Jelang Mudik Lebaran, Tiket Kereta Relasi Cirebon–Jember Nyaris Ludes
Penjualan tiket Kereta Api Ranggajati rute Cirebon-Jember pada masa angkutan Lebaran 2023 sudah mencapai 88 persen dari 11.132 tempat duduk yang tersedia. Jumlah itu diprediksi terus meningkat mendekati arus mudik.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Penjualan tiket Kereta Api Ranggajati rute Cirebon-Jember pada masa angkutan Lebaran 2023 sudah mencapai 88 persen dari 11.132 tempat duduk yang tersedia. Jumlah itu diprediksi akan terus meningkat mendekati arus mudik dua pekan mendatang.
Hingga Rabu (5/4/2023) siang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon mencatat, penjualan tiket KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember sebanyak 9.826 atau sekitar 88 persen dari kapasitas 11.132 tempat duduk. Tiket itu untuk perjalanan pada 14 April-2 Mei.
”Animo masyarakat untuk ke arah Jawa (Timur) tinggi. KA ini dipakai untuk mudik ke sana,” ucap Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi.
KA Ranggajati melintasi daerah tujuan mudik, seperti Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Jember.
Di sisi lainnya, frekuensi keberangkatan KA Ranggajati hanya satu kali sehari, yakni setiap pukul 06.00. Kereta dengan tujuan ke daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu, lanjutnya, tidak hanya menjadi incaran masyarakat biasa, tetapi juga mahasiswa.
Ayep mengimbau calon penumpang agar segera memesan tiket. Apalagi, tiket KA Ranggajati hanya tersisa 1.306 tempat duduk atau berkisar 12 persen dari total kapasitas. ”Kereta jarak jauh dari Jakarta (ke timur) yang melintasi Cirebon juga sudah habis tiketnya,” katanya.
Meski demikian, tiket kereta tujuan Jakarta, Brebes, dan Semarang masih banyak tersedia untuk masa angkutan Lebaran. Secara keseluruhan, tiket yang terjual di Daop 3 Cirebon masih landai. Dari 104.864 tempat duduk, yang terjual baru 26 persen atau 27.264 tempat duduk.
”Tren penjualan tiket di sini memang banyak yang dadakan. Namun, pembelian tiket meningkat tujuh hari sebelum Lebaran. Puncak kedatangan penumpang itu H-3 Lebaran, bisa 6.000 orang per hari,” ujarnya. Di hari normal, jumlah penumpang di Cirebon berkisar 1.000-2.000.
Ayep menuturkan, Daop 3 Cirebon berada di antara Jakarta dan (Jawa Tengah) sehingga kereta yang tersedia melayani kedua wilayah itu. Bahkan, perjalanan ke Jakarta jauh lebih banyak. Ketika arus mudik didominasi kereta ke arah Jawa (Tengah), kereta di Cirebon justru melawan arus atau ke barat.
KA Argo Cheribon relasi Cirebon-Gambir (Jakarta), misalnya, bisa empat kali beroperasi dalam sehari, lebih banyak dibandingkan dengan KA Ranggajati. Hingga kini, baru 7.016 tempat duduk atau 13 persen dari kapasitas 55.450 tiket KA Argo Cheribon yang terjual.
Pihaknya juga menyiapkan KA Kaligung relasi Cirebon-Semarang dan Brebes-Semarang. Dari 38.280 tempat duduk, baru terjual 10.422 atau 27 persen. ”Ini biasanya dipakai libur Lebaran. Warga bisa dapat tarif khusus jika memesan dua jam sebelum berangkat,” katanya.
Sebelumnya, Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon Takdir Santoso memastikan, kereta tambahan dengan total 9.690 tempat duduk relasi Cirebon-Gambir beroperasi selama 14-30 April. Artinya, setiap hari rata-rata terdapat 570 tempat duduk tambahan.
”KAI menambah beberapa perjalanan berbagai rute dan kelas untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat mudik menggunakan kereta api,” ucapnya.