Presiden: Setiap Kota dan Kabupaten Wajib Punya TPST
TPST dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA. Dalam acara peresmian TPST Kota Denpasar, Senin (13/3/2023), Presiden Joko Widodo meminta TPST ada di setiap kota dan kabupaten di Indonesia.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo, Senin (13/3/2023), meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kota Denpasar di Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. Presiden mengimbau setiap kota dan kabupaten agar memiliki tempat pengolahan sampah terpadu agar penanganan sampah tidak menjadi permasalahan di kota dan kabupaten.
TPST Kota Denpasar di Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, adalah satu dari tiga TPST Kota Denpasar. Adapun dua TPST Kota Denpasar lainnya yakni TPST Tahura Suwung di Kecamatan Denpasar Selatan dan TPST Padangsambian Kaja di Kecamatan Denpasar Barat.
Ketiga TPST Kota Denpasar itu dirancang mampu mengolah lebih dari 1.000 ton sampah per hari, sedangkan produksi sampah di Kota Denpasar rata-rata 800 ton per hari.
TPST Kota Denpasar di Kesiman Kertalangu dirancang mampu mengolah 450 ton sampah per hari. Hasil pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu berupa pelet refuse-derived fuel (RDF) dan bubur sampah.
Bubur sampah digunakan sebagai media untuk budidaya maggot atau belatung dari lalat tentara hitam (black soldier fly), yang dapat diproses menjadi bahan pakan ternak. Adapun pelet RDF dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar parsial campuran batubara.
Dalam sambutannya sebelum meresmikan TPST Kota Denpasar di Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Senin, Presiden menyatakan TPST dibutuhkan di daerah agar daerah dapat menangani permasalahan sampah di wilayahnya.
Pembangunan dan pengoperasian TPST Kota Denpasar, menurut Presiden, dapat menjadi contoh bagi kota dan kabupaten lain di Indonesia karena sistem pengolahan sampah di TPST Kota Denpasar itu sederhana, tetapi memberikan hasil nyata dan hasilnya dapat dilihat secara langsung.
”Saya harapkan (TPST Kota Denpasar) ini betul-betul menginspirasi kota dan kabupaten yang lain untuk memiliki TPST seperti yang ada di Bali,” kata Presiden.
Dalam acara peresmian TPST Kota Denpasar di Kesiman Kertalangu, Presiden didampingi beberapa menteri, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
TPST Kota Denpasar dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Direktorat Jenderal Cipta Karya. Adapun pengadaan mesin dan pengoperasiannya dikontrakkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar.
Saya harapkan pengolahan sampah terpadu seperti ini betul-betul menginspirasi kota dan kabupaten. (Joko Widodo)
Pengoperasian TPST Kota Denpasar di Kesiman Kertalangu dilaksanakan PT Bali CMPP. Pembangunan TPST di Kota Denpasar tersebut bertujuan mengurangi volume sampah ke TPA Suwung Kota Denpasar.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, sudah lama dan banyak desain TPST, tetapi belum ada TPST yang benar-benar berproduksi dengan benar. Pembangunan TPST Kota Denpasar, menurut Presiden, diharapkan menjadi contoh.
Belum ada desain
Selain TPST dapat berproduksi dan menghasilkan produk nyata, TPST Kota Denpasar menjadi contoh, yang dapat ditiru, karena sistemnya tidak ruwet dan mekanisme pembiayaannya jelas. ”Modelnya seperti apa, belum ada desain. Yang jelas, setiap kota harus memiliki TPST,” kata Presiden saat diwawancarai seusai acara peresmian TPST Kota Denpasar.
Direktur Utama PT Bali CMPP Made Wahyu Wiratma mengatakan, TPST Kota Denpasar dirancang berkapasitas 450 ton sampah per hari. Dengan karakteristik sampah, yang diproduksi di Kota Denpasar, mayoritas sampah organik, tetapi dalam kondisi tercampur, maka pengolahan sampah dimulai dari proses pemisahan, pemilahan, pencacahan, kemudian pengeringan.
”Setelah itu baru diproses untuk menghasilkan produk akhir, yang berbeda,” kata Wiratma seusai acara peresmian TPST Kota Denpasar.
Sebelum meresmikan TPST Kota Denpasar di Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Presiden bersama Ibu Negara terlebih dahulu ke Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem. Presiden meresmikan fasilitas kawasan suci Pura Agung Besakih.
Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Presiden meminta agar berbagai fasilitas hasil penataan kawasan Pura Agung Besakih itu dikelola dengan baik dan profesional.
Presiden juga meminta agar pengelolaannya dijalankan pihak manajemen yang berkompeten dan melibatkan pihak desa serta masyarakat setempat.
Seluruh kegiatan Presiden bersama Ibu Negara di Pulau Bali, Senin, diamankan personel gabungan, termasuk dari Kodam IX/Udayana dan Polda Bali.
Dari siaran pers Polda Bali, Kepala Polda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra bersama Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen Sonny Aprianto turut mendampingi dalam kunjungan Presiden dan Ibu Negara di Bali bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan jajaran Forkopimda Bali. Pengamanan kegiatan Presiden dan Ibu Negara di Bali digelar dalam operasi pengamanan Puri Agung II 2023.