Tiket Kereta Masa Lebaran dari Stasiun Malang Sudah Terpesan 52 Persen
Lebih dari 55 persen tiket kereta api masa angkutan Lebaran dari Malang telah terjual. Pada Lebaran kali ini, PT KAI Daop 8 menyiapkan 37 persen lebih banyak tempat duduk dibandingkan tahun lalu.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Memasuki hari ke-12 puasa Ramadhan, 3 April, tingkat pemesanan tiket kereta api jarak jauh pada masa angkutan Lebaran 2023 untuk keberangkatan dari Stasiun Malang mencapai 52 persen dari total 134.197 tempat duduk yang tersedia. Tiket yang sudah terpesan itu untuk keberangkatan 12 April sampai 3 Mei.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 8 Surabaya Luqman Arif, Senin (3/4/2023), mengatakan, pemesanan tiket terfavorit untuk keberangkatan sebelum hari-H Lebaran terjadi pada 19 April dan 20 April, yakni masing-masing 50 persen dan 55 persen.
Adapun setelah hari-H Lebaran, tiket telah terpesan di antaranya pada 1 Mei (87 persen), 25 April (77 persen), 26 April (76 persen), serta 24, 27, dan 30 April (72 persen). ”Ini terjadi karena mayoritas pemudik memiliki kampung halaman atau menikmati libur di Malang,” ujarnya.
Ada lima kereta relasi Malang yang okupansinya paling besar, yakni Matarmaja (Malang-Pasarsenen), Jayabaya (Malang-Surabaya-Pasarsenen), Malabar (Malang-Bandung), Malionoro Ekspres (Malang-Yogyakarta), dan Gajayana (Malang-Gambir).
Selama masa angkutan Lebaran 2023, PT KAI Daop 8 menyediakan 6.442 kursi per hari untuk keberangkatan dari Stasiun Malang, terdiri dari 1.970 kursi tambahan dan 4.472 kursi regular. Total jumlah tempat duduk selama masa Lebaran ada 134.197 kursi.
Disinggung soal prediksi kenaikan jumlah penumpang dibandingkan tahun lalu, Luqman menjelaskan, pihaknya memprediksi akan melayani 430.989 penumpang. Jumlah ini naik 116.508 penumpang (37 persen) dibandingkan Lebaran tahun 2022. Tahun lalu, jumlah penumpang Lebaran selama 22 hari sebanyak 314.481 orang.
Daop 8 menambah delapan rangkaian kereta tambahan guna mendukung angkutan Lebaran 2023. Dari jumlah tersebut, tiga rangkaian di antaranya menuju atau dari Malang, yakni Arjuno Ekspres (Gubeng-Malang), Malioboro Ekspres, dan Gajayana Tambahan (Malang-Gambir).
Terkait upaya yang dilakukan untuk mendukung kelancaran selama masa Lebaran, Luqman menjelaskan, pihaknya, salah satunya, menerapkan teknologi pengidentifikasi wajah (face recognition boarding gate) di Stasiun Malang baru. Fasilitas yang dilengkapi kamera ini akan mengindentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya terintegrasi pada tiket.
Pelanggan yang telah memiliki KTP cukup melakukan registrasi di awal dan akan berlaku selamanya. Penumpang cukup menempelkan KTP elektronik pada alat pembaca yang sudah ada. Jika sudah registrasi, mereka tidak perlu mencetak tiket boarding lagi. Cukup mengarahkan wajah ke alat yang ada.
Adapun yang belum memiliki KTP melakukan cara manual seperti biasanya. ”Penerapan alat ini untuk mempermudah pelanggan yang akan melakukan perjalanan. Proses boarding lebih cepat dan praktis,” ujarnya.
Perbaikan jalur
Untuk menjamin keamanan pengguna selama masa angkutan Lebaran, PT KAI Daop 8 juga melakukan pemeliharaan jalur. Panjang lintasan di Daop 8 mencapai 530.168 kilometer yang membentang di 11 kabupaten/kota.
Perbaikan dilakukan di daerah-daerah perhatian khusus, antara lain ruas Stasiun Sumberpucung (Malang)-Pohgajih (Blitar) dan Stasiun Malang-Malang Kota Lama. Ini dilakukan karena masa Lebaran diperkirakan masih berada di musim hujan.
”Kami sejak jauh hari sudah melakukan pemeriksaan. Pimpinan dan selurun jajaran sudah melakukan pemeriksaan ke seluruh jalur di Daop 8. Jika masih ada kekurangan ringan dilakukan perbaikan, seperti titik yang beberapa waktu lalu longsor (Sumberpucung-Pohgajih) terus dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Jika masih ada kekurangan ringan dilakukan perbaikan, seperti titik yang beberapa waktu lalu longsor (Sumberpucung-Pohgajih) terus dilakukan perbaikan. (Luqman Arif)
Salah satu calon penumpang asal Malang, Hera Rahmawati (42), mengaku telah memesan tiket kereta untuk angkutan Lebaran sejak jauh hari. Dia memesan empat tiket KA Tawang Alun dari Malang menuju Jember untuk keberangkatan tanggal 16 April.
Pertimbangannya, menurut Hera, saat itu tingkat ketersediaan tiket masih banyak. ”Saya membawa tiga anak. Kalau pesan tiket sejak jauh hari, saya masih bisa mendapatkan kursi kosong dalam satu baris. Kalau duduk terpisah, saya tidak enak karena anak kecil dan waktu tempuhnya cukup lama,” ujarnya.
Menurut Hera kereta, masih menjadi moda transportasi andalan tatkala Lebaran. Untuk moda transportasi lain, seperti bus atau travel, cukup merepotkan dan biasanya harganya naik cukup tinggi di masa itu. ”Jumlah bus (patas) yang menuju ke kawasan timur juga terbatas,” ujarnya.