Banjir Merendam Tujuh Kecamatan di Lahat, Satu Tewas
Hujan deras yang mengguyur dalam dua hari terakhir membuat Sungai Lematang meluap. Akibatnya, satu orang tewas terseret banjir dan ratusan rumah penduduk terendam di tujuh kecamatan di Lahat.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
HUMAS BPBD SUMSEL
Banjir merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Kamis (9/3/2023). Akibatnya satu orang tewas dan ratusan rumah terendam.
LAHAT, KOMPAS — Banjir di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menewaskan Giga Danuri (11), warga Kecamatan Lahat. Hingga Kamis (9/3/2023) sore, 181 rumah masih terendam air luapan Sungai Lematang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menyebutkan hujan selama dua hari terakhir merendam tujuh kecamatan di Lahat. Kecamatan itu adalah Pulau Pinang, Gumay Ulu, Lahat, Jarai, Mulak Sebingkai, Kikim Selatan, dan Kikim Timur.
”Korban jiwa akibat terseret arus sungai yang deras,” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori.
Banjir merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Kamis (9/3/2023). Akibatnya satu orang tewas dan ratusan rumah terendam.
Selain itu, banjir juga merendam 181 rumah, sawah, hingga akses jalan dan jembatan penghubung antara Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam. ”Jumlah korban terdampak mungkin akan bertambah karena pendataan masih terus berlangsung,” ujar Ansori.
Sampai saat ini, personel gabungan sudah diterjunkan untuk mendata korban banjir, termasuk memberikan paket bantuan bagi warga terdampak. Ansori mengimbau masyarakat untuk menjauhi area Sungai Lematang.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumsel Yuliusman mengatakan, banjir Lahat adalah akumulasi tindakan ilegal di kawasan hulu Sungai Lematang, seperti perambahan hutan dan alih fungsi lahan. ”Di hulu banyak galian C, berupa tambang kerikil, tanah, hingga tambang batubara,” ungkapnya.
Batang kayu tertumpuk karena dibawa oleh banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Kamis (9/3/2023). Satu orang tewas dan ratusan rumah terendam akibat banjir tersebut.
”
”
Ketua Ombudsman Sumsel M Adrian Agustiansyah berharap, pemerintah menjalankan prosedur standar operasi yang cepat dan tepat dalam penanggulangan bencana. Tujuannya agar masyarakat terdampak bisa memperoleh bantuan dari negara, seperti air bersih, obat-obatan, serta makanan.
”Dalam waktu dekat kami akan datang ke Lahat untuk melihat apakah masyarakat sudah tertangani dengan baik,” tegas Adrian.