Kolaborasi Penanganan Covid-19 Harus Dilanjutkan untuk Mengatasi Inflasi
Kolaborasi berbagai pihak yang dinilai berhasil dalam menangani pandemi Covid-19 harus dilanjutkan untuk mengendalikan inflasi yang kini menjadi ancaman perekonomian.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Upacara peringatan HUT Satpol PP, Satlinmas, dan Pemadam Kebakaran tingkat Jawa Tengah di Kantor Wali Kota Magelang, Jateng, Rabu (15/3/2023O).
MAGELANG, KOMPAS — Kolaborasi berbagai dinas, instansi, dan kelompok di masyarakat berbuah pada keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Berkaca pada pengalaman tersebut, semangat kolaborasi dalam menangani perbagai masalah bangsa lainnya perlu terus dilanjutkan.
”Setelah dilakukan untuk mengatasi kasus Covid-19, maka selanjutnya kolaborasi pun harus dilakukan untuk mengatasi masalah di masa sekarang, yaitu masalah pengendalian inflasi,” ujar Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA, di Kantor Wali Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/3/2023).
Safrizal menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), HUT ke-61 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), dan HUT ke-104 Pemadam Kebakaran tingkat Jawa Tengah. Safrizal sampai sekarang masih menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nasional Penanganan Covid-19.
Dia mengatakan, sekalipun Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, tingkat kematian akibat Covid-19 tidak berbanding lurus. Berdasarkan data dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diakses pada 15 Maret 2023, jumlah kematian kumulatif akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 160.934 jiwa. Angka itu pada posisi ke-11 di seluruh dunia.
Keberhasilan pengendalian kasus Covid-19 ini diakuinya berkat kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Satpol PP, Satlinmas, tenaga medis, TNI, dan Polri. Para petugas dari berbagai instansi tersebut bekerja keras mengantisipasi bahaya penularan penyakit tersebut di lapangan.
Ia melanjutkan, sebagai dampak pandemi, pada situasi sekarang, ekonomi dunia terguncang. Bahkan, ada negara yang mengalami inflasi hingga 70 persen. Namun, segenap masyarakat sepatutnya bersyukur karena saat ini perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh dan inflasi bisa dikendalikan.
Safrizal mengatakan, pihaknya pun terus mendorong agar kolaborasi tetap berjalan. Segenap masyarakat diminta untuk terus bekerja sama menciptakan iklim ekonomi dan investasi yang kondusif.
”Sembari terus memonitor dan mengendalikan inflasi, mari kita bersama-sama terus menciptakan pertumbuhan ekonomi baru demi menghindari risiko terburuk, yaitu resesi,” ujarnya.
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Aksi bergandengan tangan dilakukan 8.044 orang melingkari Gunung Tidar di tengah Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/3/2023). Aksi ini merupakan rangkaian perayaan HUT Satpol PP, Satlinmas, dan Pemadam Kebakaran tingkat Jawa Tengah.
Selain melakukan upaya mengatasi masalah ekonomi, di masa sekarang, Satpol PP dan Satlinmas juga harus mulai bekerja sama untuk menjaga ketenangan masyarakat menjelang Pemilu 2024. Selain itu, mereka juga tetap harus menjaga perilaku dan netralitas sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Dalam acara peringatan HUT Satpol PP, Satlinmas, dan Pemadam Kebakaran, sebanyak 8.044 orang bersama-sama bergandengan tangan di jalan melingkari Gunung Tidar, yang berada di tengah Kota Magelang. Selain dilakukan oleh personel Satpol PP, Satlimas, dan Petugas Pemadam Kebakaran, aksi ini juga melibatkan pelajar, personel TNI, Polri, dan ASN dari dinas/instansi lainnya.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, Gunung Tidar sengaja dipilih menjadi lokasi karena menjadi simbol penting dan kerap disebut sebagai ”pakunya tanah Jawa”.
Aksi bergandengan tangan tersebut sengaja dilakukan untuk mengingatkan bahwa segenap elemen masyarakat harus selalu berkolaborasi, bekerja sama dalam menjalani hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ”Kerja sama harus terus dilakukan karena kita semua di sini memang harus bersama-sama menjaga ketenangan dan kestabilan di masyarakat,” ujarnya.