Jumlah Pemudik di Pelabuhan Tanjung Emas Diprediksi Naik 20 Persen
Jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, selama masa libur Lebaran 2023 diperkirakan naik 20 persen dibandingkan tahun lalu. Puncak arus mudik di Tanjung Emas diperkirakan terjadi pada H-5 Lebaran.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jumlah penumpang kapal yang akan turun dan naik di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, selama masa libur Lebaran 2023 diperkirakan naik sebesar 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Puncak arus mudik Lebaran di Tanjung Emas diprediksi terjadi pada H-5 Lebaran.
Seiring dengan dicabutnya aturan pembatasan mobilitas masyarakat, animo masyarakat untuk mudik diperkirakan bakal meningkat. Pada libur Lebaran tahun ini, sebanyak 180.000-200.000 penumpang diperkirakan akan naik dan turun di Pelabuhan Tanjung Emas.
General Manajer PT Pelabuhan Indonesia Cabang Tanjung Emas Hardianto menyebut, jumlah itu meningkat 20-30 persen dari jumlah penumpang pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 158.000 penumpang.
”Pada hari ini ada sekitar 1.700 orang naik dan turun di Tanjung Emas. Jumlah ini akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan, hingga mencapai puncaknya pada H-5 Lebaran,” kata Hardianto di Kota Semarang, Senin (10/4/2023).
Menurut Hardianto, sebagian besar penumpang yang naik dan turun di Pelabuhan Tanjung Emas merupakan penumpang dari dan menuju Kumai, Kalimantan Tengah. Selain itu, ada juga penumpang dari dan menuju Pelabuhan Pontianak dan Pelabuhan Ketapang, Kalimantan Barat.
Dia menambahkan, pengelola pelabuhan telah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk menunjang kenyamanan pemudik, seperti toilet, mushala, tempat bermain anak, dan ruang laktasi. Fasilitas pendukung yang ramah difabel, baik di terminal kedatangan, terminal keberangkatan, maupun di dalam kapal, juga telah disiapkan.
Agar tidak terjadi penumpukan, pengelola pelabuhan juga memisahkan tempat kedatangan dan keberangkatan penumpang. Penumpang yang akan naik atau berlayar dari Tanjung Emas akan diarahkan untuk melakukan lapor masuk. Setelah itu, barang bawaan serta dokumen perjalanan mereka akan diperiksa. Jika sudah, penumpang bisa langsung masuk ke ruang tunggu dan menunggu jadwal masuk kapal.
Sementara itu, penumpang yang turun dari kapal diarahkan menuju ke terminal kedatangan untuk diperiksa barang bawaannya. Setelah itu, mereka bisa langsung keluar dari terminal.
Terkait potensi banjir dan rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Hardianto mengatakan sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan prakiraan BMKG, ketinggian muka air laut ataupun curah hujan pada April 2023 tergolong rendah. Hal itu menurunkan potensi risiko banjir dan rob.
”Akan tetapi, apabila ada rob atau air pasang tinggi, kami sudah mengantisipasi dengan melebarkan saluran gorong-gorong air. Peninggian Jalan Coaster, yang merupakan salah satu akses utama ke pelabuhan, juga sudah kami lakukan,” papar Hardianto.
Agar tidak terjadi penumpukan, pengelola pelabuhan juga memisahkan tempat kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Inspeksi keselamatan
Persiapan menyambut pemudik juga terus dilakukan di sektor angkutan darat. Agar perjalanan pemudik aman dan nyaman, ratusan bus yang menjadi angkutan mudik menjalani inspeksi keselamatan atau ramp check. Hingga Senin ini, Dinas Perhubungan Jateng telah melakukan ramp check terhadap ratusan bus di 22 terminal tipe B di wilayahnya.
”Dari hasil temuan, ada sejumlah bus yang masih memiliki masalah pada pengereman, tekanan udara, serta ketebalan ban. Kami sudah menyampaikan kepada para pengusaha otobus untuk memperbaiki masalah tersebut. Jika sudah diperbaiki, nanti kami cek ulang dan kami beri stiker laik jalan jika memang layak,” kata Pelaksana Harian Kepala Dishub Jateng Syurya Deta Syafrie.
Selain fisik kendaraan, pengecekan kelengkapan administrasi kendaraan juga dilakukan oleh Dishub Jateng. Dokumen yang dicek antara lain surat hasil uji kendaraan bermotor atau KIR, surat kepemilikan kendaraan, dan surat bukti pembayaran pajak.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga meminta agar ramp check digencarkan. ”Rasa-rasanya, angkutan bus masih menjadi alternatif masyarakat saat mudik Lebaran. Maka, saya minta dishub rutin melakukan ramp chek,” ucapnya.
Tah hanya pengecekan armada, Ganjar juga meminta Dishub Jateng dan pengelola terminal di tiap-tiap daerah berkoordinasi dengan aparat keamanan. Hal itu untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan selama arus mudik dan balik Lebaran.
”Ternyata soal keamanan sudah disiapkan semua dari TNI-Polri dan dishub. Sudah koordinasi semua. Maka, insya Allah, kalau persiapannya sejak dini, kami akan bisa mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi,” ujar Ganjar.