juga menolong korban yang berupaya menyelamatkan diri dari lantai dua rumah itu. Dua bayi kembar yang baru berusia delapan bulan dilemparkan dari lantai dua dan ditangkap warga. Empat lainnya juga terpaksa melompat dari lantai dua.
”Namun, setelah beberapa menit api berkobar, lantai dua rumah itu ambruk dan terdengar suara empasan keras sekali. Enam korban yang berada di lantai dua jatuh ke kobaran api di lantai satu. Beberapa saat kemudian, pemadam kebakaran tiba,” kata Sakimah.
Sakimah menyebut, seorang korban meninggal, Bambang, terjebak saat mencuci pakaian di kamar mandi yang berada di belakang rumah. Warga sempat mendengar dia meminta tolong dan memukul tembok.
Warga lantas berupaya menjebol tembok dari belakang. Ketika berhasil dijebol, korban sudah meninggal. Sakimah menyebut, beberapa hari lalu, ia mendengar mereka memperbaiki jaringan listrik di rumah karena ada korsleting. Keluarga itu sehari-hari menjual rujak dengan gerobak keliling.
Kini, hanya hati yang ikhlas yang bisa diberikan anggota keluarga yang selamat untuk kerabat mereka yang pergi. Semoga ke depan, tidak ada lagi duka serupa yang seketika muncul saat seharusnya semua orang bersukacita.