Beasiswa Mahasiswa Tidak Mampu untuk Atasi Ketertinggalan Daerah

Pada 2023, BenihBaik.com memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Diharapkan lahir generasi genius yang mampu membangun desanya dengan teknologi digital.

KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Andy F Noya (kedua dari kanan) dan Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto Arfianto Fahmi (kanan) dalam bincang-bincang mini terkait pemberian beasiswa bagi mahasiswa di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (14/4/2023) sore.

PURWOKERTO, KOMPAS — Platform digital BenihBaik.com bersama Institut Teknologi Telkom Purwokerto bakal memberikan beasiswa penuh bagi lima calon mahasiswa D-3 program studi Teknik Telekomunikasi di Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Lulusannya diharapkan ikut membantu membangkitkan berbagai ketertinggalan daerah.

”Biaya pendidikan untuk satu mahasiswa berkisar Rp 50 juta-Rp 55 juta,” kata Rektor Institut Teknologi Telkom Purwokerto Arfianto Fahmi di Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (14/4/2023) petang.

Menurut Arfianto, ada beberapa syarat bagi calon penerima beasiswa. Selain nilai akademis yang ideal, bakal dilihat juga talenta yang dimiliki calon penerima beasiswa. ”Pendaftarnya sudah hampir 500 orang,” ujarnya.

Baca juga: Kolaborasi Jadi Tantangan Wujudkan Desa Digital

KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Suasana pameran poster bertema "Post Human" di Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022).

Andy F Noya, salah satu pendiri BenihBaik.com, menyampaikan, beasiswa ini dibuka untuk mendukung para pelajar berprestasi, tapi minim dukungan dana. Langkah ini bakal menjadi peluang bagi mereka untuk mengatasi berbagai ketertinggalan daerah.

”Saya berharap nanti lahir anak-anak luar biasa dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto,” kata Andy.

KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Andy F Noya berkunjung ke Panti Asuhan Bunda Serayu, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (29/11/2020).

Andy mengatakan, anak-anak berprestasi kini tidak harus pergi meninggalkan kampung halamannya. Mereka dapat mengembangkan diri lalu ikut membangkitkan desanya.

”Anak-anak itu dapat mengembangkan daerah lewat keterampilan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini,” katanya.

Baca juga: Dari Boks Bayi sampai Kick Andy