Kota Palangkaraya mulai terendam banjir, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir. Banjir berulang terjadi akibat luapan Sungai Kahayan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Wilayah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mulai terendam banjir lagi. Banjir berulang di Kota Palangkaraya terjadi lantaran luapan Sungai Kahayan. Setidaknya 85 rumah warga terendam banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya Emi Abriyani, Selasa (4/4/2023), mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan debit air di lokasi-lokasi rawan banjir. Di beberapa tempat, banjir sudah mulai terlihat dengan ketinggian sekitar mata kaki orang dewasa.
Lokasi yang diawasi, kata Emi, adalah Kelurahan Petuk Katimpun dan Kelurahan Palangka. Rinciannya, 58 rumah terendam banjir di Jalan Danau Rangas, Kelurahan Petuk Katimpun, dan 20 rumah terendam banjir di Jalan Pelatuk, Kelurahan Palangka. Adapun sisanya di Jalan Anoi, Kelurahan Palangka.
Dalam pantauan Kompas, wilayah ini merupakan wilayah langganan banjir. Hampir setiap tahun dua kelurahan tersebut selalu dilanda banjir akibat luapan Sungai Kahayan. Apalagi, kelurahan-kelurahan tersebut berada paling dekat dengan sungai. Kejadian ini merupakan peristiwa banjir kedua di tahun ini. ”Kami lakukan survei di lapangan. Hasilnya akan kami laporkan ke wali kota untuk menunggu tindak lanjut berikutnya,” kata Emi.
Selain permukiman warga, Emi menambahkan, beberapa akses jalan juga ikut terendam banjir sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar, seperti jalan utama Kelurahan Petuk Ketimpun sepanjang 1.300 meter. Sementara di Jalan Danau Rangas, jalan utama terendam sepanjang 150 meter dan di Jalan Anoi terendam sepanjang 500 Meter.
”Apabila di jalan utama terus meninggi ketinggian airnya, kami tentunya akan meminta masyarakat mengungsi atau melakukan evakuasi. Namun. sampai saat ini belum ada,” kata Emi.
Kota Palangkaraya menjadi daerah kelima yang terendam banjir di Kalimantan Tengah. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng menunjukkan data empat kabupaten yang terendam banjir di Kalteng, yakni Kapuas, Barito Utara, Barito Selatan, dan Pulang Pisau (Kompas, 3/4/2023).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Provinsi Kalteng Alpius Patanan mengungkapkan, dari empat wilayah yang terendam banjir, dua di antaranya sudah menetapkan status tanggap darurat banjir, yakni Kabupaten Kapuas dan Barito Utara.
Alpius menjelaskan, banjir di Kalteng terjadi karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah intensitas hujan yang tinggi sejak akhir Maret lalu hingga awal April ini. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai-sungai di daerah tersebut tak mampu menampung air. Sungai pun meluap ke permukiman warga.
Dari hasil pemantauan di lapangan, kenaikan tinggi muka air sungai juga terjadi di beberapa kabupaten lainnya, seperti Katingan, Murung Raya, dan Gunung Mas.
Total setidaknya terdapat 99 desa di 16 kecamatan pada 4 kabupaten di Kalteng terendam banjir. Sebanyak 48.586 warga terdampak banjir. Lalu, 13 fasilitas kesehatan, 72 fasilitas pendidikan, 58 tempat ibadah, 6 gedung pemerintahan, 103 titik ruas jalan dan jembatan juga belasan ribu rumah terdampak banjir.
”Kami sudah siapkan tenda pengungsi dan dapur umum, tetapi warga masih bertahan di rumahnya masing-masing. Dari laporan di lapangan, tidak ada pengungsi di tenda yang sudah disiapkan,” ungkap Alpius.