Jelang KTT ASEAN di Labuan Bajo, Imigrasi Mulai Bersiap
Persiapan lebih awal dilakukan guna memastikan para tamu dapat terlayani dengan baik. Dibutuhkan lebih kurang lima tempat pemeriksaan dokumen keimigrasian di Bandara Komodo.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
LABUAN BAJO — Diperkirakan 1.000-1.500 tamu asing bakal menghadiri momentum Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN tahun 2023 yang dihelat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Mei mendatangkan.
Pihak imigrasi yang berada di garis depan penyambutan tamu negara itu mulai mempersiapkan perangkat keimigrasian. Persiapan lebih awal dilakukan guna memastikan agar para tamu dapat terlayani dengan baik.
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT I Ismoyo menuturkan, hingga Rabu (8/3/2023) pagi ini dirinya tengah berada di Labuan Bajo untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait persiapan tersebut. ”Keterlibatan kami di imigrasi itu pada saat pemeriksaan di bandara dan juga melakukan pengawasan orang asing,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam rancangan awal dibutuhkan lebih kurang lima tempat pemeriksaan dokumen keimigrasian di Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo. Semua tamu asing akan masuk melalui bandara tersebut. Diperkirakan rombongan para kepala negara akan terbang langsung ke Labuan Bajo, sedangkan tim pendukung akan transit di Denpasar, Surabaya, atau Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, tim dari imigrasi juga bertugas memantau orang asing yang berada di Labuan Bajo, termasuk memastikan keamanan mereka di sana. Agar pelayanan keimigrasian di bandara serta tugas lainnya berjalan lancar, dibutuhkan tambahan petugas. Hal ini mengingat personel di kantor imigrasi Labuan Bajo terbatas.
”Akan ada bantuan personel baik dari kantor imigrasi di NTT maupun dari luar daerah. Berapa jumlahnya nanti akan disesuaikan dengan jumlah tamu yang disampaikan kementerian luar negeri. Imigrasi di tingkat pusat yang memutuskan seperti apa teknis operasionalnya,” ucap Ismoyo.
Menurut Ismoyo, imigrasi punya banyak pengalaman dalam menangani acara internasional yang melibatkan kepala negara asing serta rombongannya yang mencapai ribuan orang. Salah satu acara terakbar yang belum lama ini adalah KTT G20 di Bali pada 2022 lalu.
Kepala Kantor Imigrasi Atambua KA Halim menambahkan, pemantauan orang asing tidak hanya dilakukan di Labuan Bajo, tetapi juga di sejumlah wilayah NTT termasuk tiba kabupaten di bawah wilayah hukum Kantor Imigrasi Atambua. Tiga kabupaten dimaksud adalah Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara, yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
Halim memperkirakan, momentum KTT ASEAN akan menjadi kesempatan bagi para tamu asing untuk menikmati berbagai destinasi wisata NTT termasuk di daerah perbatasan. ”Petugas imigrasi akan melayani tamu-tamu ini dengan baik, serta terus melakukan pemantauan,” ujar Halim.
Mengutip dari lama resmi Kementerian Sekretariat Negara RI, penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 ini pada saat periode Keketuaan Indonesia di ASEAN yang dimulai pada 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023. Sejak ASEAN berdiri pada tahun 1967, Indonesia sudah memegang keketuaan ini beberapa kali mulai dari 1976, 1996, 2003, 2011, hingga kini 2023.
Keketuaan Indonesia pada tahun 2023 ini mengangkat tema ”ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. ASEAN diharapkan memainkan peran sebagai pusat pertumbuhan dan menjadi jangkar kestabilan serta kemakmuran regional Indo-Pasifik. Dikatakan pula bahwa tantangan dunia saat ini sangat kompleks baik dari segi geopolitik, keamanan, maupun ekonomi.
ASEAN kini memiliki 11 anggota setelah pada November 2022 lalu secara prinsip menerima bergabungnya negara termuda di Asia Tenggara yakni Timor Leste. Total jumlah penduduk di semua negara anggota ASEAN pada tahun 2022 lebih kurang 685 juta jiwa.