Ribuan Personel Polda Sumbar Disiapkan untuk Pengamanan Idul Fitri
Polda Sumbar mendirikan 89 pos dan mengerahkan lebih dari 2.000 personel untuk mengamankan momen Idul Fitri 1444 Hijriah.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Sumatera Barat dan jajarannya mendirikan 89 pos dan mengerahkan lebih dari 2.000 personel kepolisian dalam Operasi Ketupat Singgalang 2023 untuk mengamankan momen perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah. Pos-pos tersebut tersebar di obyek vital, arus lalu lintas, dan tempat wisata.
Berdasarkan data Polda Sumbar, 89 pos tersebut terdiri dari 54 pos pengamanan, 31 pos pelayanan, dan 4 pos terpadu. Adapun jumlah personel kepolisian yang terlibat sebanyak 2.061 orang, yaitu 288 dari Polda Sumbar dan 1.773 dari jajaran kepolisian resor.
Selain itu, juga ada 2.264 personel dari instansi lain yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Singgalang 2023 ini. Personel itu berasal dari TNI, dinas perhubungan, satpol PP, dinas kesehatan, basarnas, pemadam kebakaran, pramuka, dan sebagainya.
Kepala Polda Sumbar Inspektur Jenderal Suharyono seusai Apel Operasi Ketupat Singgalang 2023, Senin (17/4/2023), di Padang, mengatakan, jumlah kendaraan saat momen Idul Fitri di Sumbar diperkirakan meningkat tiga kali lipat akibat masyarakat mudik Lebaran. Personel gabungan pun dikerahkan untuk pengamanan.
”Kami semua mengantisipasi situasi yang berkembang. Kami akan mengamankan masyarakat yang mudik, termasuk saat arus balik. Ada lebih dari 3.000 (4.325) personel gabungan untuk mengamankan obyek-obyek vital, jalur-jalur arus lalu lintas, dan tempat wisata, termasuk tempat kuliner,” kata Suharyono.
Suharyono melanjutkan, beberapa waktu lalu, kepolisian beberapa kali rapat dengan pemerintah provinsi dan instansi terkait untuk menerapkan rekayasa lalu lintas satu arah (one way) di Jalur Padang-Bukittinggi. Sistem satu arah ini diyakini bisa membuat arus lalu lintas relatif lancar dengan waktu tempuh 2-3 jam.
”Tahun-tahun lalu, sebelum ada satu arah ini, Padang-Bukittinggi bisa (ditempuh) sampai 7-10 jam (saat momen Idul Fitri). Ini yang pertama kami uji coba. Ini sifatnya fleksibel. Kalau H+3 masih ada kepadatan (lalu lintas), kami perpanjang lagi,” ujarnya.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, karena tidak ada pembatasan pada mudik Lebaran tahun ini, jumlah perantau yang pulang kampung diperkirakan mencapai empat kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
”Basis mudik Sumbar per nagari. Per nagari rata-rata ada 800-1.000 pemudik,” kata Audy. Adapun jumlah nagari atau desa di Sumbar hingga akhir 2022 mencapai 1.035 nagari.
Peningkatan jumlah pemudik itu, kata Audy, di satu sisi memang berpotensi menimbulkan kemacetan. Kondisi itu coba diantisipasi dengan penerapan sistem satu arah. Walakin, di sisi lain, membeludaknya jumlah pemudik berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
Basis mudik Sumbar per nagari. Per nagari rata-rata ada 800-1.000 pemudik.
”Di balik potensi kemacetan dan kepadatan itu, ada berkah di situ. Kemungkinan pergerakan ekonomi empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar Audy.