Tim FIFA Sambangi Si Jalak Harupat hingga GBLA Jelang Piala Dunia U-20
Stadion dan arena sepak bola di Bandung Raya diharapkan menjadi lokasi Piala Dunia U-20. Ajang ini diharapkan bisa menjadi pelajaran untuk penyelenggaraan turnamen sepak bola berstandar keselamatan FIFA.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·4 menit baca
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Sejumlah delegasi FIFA meninjau Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Stadion ini menjadi salah satu arena latihan bagi para pemain yang akan berlaga di Piala Dunia U-20.
BANDUNG, KOMPAS — Tim dari Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional atau FIFA meninjau dua stadion dan sejumlah lapangan sepak bola di Bandung Raya jelang Piala Dunia U-20. Bandung Raya diharapkan bisa turut meramaikan perhelatan tingkat dunia ini untuk meningkatkan standar pertandingan sepak bola di Tanah Air.
Sejumlah delegasi dari FIFA yang berasal dari luar negeri mengunjungi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Stadion ini akan menjadi arena latihan dari para pemain Piala Dunia U-20. Mereka tidak hanya memeriksa kondisi rumput, tetapi juga sejumlah fasilitas yang ada di stadion tersebut.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang turut menyaksikan pemantauan tersebut berharap GBLA bisa menjadi salah satu arena latihan para tim yang berasal dari berbagai belahan dunia ini. Pihaknya juga telah melakukan sejumlah perbaikan sesuai dengan arahan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah pusat.
Selain GBLA, kata Yana, Lapangan Sidolig juga ditunjuk sebagai arena latihan tim peserta Piala Dunia U-20. Dia optimistis persiapan dan pembenahan lapangan telah dilakukan dengan baik dan siap menyambut para pemain yang akan berlaga pada Mei-Juni 2023.
Saya belum tahu hasilnya, tetapi berharap GBLA dan Sidolig bisa ditunjuk sebagai tempat latihan nanti untuk Piala Dunia U-20. Kami mendukung terus dan melakukan perbaikan semaksimal mungkin, termasuk ada bantuan dari kementerian juga. Saat ini pembenahan sudah hampir rampung.
”Saya belum tahu hasilnya, tetapi berharap GBLA dan Sidolig bisa ditunjuk sebagai tempat latihan nanti untuk Piala Dunia U-20. Kami mendukung terus dan melakukan perbaikan semaksimal mungkin, termasuk ada bantuan dari kementerian juga. Saat ini pembenahan sudah hampir rampung,” ujarnya usai menyambut delegasi dari FIFA.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Sejumlah delegasi FIFA berjalan di sisi lapangan sepak bola Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Bandung Raya menjadi salah satu daerah yang menjadi penyelenggara pertandingan U-20 dan stadion ini menjadi arena latihan bagi para pemain.
Tidak hanya di Kota Bandung, pemantauan FIFA untuk arena latihan juga dilaksanakan di lapangan sepak bola Universitas Padjadjaran dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Kabupaten Sumedang, Jabar. Sementara itu, inspeksi juga dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Si Jalak Harupat menjadi salah satu lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 bersama Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Manahan (Surakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Saat meninjau Stadion Si Jalak Harupat, sejumlah delegasi dari berbagai bangsa mengamati setiap sudut arena sepak bola ini. Beberapa tim tampak mengelilingi tribune, berjalan di trek atletik, hingga mengukur lebar jalan beraspal yang mengelilingi stadion.
Selain itu, para delegasi juga bertemu dengan perwakilan pemerintahan dan pihak-pihak terkait secara tertutup. Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Kawaludin menyebut, pihaknya terus berupaya membenahi stadion berdasarkan evaluasi dan arahan dari pihak terkait.
Fasilitas yang jadi sorotan, kata Kawaludin, antara lain rumput lapangan, jalur atletik, pengaspalan jalur di sekitar stadion, hingga revonasi tempat duduk dan tribune stadion. Saat ditemui, Senin (20/3/2023), dia menyatakan, pembenahan telah mencapai 90 persen dan terus berjalan.
”Saya bersyukur ada peringatan sehingga kami bisa menyelesaikan semua pekerjaan lebih intensif. Pembenahan akan diselesaikan sebelum kedatangan tim dari FIFA dan yang minor akan kami susul,” ujarnya.
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Delegasi FIFA meninjau Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Stadion ini direncanakan sebagai satu lokasi pertandingan Piala Dunia U-20.
Para penikmat sepak bola, khususnya di Jabar, berharap Stadion Si Jalak Harupat bisa menjadi penyelenggara pertandingan Piala Dunia U-20. Ketua Umum Viking Persib Club (VPC) Tobias Ginanjar menyebut, ajang sepak bola tingkat dunia ini sangat dinanti oleh para penggemar olahraga tersebut.
”Piala Dunia U-20 ini menjadi ajang langka, baru pertama kali terjadi di Indonesia. Kami berharap Stadion Si Jalak Harupat bisa digunakan dan penyelenggaraannya sukses,” ujar pemimpin dari para suporter klub sepak bola Persib yang dijuluki Viking tersebut.
Namun, Tobias berharap Piala Dunia U-20 tidak hanya menjadi ajang seremonial dan pertandingan semata. Acara yang akan disorot dari berbagai belahan bumi ini diharapkan jadi momentum dunia sepak bola Tanah Air untuk membenahi diri.
Apalagi, Tobias menilai sepak bola tanah air masih perlu banyak perbaikan, terutama dari segi keselamatan di stadion. Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, yang merenggut nyawa lebih dari 100 orang ini dianggap memberikan pukulan buruk bagi dunia sepak bola di Indonesia.
”Saya belum bisa mengatakan Piala Dunia U-20 ini akan menarik banyak massa karena saya melihat semangat sepak bola di sini jadi mundur. Namun, yang bisa dipetik dari momen ini, sepak bola Tanah Air bisa belajar dari bagaimana pertandingan standar FIFA ini dilaksanakan, mulai dari kualitas infrastruktur hingga penyelenggaraannya,” ujar Tobias.