Teguhkan Keutuhan, Ribuan Orang Akan Bergandengan Tangan Melingkari Gunung Tidar
Sebanyak 7.933 orang akan bergandengan tangan mengelilingi Gunung Tidar, Kota Magelang, Rabu (15/3/2023). Mereka terdiri dari gabungan personel Satpol PP, pemadam kebakaran, dan linmas.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 7.933 orang, terdiri dari personel Satuan Polisi Pamong Praja, personel pemadam kebakaran, personel Satuan Perlindungan Masyarakat, personel TNI/Polri, dan mahasiswa serta pelajar akan bersama-sama bergandengan tangan melingkari Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/3/2023) mendatang. Aksi bergandengan tangan ini dilakukan sebagai simbolisasi, keteguhan komitmen mereka, untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dan melayani semua kebutuhan masyarakat.
”Dari Gunung Tidar, kami ingin bersama-sama berjanji, menjalankan tugas untuk bangsa, dan terus menjaga Nusantara,” ujar Kepala Satpol PP Jawa Tengah Budi Santoso saat ditemui, Jumat (10/3/2023).
Acara tersebut digelar sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 Satpol PP, HUT Ke-61 Satuan Linmas, dan HUT Ke-104 Pemadam Kebakaran, tingkat Jawa Tengah. Gunung Tidar, yang dikenal sebagai pakunya tanah Jawa, dinilai menjadi lokasi yang tepat untuk pembuktian komitmen karena gunung tersebut memiliki cerita legenda, dan sejarah panjang tentang harmonisasi kehidupan dan perlindungan masyarakat.
Selain bergandengan tangan, setiap personel, pelajar/mahasiswa juga akan membawa bendera Sang Merah Putih berukuran kecil. Bendera nantinya juga akan dikibarkan di puncak Gunung Tidar.
Aksi bergandengan tangah ini akan dilakukan sepanjang 7,854 kilometer, melintasi jalan-jalan utama di Kota Magelang. Diiringi tiga kali lantunan lagu ”Satu Nusa Satu Bangsa”, acara ini diperkirakan berlangsung sekitar 10 menit.
Aksi ini, menurut dia, tidak akan mengganggu lalu lintas karena para peserta nantinya akan berdiri dan bergandengan tangan di trotoar.
”Karena para peserta hanya akan berada di trotoar, jalan pun tidak perlu ditutup,” ujarnya.
Perayaan HUT tiga instansi tersebut nantinya akan berlangsung selama dua hari. Jika pada Rabu digelar aksi bergandengan tangan, sebelumnya, pada Selasa (14/3), digelar berbagai ragam kompetisi olahraga, dan pementasan wayang kulit di GOR Samapta.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Candra Wijatmiko Adi mengatakan, untuk mendukung pelaksanaan acara tersebut, Kota Magelang telah menyiapkan 16 titik kantong parkir yang mampu menampung sekitar 400 kendaraan, yang terdiri dari mobil, bus dan truk.
Tiap lokasi sudah diatur untuk menampung kendaraan untuk rombongan tertentu, dan lokasi parkir dipastikan tidak berjauhan dengan titik di mana rombongan tersebut akan berdiri dan bergandengan tangan.
Selama acara berlangsung, menurut Candra, dipastikan tidak akan ada akses jalan yang ditutup. Kendatipun demikian, Dinas Perhubungan Kota Magelang akan tetap berkoordinasi dengan Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota untuk mengatur lalu lintas, mengantisipasi terjadinya kemacetan dan keriuhan massa yang mengganggu jalan.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Magelang Larsita mengatakan, dengan adanya acara ini, hotel-hotel dan penginapan di Kota Magelang dipastikan akan dipenuhi tamu dari 25 kota/kabupaten di Jawa Tengah.
”Tamu-tamu dari luar kota nantinya dipastikan akan meluber, mengisi penginapan-penginapan di Kabupaten Magelang juga,” ujarnya.
Banyaknya tamu dari luar ini diperkirakan nantinya juga akan memberi dampak ekonomi bagi para pelaku usaha di Kota Magelang, terutama pelaku usaha kuliner. Terkait dengan hal itu, Larsita meminta agar masyarakat, pelaku usaha di Kota Magelang bisa memberikan layanan baik kepada para pengunjung dengan tidak sembarangan menetapkan harga.