Waktu Cuti Agak Panjang, Warga Diminta Tidak Mudik Bersamaan
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, warga sudah diberi waktu cuti agak panjang sehingga diharapkan tidak mudik dalam satu hari bersamaan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah telah memajukan awal cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah dari sebelumnya tanggal 21 April menjadi 19 April 2023. Warga juga diharapkan tidak mudik dalam waktu bersamaan agar tidak mengganggu manajemen, tata kelola, dan lalu lintas perjalanan mudik.
”Cuti bersama sekarang dimajukan dua hari sebelum Lebaran dan ditambah satu hari dibanding tahun lalu. Untuk apa? (Hal ini) karena kita perlu mengantisipasi kemungkinan terjadi pelonjakan orang yang akan mudik dari yang semulanya 85 juta (orang), tahun ini diperkirakan akan sampai 123 juta (orang) lebih,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Cuti bersama sekarang dimajukan dua hari sebelum Lebaran dan ditambah satu hari dibanding tahun lalu. Untuk apa? (Hal ini) karena kita perlu mengantisipasi kemungkinan terjadi pelonjakan orang yang akan mudik.
Seperti diketahui, survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menunjukkan potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang. Jumlah ini naik dibandingkan dengan periode sama tahun 2022 yang 85,5 juta orang.
Apabila dirinci berdasar pilihan moda, 27,32 juta orang memilih kendaraan pribadi. Berikutnya adalah sepeda motor yang dipilih oleh 25,13 juta orang, bus 22,77 juta orang, kereta api 14,47 juta orang, dan mobil sewa 9,53 juta orang. Berikutnya, angkutan penyeberangan 6,67 juta orang, pesawat terbang 6,19 juta orang, dan kapal laut 1,66 juta orang.
Muhadjir menuturkan, warga diberi waktu cuti agak panjang agar nantinya mereka tidak mudik dalam satu hari bersamaan. ”Tapi, mungkin (mudik) 2-3 hari sebelum itu sehingga tidak akan mengganggu manajemen, tata kelola, lalu lintas perjalanan mudik,” katanya.
Berkaitan strategi penanganan lalu lintas, Muhadjir mengatakan, akan digunakan contra flow, one way traffic atau one flow, dan buka tutup. ”Jadi, tidak ada perubahan (strategi penanganan lalu lintas), tapi yang paling memungkinkan nanti, yang akan paling sering dilakukan itu contra flow,” ujar Muhadjir.
Kesiapan transportasi dan infrastruktur mudik Lebaran tahun 2023 pada Selasa ini juga dibahas Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Pada kesempatan tersebut Budi Karya menuturkan bahwa ruas Tol Cipali akan dilintasi banyak sekali pemudik sehingga akan dilakukan beberapa rekayasa lalu lintas.
”Kita sudah tetapkan ada one way, ada contra flow. Kita menambah rest area (tempat istirahat), kita juga menambah petugas lapangan dan beberapa teknologi yang sudah dikembangkan oleh Jasa Marga agar mereka bisa memproyeksikan kapan mereka itu berangkat. Ganjil genap kita akan pikirkan pada saat akhir, seminggu sebelumnya, perlu ditetapkan atau tidak,” kata Budi Karya.
Menteri Basuki antara lain menuturkan, kondisi jalan nasional di Pulau Jawa yang siap digunakan sepanjang 4.858 kilometer. Pemerintah juga berupaya meningkatkan pelayanan bagi para pemudik, termasuk dengan menambah jumlah toilet di tol. Tahun lalu, jumlah toilet di jalan tol mencapai 6.175 toilet. Tahun ini ditambah lagi 2.833 toilet sehingga ada 9.008 toilet di 117 tempat istirahat di tol yang ada di Jawa dan Sumatera.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menuturkan arti penting jaminan faktor keamanan, keselamatan, dan kenyamanan dalam semua sektor pelayanan. Seluruh proses persiapan sarana dan prasarana infrastruktur dan transportasi dalam penanganan arus mudik Lebaran tahun 2023 diharapkan dapat ditingkatkan.