Selama tiga hari berturut-turut, longsor terjadi di jalur utama Malang-Kediri, Jawa Timur, akibat hujan deras.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Petugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur membersihkan jalan dari material longsor di jalur Malang-Kediri, tepatnya di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (1/3/2023).
MALANG, KOMPAS — Tanah longsor masih mengintai jalur utama Malang-Kediri yang melintasi pegunungan di Jawa Timur saat hujan deras. Hujan pada Selasa (28/2/2023) sore hingga malam mengakibatkan sejumlah longsor di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, longsor terjadi di Desa Mulyorejo, Sidodadi, dan Pagersari, ketiganya di Kecamatan Ngantang. Selain itu, ada tiga lokasi longsor yang berdekatan di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon.
Sementara di wilayah Kota Batu, longsor kembali terjadi di kawasan Payung atau Jalan Trunojoyo, Kelurahan Songgokerto. ”Ada sekitar delapan titik longsor akibat hujan Selasa sore hingga malam. Tidak ada korban jiwa,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan.
Tiga lokasi longsor di Sukomulyo kembali memutus akses kendaraan Malang-Kediri dan sebaliknya. Ini ketiga kalinya akses di lokasi tersebut putus akibat tertutup material longsor dalam tiga hari terakhir. Longsor pertama terjadi pada Minggu (26/2/2023) malam dan kedua pada Senin keesokan harinya.
Sementara itu, longsor di Desa Sidodadi menutup akses kendaraan di ruas Ngantang-Wlingi di Kabupaten Blitar. Hingga pukul 14.00, proses pembersihan jalan dari material longsor belum rampung.
Adapun pembersihan jalan di jalur Malang-Kediri di Desa Sukomulyo sudah selesai pukul 14.00. Meski begitu, arus lalu lintas masih diberlakukan satu jalur secara buka tutup. Saat hujan deras, lokasi longsor kembali ditutup sementara untuk kendaraan.
Pembersihan jalan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur bersama BPBD. Aparat TNI, Polri, dan dinas perhubungan ikut membantu pembersihan dan mengatur lalu lintas.
Longsor di Sukomulyo adalah longsor susulan kedua. Longsor susulan pertama terjadi sehari sebelumnya. Di lokasi ini, petugas BPBD harus memindahkan sebuah bonggol pohon besar yang menempel di atas tebing berketinggian lebih dari 100 meter. Tebing itu terkikis. Posisi pohon yang sudah roboh itu cukup berbahaya jika terjadi hujan deras.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Arus kendaraan kecil dialihkan melalui jalan alternatif, Rabu (1/3/2023), akibat jalur utama Malang-Kediri di Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, longsor.
Akses yang terputus di jalur utama Malang-Kediri ini berimbas pada penumpukan kendaraan, khususnya truk dan pikap bermuatan berat. Untuk sementara kendaraan kecil, termasuk mobil pribadi, diarahkan melalui jalan desa (jalur alternatif). Karena jalan desa sempit, kendaraan diatur melintas bergantian oleh warga.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jembatan dan Jalan Malang Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim Agus Hari Purnomo mengatakan, pembersihan jalan berpacu melawan hujan. Dinas PU Bina Marga Jatim membersihkan enam lokasi longsor menggunakan alat berat (loader), antara lain di kawasan Jalan Trunojoyo, Kota Batu (dua lokasi), dan Sukomulyo (tiga lokasi).
”Begitu ada longsor, kami langsung menerjunkan alat berat. Namun, kami belum bisa langsung melakukan pembersihan karena kondisi hujan masih deras. Kami mengantisipasi keselamatan petugas juga sehingga baru mulai pukul 05.00 pagi tadi setelah cuaca aman,” ucapnya.
Selama musim hujan, menurut Agus, pihaknya menyiapkan dua loader di sekitar Pujon dan Ngantang. Hal ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi longsor di kawasan itu. Jumlah alat berat tersebut dinilai cukup. ”Jika kurang dan diperlukan alat lain, akan kami datangkan lagi,” ujarnya.