Rumah Tertimpa Material Longsor, Seorang Warga Blitar Meninggal
Satu orang tewas dalam musibah tanah longsor di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Longsor terjadi akibat hujan deras sepanjang Kamis (13/4/2023) dini hari.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Hujan deras sepanjang Kamis (13/4/2023) dini hari mengakibatkan beberapa peristiwa tanah longsor di sejumlah lokasi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Akibatnya, satu orang warga meninggal karena rumahnya diterjang longsoran tebing.
Korban meninggal adalah Slamet (70), warga Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Blitar. Pada Kamis pagi, tebing setinggi 20 meter di samping rumah Slamet mengalami longsor. Material longsoran itu menimpa bagian kamar dan dapur rumah Slamet.
Slamet yang tengah beristirahat dan menderita stroke tidak sempat menyelamatkan diri sehingga akhirnya meninggal. Adapun istrinya, Suparmi, berhasil lari keluar rumah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ivong Bertyanto menuturkan, hujan deras turun merata di semua wilayah. Dampaknya, terjadi beberapa titik longsor, antara lain di Desa Semen dan Desa Krisik di Kecamatan Gandusari.
Menurut Ivong, ada dua rumah yang terdampak longsor. Namun, jumlah korban jiwa hanya satu orang. Jasad korban meninggal itu berhasil dievakuasi dua jam setelah peristiwa terjadi.
”Pengaruh dari hujan deras yang terjadi sejak tadi malam. Selain itu, rumah warga di sisi utara Blitar berada di daerah yang topografinya berbukit sehingga mudah longsor,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Blitar sudah mengirimkan terpal untuk mengantisipasi longsor susulan. Sebab, hingga Kamis siang, kondisi cuaca di daerah setempat masih mendung. Warga yang bermukim di daerah rawan juga diimbau untuk waspada.
Hujan pada Kamis dini hari tidak hanya terjadi di Blitar, tetapi juga beberapa daerah lain di Jawa Timur, termasuk Malang. Kondisi ini agak berbeda dengan hari-hari sebelumnya di mana hujan biasa terjadi pada sore hari.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, Meilani, mengatakan, saat ini terpantau ada siklon tropis Ilsa di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
”Hal itu memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Jawa Timur. Jadi, curah hujan cukup merata,” katanya.
Slamet yang tengah beristirahat dan menderita stroke tidak sempat menyelamatkan diri sehingga akhirnya meninggal.
Dari hasil analisis yang disampaikan pada 12 April 2023, siklon Ilsa diperkirakan meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Dampak Ilsa terhadap wilayah Jawa Timur berupa hujan sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di Samudra Hindia.
Berdasarkan peringatan dini tiga harian yang dikeluarkan BMKG Juanda, pada Kamis ini, wilayah Malang dan sekitarnya berpotensi diguyur hujan pada pagi dan malam hari. Adapun hujan di Blitar berpotensi terjadi pada siang hingga sore hari.