Menanti saat berbuka puasa bisa diisi dengan kegiatan positif, seperti mengajak masyarakat membaca. Hal ini dilakukan para pegiat literasi Pontianak dan Kubu Raya. Sambil menunggu waktu berbuka, para pegiat literasi ini mengajak masyarakat membuka-buka buku dan majalah agar pengetahuan bertambah.
Alas digelar di salah satu sudut Taman Digulis, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (13/4/2023) sore. Puluhan buku dengan beragam judul di bidang sastra, filsafat, dan beragam jenis majalah turut ditata. Beberapa warga yang melintas membuka lembaran buku. Mereka penasaran dengan isi di dalamnya. Tak lama, masing-masing hanyut dalam bahan bacaan.
Reni Wijayani, pegiat literasi dari Komunitas Membaca Nyaring, memperkenalkan diri. Membaca Nyaring merupakan komunitas yang menjadi tempat kumpul orang-orang yang suka membaca dan yakin membaca adalah kegiatan penting bagi generasi muda.
Setelah menjelaskan seputar kegiatan komunitasnya, Reni mengambil sebuah buku bergambar. Ia lalu menarasikan gambar di dalam buku. Reni bercerita tentang sebuah botol yang bernama Boti.
Reni menunjuk gambar botol yang bernama Boti itu lalu berkata: ”Boti sedang berada di mana?” Tanya Reni untuk melatih cara anak-anak berpikir.
”Boti ada di toko,” ujar seorang bocah bernama Bagus (5).
Dalam kisahnya, Boti benar berada di toko. Suatu hari Boti merasa bosan karena sudah terlalu lama berada di toko. Boti ingin keluar dari toko dan menikmati dunia luar. Ternyata ada orang yang membeli Boti dari toko sehingga Boti bisa keluar dari toko.
Setelah isi botol sudah diminum oleh si pembeli dan tidak bermanfaat lagi, Boti dibuang ke tong sampah. Namun tong sampah itu berlubang sehingga Boti masuk ke dalam parit. Dari parit Boti mengalir lagi ke sungai.
Boti kemudian ditemukan anak-anak yang memiliki ide menggabungkan botol-botol menjadi barang yang lebih bermanfaat. Botol dijadikan kursi yang cantik bersama botol-botol yang lain lalu ditempatkan di taman.
Melalui kisah itu, Reni mengajak masyarakat membuat terobosan untuk mengelola sampah. Ia percaya, dari sebuah buku cerita terkandung pesan yang berguna bagi masyarakat. Hal itulah yang membuat Reni aktif pada kegiatan literasi.
Menurut dia, cinta membaca harus ditanamkan sejak dini. ”Orang dewasa bisa membacakan buku untuk anak-anak,” ujar dalam sesi perkenalan tersebut.
Perkenalan para pegiat literasi kemudian berlanjut. Mereka memperkenalkan aktivitas literasi di masing-masing komunitasnya, antara lain dari komunitas menulis, guru, dan pengelola taman baca. Selain itu ada pula dari pers mahasiswa.
Para pegiat literasi ini kerap turun ke komunitas dan sekolah-sekolah hingga mewarnai ruang publik, seperti warung kopi dan taman, untuk kegiatan literasi. Banyak dari mereka yang menempuh ”jalan sunyi” karena kegiatan ini tak begitu banyak peminat.
Baca juga: Kampung Literasi Selamat Tidak Hanya Baca-Tulis
Annisa Maharani Nasran, Founder Kampung Literasi Selamat, menuturkan, sebagai pegiat literasi ”Ngabuburit Literasi” merupakan inisiatif yang bagus karena datang dari masyarakat. Antusiasme para pegiat literasi juga terlihat jelas. ”Menggaungkan literasi pekerjaan rumah bersama. Antusiasme teman-teman luar biasa sampai urunan,” ujar Annisa yang juga menjabat Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Kalbar.
Kegiatan itu diharapkan bisa semakin meningkatkan semangat kegiatan literasi ke depan. Apalagi sekarang kegiatan sudah bisa bertatap muka langsung menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Berbagi takjil
Beberapa saat kemudian, para pegiat literasi itu membagikan takjil kepada warga yang sedang berhenti di lampu merah. Ada ratusan takjil mereka bagikan. Di dalam bingkisan takjil mereka menyisipkan secarik kertas bertuliskan “Sudah membaca buku hari ini?"
Pesan itu sebuah pemantik kesadaran bagi masyarakat untuk terus membaca. Tak terasa, Azan berkumandang, waktu berbuka Puasa telah tiba. Para pegiat literasi pun berbuka puasa bersama.
“Ngabuburit Literasi” pada hari itu merupakan edisi kedua pada masa Ramadhan tahun ini. Sebelumnya, pada Selasa (4/4/2023), kegiatan serupa dilaksanakan di salah satu warung kopi bersama pada alumni kegiatan Duta Baca Indonesia.
Para pegiat literasi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya melaksanakan kegiatan ”Ngabuburit Literasi”, Kamis (13/4/2023), di Taman Digulis, Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka juga berbagi takjil kepada warga, kemudian menyisipkan pesan agar jangan lupa membaca.
Agendanya ada juga diskusi buku dan berbagi kisah kegiatan-kegiatan literasi. Hadir para pegiat literasi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya baik pengelola taman baca, penulis, penggiat literasi, dan guru sehingga lebih beragam.
Kegiatan ketiga direncanakan di warung kopi pada Senin (17/4/2023). Agendanya khusus membaca karya-karya sastra Kalbar. Peserta yang hadir juga para pegiat literasi, namun dengan tema ”Buka Puasa Baca Sastra”.
Kegiatan ”Ngabuburit Literasi” berawal dari ajakan dari Ahmad Sofian, penggerak literasi Kalbar dan penulis, di beberapa grup Whatsapp.
Beberapa pihak menyambut baik sehingga dalam kurun waktu beberapa hari kegiatan disiapkan melibatkan teman-temannya dan terlaksana.
Pamong Budaya Ahli Pertama Bidang Kesejarahan di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Provinsi Kalimantan Barat Yusri Darmadi menuturkan, kegiatan tersebut positif sebagai bentuk silaturahmi para pegiat literasi. Kegiatan tersebut juga menjadi sarana komunikasi.
Untuk selanjutnya, ia menyarankan ada kegiatan literasi digital. Kegiatan ini penting agar masyarakat bisa lebih selektif dalam mencerna informasi yang tersebar di kanal digital.