Gibran Sayangkan jika Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengharapkan agar gelaran Piala Dunia U-20 tetap bisa dilaksanakan di Indonesia. Pembatalan gelaran membuat persiapan yang dilakukan semua pihak terasa sia-sia.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengharapkan agar gelaran Piala Dunia U-20 tetap bisa dilaksanakan di Indonesia. Ia menyayangkan adanya penolakan oleh sejumlah kepala daerah terhadap perhelatan tersebut karena keikutsertaan tim Israel. Pembatalan gelaran membuat persiapan yang dilakukan semua pihak terasa sia-sia.
Penolakan keikutsertaan tim Israel disampaikan dua kepala daerah, yaitu Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bahkan, Koster mengeluarkan surat edaran mengenai hal tersebut. Hal itu bertentangan dengan kesepakatan awal yang dijalin bersama pemerintah dan FIFA.
Bali bersama lima kota dan provinsi lainnya yang ditunjuk sebagai tuan rumah, yaitu DKI Jakarta, Surakarta (Jawa Tengah), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), dan Palembang (Sumatera Selatan), telah menandatangani persetujuan kota tuan rumah sebagai salah satu dokumen wajib yang dilampirkan PSSI pada pendaftaran calon tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2019 (Kompas, 27/3/2023).
”Kalau saya, sih, komitmen dengan apa yang ditandatangani di perjanjian itu. Kalau dipermasalahkan (keikutsertaan tim Israel), harusnya protes dari dulu-dulu. Kenapa baru sekarang? Kalau memang tidak mau menjadi tuan rumah, ya, tidak usah menjadi tuan rumah,” kata Gibran, di Kompleks Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (28/7/2023).
Bentuk komitmen, ungkap Gibran, berwujud kemauan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran dari gelaran tersebut. Mulai dari penataan pedagang kaki lima hingga menjamin keamanan para peserta. Ia juga siap dengan segala konsekuensi dari persetujuan tersebut. Itu termasuk pula menerima seluruh delegasi yang turut serta dalam kejuaraan tersebut tanpa terkecuali.
Aku, kan, ra tau sambat (Saya, kan, tidak pernah mengeluh). Yang terpenting, Solo sudah siap. Sekarang sudah siap. (Gibran Rakabuming Raka)
Gibran memberikan dukungan penuh bagi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir yang sedang mengupayakan agar turnamen yunior kelas dunia itu bisa tetap terselenggara. Pihaknya telah berusaha sesuai porsinya dengan cara menyiapkan arena pertandingan sebaik-baiknya. Hal serupa berlaku untuk persiapan acara-acara sampingan guna memeriahkan perhelatan tersebut.
”Aku, kan, ra tau sambat (Saya, kan, tidak pernah mengeluh). Yang terpenting, Solo sudah siap. Sekarang sudah siap,” kata Gibran.
Di sisi lain, lanjut Gibran, banyak kerugian yang bakal diterima jika gelaran tersebut kelak benar-benar dibatalkan. Dicontohkannya, untuk persiapan kejuaraan, tim yang berkandang di Stadion Manahan terpaksa bertanding di luar daerah. Ongkos yang perlu dikeluarkan untuk berpindah kandang disebutnya cukup banyak.
”Memindahkan homebase tidak murah. Tidak bisa ditonton. Tidak bisa jualan tiket. Kan, pengorbanan juga. PAD (pendapatan asli daerah) juga hilang. Tetapi, kami tidak apa-apa. Malah sekarang piala dunianya ikut hilang. Ini, kan, agak menjengkelkan juga,” kata Gibran.
Padahal, ungkap Gibran, keberadaan ajang tersebut bisa membawa manfaat yang jauh lebih banyak. Lebih-lebih kota itu dijadikan tempat gelaran final dan penutupan.
Menurut dia, bakal terjadi perputaran ekonomi besar yang dirasakan seluruh masyarakat. Reputasi kota juga semakin baik jika nanti mampu menggelar final dengan sebaik-baiknya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Rini Kusumandari mengungkapkan, renovasi stadion berjalan dengan baik. Ia meyakini, semuanya bisa rampung sesuai dengan target. Menurut rencana, pekan ini juga bakal didatangkan mesin penjahit rumput guna menyempurnakan kualitas lapangan.
Tim dari FIFA baru saja melaksanakan inspeksi terakhirnya ke Stadion Manahan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (25/3/2023). Lewat kunjungan itu, nantinya bakal diketahui seberapa layak stadion tersebut untuk menyelenggarakan laga Piala Dunia U-20.
Adapun area yang dicek, antara lain, aliran parkir hingga lokasi media penyiaran. Peninjauan juga dilakukan pada empat lapangan latihan, yakni Lapangan Banyuanyar, Lapangan Sriwaru, Lapangan Kota Barat, dan Stadion Sriwedari.
”Dari hasil sementara ini aman. Tetapi, saya belum tahu resminya. Secara lisan, overall aman semuanya. Nanti akan keluar rekomendasinya seperti apa sepekan setelah peninjauan atau bisa dipercepat juga tiga hari,” kata Rini.