Semalam Dirawat, Korban Petasan di Kebumen Meninggal
Korban luka akibat ledakan petasan di Kebumen meninggal pada Selasa (11/4/2023).
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Remaja laki-laki berinisial BY (17) yang menjadi korban ledakan petasan di Desa Bulurejo, Kecamatan Ayah, Kebumen, Senin (10/4/2023) sore lalu, meninggal. Ia meninggal pada Selasa (11/4) pukul 05.45, saat dalam perawatan di RSU PKU Muhammadiyah Gombong. Selain menyebabkan korban jiwa, rumah korban juga rusak akibat ledakan.
”Informasi yang kami peroleh, korban meninggal lalu dimakamkan sekitar pukul 10.00,” kata Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kebumen Ajun Komisaris Heru Sanyoto dalam siaran pers, Selasa (11/4/2023).
Heru menyampaikan sebelum ledakan terjadi, korban sudah sering mendapat teguran dari kedua orangtuanya. ”Sempat kami tegur. Sudah, jangan main petasan terus, berbahaya. Mending jaga toko,” kata BD (40), ayah korban yang memiliki toko sembako di samping rumah.
Tak lama setelah menegur anaknya, sang ayah mendengar suara menggelegar dari arah tempat anaknya membuat petasan. Setelah dicek, kondisi sang anak sudah tergeletak di lantai dengan luka serius di sekujur tubuhnya.
Sebelumnya diberitakan, korban terluka akibat ledakan petasan yang sedang diraciknya. ”Diduga saat itu korban sedang membuat petasan, lalu terjadi ledakan yang menyebabkan korban terluka,” kata Kepala Kepolisian Resor Kebumen Ajun Komisaris Besar Burhanuddin saat mengecek lokasi kejadian, Senin (10/4/2023) petang (Kompas.id, 11/4/2023).
Burhanuddin, menyebutkan satu korban inisial BY (17) mengalami luka berat dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Senin 10 April 2023. ”Korban dilarikan ke RSU PKU Muhammadiyah Gombong untuk mendapatkan pertolongan medis,” katanya.
Burhanuddin sangat menyayangkan kejadian tersebut, terlebih sampai menimbulkan korban luka. Padahal, selama ini Polres Kebumen tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi akan bahaya mercon baik melalui para Bhabinkamtibmas dan media sosial.
Bahkan, belum lama ini, Polres Kebumen telah memusnahkan puluhan kilogram obat mercon. ”Kami sangat berharap kepada seluruh masyarakat Kebumen, demi keselamatan bersama, untuk tidak menyalakan atau membuat petasan karena sangat membahayakan diri sendiri atau orang lain,” kata Burhanuddin.
Di Kebumen, kejadian serupa pernah menimbulkan 3 korban jiwa dan melukai 5 orang pada Mei 2021. Seperti diberitakan Kompas.id(12/5/2021), ledakan terjadi di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, pukul 17.00. Salah seorang korban merokok saat memasukkan bahan peledak ke dalam gulungan kertas.
Tiga orang meninggal saat itu ialah Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky Efendi (21), dan Rio Dwi Pangestu (22). Adapun korban terluka di kaki dan tangan ialah Bambang Priyono (29), Sugiyanto (23), Alib (24), Irwan (25), dan Ratna Iswatun (19). Ledakan terjadi di rumah Untung (55), warga setempat. Bagian depan rumah itu hancur akibar kejadian tersebut.
Sebelumnya, Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah lewat Operasi Ketupat Candi menangkap 90 tersangka yang berperan sebagai produsen, distributor, dan penjual petasan.
Kepada Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi yang hadir dalam gelar perkara tersebut menyampaikan karena petasan ini sudah menyangkut dengan tradisi, harus dilakukan pendekatan ke masyarakat sampai tokoh agama supaya tidak jatuh korban. ”Agar warga tidak merayakan puasa dan Lebaran dengan petasan karena itu terkait bahan peledak,” kata Luthfi (Kompas.id, 5/4/2023).