Gubernur Jabar Ridwan Kamil: Perbaikan Jalan di Cirebon Tuntas H-10 Lebaran
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan perbaikan jalan provinsi yang rusak di wilayah Cirebon tuntas sepuluh hari sebelum Lebaran 2023. Perbaikan itu untuk mengejar arus mudik Lebaran.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan perbaikan jalan provinsi yang rusak di wilayah Cirebon tuntas sepuluh hari sebelum Lebaran 2023. Selain menjawab komplain masyarakat selama ini, perbaikan jalan alternatif mudik itu juga untuk melayani pemudik.
Emil, sapaan Kamil, mengatakan, terdapat tujuh proyek pengerjaan jalan rusak di Cirebon yang masuk dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Jabar. ”Ada 17 kilometer (jalan rusak) yang masuk komplainan di jalan provinsi,” ucapnya saat meninjau pengerjaan Jalan Dewi Sartika, Minggu (23/4/2023).
Sebanyak 17,5 km jalan rusak itu tersebar di ruas Jalan Ciledug-Losari, Jalan Dewi Sartika, Jalan Pangeran Cakrabuana, ruas Jalan Sumber-Majalengka, Jalan Sumber-Mandirancan, Jalan Budur-Susukan, serta Jalan Nyimas Gandasari. Dari 17,5 km, tersisa 10,4 km jalan yang belum selesai.
”Sekitar 10 km ini selesai sebelum Lebaran. Aturan dari Kementerian (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), H-10 Lebaran tidak boleh ada pengerjaan jalan,” ujar Emil. Dengan demikian, perbaikan jalan provinsi di wilayah Cirebon ditargetkan tuntas sekitar 12 April nanti atau dua pekan ke depan.
Emil memastikan, perbaikan jalan itu untuk melayani pemudik Lebaran. Apalagi, lokasi Cirebon cukup strategis karena berada antara Jabar dan Jawa Tengah. Meski proyek itu untuk mengejar arus mudik, Emil mengatakan, perbaikan jalan juga akan berlangsung setelah Lebaran dan 2024.
”Tahun ini adalah tahun pengaspalan jalan. Insya Allah setengah dari 71 proyek (infrastruktur) itu beres sebelum Lebaran,” ungkapnya. Meskipun jabatannya akan selesai akhir tahun ini, Emil memastikan perbaikan jalan sepanjang 364 km di Jabar tetap berlanjut tahun depan.
Emil memohon maaf kepada masyarakat karena pengerjaan infrastruktur di wilayah Jabar terkendala karena pandemi Covid-19. ”Kami kehilangan (anggaran) Rp 5 triliun per tahun. Jadi, ada Rp 10 triliun hilang karena Covid-19 sehingga komitmen rencana pembangunan terkendala,” ungkapnya.
Ada Rp 10 triliun hilang karena Covid-19 sehingga komitmen rencana pembangunan terkendala. (Ridwan Kamil)
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar Bambang Tirtoyuliono menambahkan, jalan provinsi di Cirebon harus segera diperbaiki karena merupakan jalur alternatif saat mudik Lebaran. Jalan Dewi Sartika dan Pangeran Cakrabuana, misalnya, jadi alternatif jika pantura macet.
”(Jumlah) pemudik kali ini berpotensi melebihi (jumlah) tahun sebelumnya sehingga kami memastikan jalan provinsi itu layak digunakan,” ujar Bambang. Ia mengaku, masih terdapat sejumlah ruas jalan provinsi di Cirebon yang belum tuntas diperbaiki. Namun, jalan itu aman dilalui.
Pihaknya juga menyiagakan 40 posko di jalan provinsi yang menjadi jalur mudik di Jabar. Selain berisi petugas, posko itu juga dilengkapi dengan alat material untuk menangani jalan rusak, termasuk longsor. Hingga kini, terdapat sekitar 183 titik yang paling banyak tersebar di Jabar selatan.
Bambang mengatakan, selain untuk arus mudik, pengerjaan jalan sepanjang 364 km di Jabar juga tetap berlanjut pasca-Lebaran. Pihaknya menargetkan perbaikan dan pemeliharaan jalan itu tuntas pada Juli dan Agustus mendatang. Apalagi, usia jalan di Jabar banyak yang melebihi masanya.
Jalan Dewi Sartika, misalnya, terakhir diperbaiki tahun 2008, sedangkan usia teknisnya 10 tahun. ”Dari 2.362 km jalan provinsi, yang lewat umur teknis, sekitar 63 persen. Artinya, jalan ini perlu diperkuat. Kalau ada jalan yang rusak, tolong masyarakat informasikan ke kami,” ucapnya.