Pilot Susi Air Diintimidasi KKB, Pencarian Diperluas
Kelompok Egianus Kogoya memublikasikan video kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang disandera di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pilot asal Selandia Baru itu dalam kondisi sehat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pihak kepolisian membenarkan video dari kelompok kriminal bersenjata yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka terkait dengan kondisi terkini Pilot Susi Air Philip Mehrtens. Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru ini menyatakan baru dapat dibebaskan setelah Papua mendapatkan referendum dalam video yang dipublikasikan pada Jumat (10/3/2023).
Kepala Kepolisian Resor Nduga Ajun Komisaris Besar Rio Panelewen saat dihubungi dari Jayapura, Papua, pada Jumat sore, mengatakan, diduga kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya yang menawan Philip selama sebulan terakhir telah meninggalkan Kabupaten Lanny Jaya dan kembali ke Kabupaten Nduga. Adapun Philip masih dalam kondisi yang sehat.
Rio memaparkan, Philip terpaksa menyampaikan tuntutan pembebasan dirinya jika ada kesepakatan referendum untuk Papua karena diintimidasi kelompok Egianus. Ia pun membantah Philip telah bekerja sama dengan pihak Egianus.
Sebelumnya, kelompok Egianus membakar pesawat Susi Air PK-BVY setelah mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro pada 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT. Sebelumnya, pesawat ini terbang dari Bandara Udara Internasional Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, pada pukul 05.33 WIT.
Pesawat yang dipiloti Philip membawa lima penumpang. Adapun KKB langsung menawan Philip setelah membakar pesawat di Lapangan Terbang Paro. Sementara lima penumpang dilepaskan pihak KKB karena merupakan warga setempat.
”Philip menyampaikan tuntutan itu karena dirinya dalam kondisi terintimidasi. Ia terpaksa menyampaikan hal tersebut demi keselamatan nyawanya. Pemerintah Indonesia dengan tegas menolak permintaan tersebut,” kata Rio.
Ia pun menyatakan, aparat gabungan TNI dan Polri terus berupaya untuk menemukan Philip. Upaya negosiasi dari tim Pemerintah Kabupaten Nduga dan langkah penegakan hukum akan ditempuh untuk membebaskan Philip dalam kondisi selamat.
Sementara itu, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani menuturkan, pihaknya bersama TNI memperluas upaya penyelamatan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, di Nduga dan Lanny Jaya. Upaya ini berdampak ruang gerak kelompok Egianus semakin terbatas.
”Sampai saat ini, upaya tim negosiasi dari pemda Nduga untuk pembebasan Philip belum membuahkan hasil. Sebab, masih ada penolakan dari pihak Egianus dalam proses tersebut,” ucap Faizal.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom, menyatakan, Philip dalam kondisi sehat dan sama sekali tidak mengalami gangguan kesehatan. Ia pun menegaskan, TPN OPM tidak menerima barang apa pun atau uang untuk pembebasan Philip.
”Pembebasan Philip dapat dinegosiasikan secara politis. Kami akan membebaskannya apabila Pemerintah Indonesia sepakat memberikan referendum bagi Papua,” kata Sebby.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengecam keras serangan terhadap warga dan obyek sipil di Papua. Ia pun mendesak agar pilot dan sejumlah orang lainnya yang disandera segera dibebaskan dalam keadaan selamat.
”Kami juga meminta para pihak yang berkonflik untuk segera menghormati hukum hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional. Semua pihak harus mengutamakan jalan nonkekerasan demi menyelamatkan warga sipil,” kata Usman.